SuaraJogja.id - Sebagai upaya mengurangi limbah tak terurai, jemaah Masjid Al-Azhar di Pedukuhan Kroco, Desa Sendangsari, Kapanewon Pengasih, Kulon Progo membagikan daging kurban tanpa menggunakan plastik.
Upaya tersebut setidaknya sudah dilakukan sejak tiga tahun kebelakang saat perayaan hari raya Idul Adha
Masyarakat setempat khususnya dalam hal ini panitia kurban telah bersepakat untuk meninggalkan plastik dalam pendistribusian daging kurban.
Saat ini mereka beralih menggunakan dhekon atau anyaman daun kelapa yang beralaskan daun pohon jati.
"Kita sekarang sudah pakai wadah sendiri tidak pakai plastik lagi. Kita buat dhekon semacam sarang gitu yang terbuat dari kelapa," ujar salah satu panitia kurban di Masjid Al-Azhar, Sugiyanto, kepada SuaraJogja.id, Sabtu (1/8/2020).
Menurut Sugiyanto, pembuatan dhekon atau wadah daging itu dapat mempererat silaturahmi antar warga.
Pasalnya dhekon dibuat secara gotong-royong oleh seluruh warga pada malam hari sebelum penyembelihan hewan kurban dilaksanakan.
Sugiyanto mengatakan bahwa penggunakan dhekon tidak hanya sebagai upaya setiap warga dalam melindungi lingkungan sekitar saja.
Namun di sisi lain juga untuk melestarikan budaya pemanfaatan lingkungan sekitar yang sudah ada sejak zaman dahulu.
Baca Juga: Pemkab Kulon Progo Kirim 148 Petugas Kesehatan Awasi Penyembelihan Kurban
"Kita tahu bahwa tas kresek selain menjadi sampah plastik juga merusak lingkungan karena membutuhkan waktu ratusan tahun untuk bisa terutai. Jadi kenapa tidak kembali ke bahan-bahan yang ramah lingkungan saja toh lebih irit juga," ungkapnya.
Diungkapkan Sugiyanto bahwa pihak panitia penyelenggara atau masyarakat yang datang dalam penyembelihan hewan kurban ini tetap diimbau untuk terus mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Meski begitu pihaknya tetap mengungkapkan rasa senangnya karena masih bisa melakukan penyembelihan hewan kurban meski di masa pandemi Covid-19.
"Alhamdulillah masih bisa melakukan kurban tahun ini," imbuhnya.
Sementara itu salah satu anggota dari Tim Satgas Covid-19 di Kalurahan Sendangsari, Slamet Supriyono, menjelaskan dari pantauannya selama prosesi penyembelihan hewan kurban di Masjid Al-Azhar semua yang hadir sudah menaati protokol kesehatan.
Mulai dari mengenakan masker memakai sarung tangan hingga dengan sadar menjaga jarak satu dengan yang lainnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
-
Emas Antam Menggila, Harga Naik Kembali ke Rp 1,9 Juta per Gram
Terkini
-
Disperindag Sleman Ungkap Penyebab Harga Beras Naik: Bukan Hanya Soal Stok
-
Danais DIY Dipangkas Setengah Miliar! Sultan Tolak Lobi Prabowo
-
Trans Jogja Tabrak Pejalan Kaki Hingga Tewas: Polisi Buru Bukti CCTV, Ada Kelalaian?
-
Sultan Legawa Danais Dipangkas, DPRD DIY Meradang! Apa yang Terjadi?
-
Guru Jadi Garda Depan! Strategi Kemenko Polkam Internalisasi Pancasila di Dunia Pendidikan