Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 03 Agustus 2020 | 20:20 WIB
Bendera merah putih terpasang di sepanjang jalan Pedukuhan Dobangsan, Kalurahan Giripeni, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo, Senin (3/8/2020). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraJogja.id - Berbagai cara dilakukan warga negara Indonesia untuk memperingati HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia. Salah satunya ditunjukkan oleh warga Pedukuhan Dobangsan, Kalurahan Giripeni, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo. Merekamemasang seribu bendera dan delapan ratus umbul-umbul.

Dukuh Dobangsan Teguh Supriyono mengatakan, pemasangan seribu Bendera Merah Putih dan umbul-umbul ini sudah memasuki tahun kedua. Kegiatan ini sebagai salah satu cara warga Dobangsan untuk mengenang perjuang pahlawan yang hidup mati membela bangsa Indonesia agar dapat merdeka.

“Sudah disepakati bersama oleh para tokoh masyarakat beginilah cara kami menujukkan nasionalisme sebagai wujud cinta kami kepada NKRI,” ujar Teguh, Senin (3/8/2020).

Teguh menuturkan bahwa semangat Pancasila juga menjadi salah satu pemicu untuk memasang ratusan bendera ini. Gotong-royong semua warga dari awal mencari bambu, mengecat, hingga menaikkan sang saka merah putih di tiap-tiap bambu dilakukan dengan penuh suka cita.

Baca Juga: Motif MA Bakar Bendera Merah Putih, Ubah NKRI Jadi Kerajaan Mataram

Teguh mengungkapkan, warganya membutuhkan anggaran sekitar Rp20 juta untuk memasang seribu bendera tersebut. Selain dana iuran dan kas R,T tidak sedikit warga yang berada di perantauan ikut menyumbangkan rezekinya demi mendukung kegiatan ini. Untuk tiang bendera sendiri, warga memanfaatkan bambu yang tumbuh di kebun warga.

“Masih akan kita lengkapi ikon lumbung padi di sana, itu baru rangka. Semua bendera ini juga baru dan rencananya akan dipasang sebulan penuh sesuai arahan dari pemerintah," ungkapnya.

Sementara itu, salah satu tokoh masyarakat Dobangsan, Agung Mabruri, menuturkan, pemasangan seribu bendera ini sebagai simbol penghormatan kepada pahlawan yang tidak gentar memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Pasalnya, tidak sedikit dari perjuangan para pahlawan itu harus dibayar dengan nyawa.

“Ini merupakan komitmen kami, wujud kerja nyata dalam meningkatkan rasa nasionalisme warga Indonesia," tegasnya.

Menurutnya, jiwa nasionalisme tidak boleh padam, harus terus berkobar hingga akhir hayat, tidak terkecuali kepada generasi muda agar tidak mudah goyah dengan embel-embel budaya asing.

Baca Juga: Sebut Indonesia Tak Diakui PBB, Alasan Wanita Ini Bakar Bendera Merah Putih

"Anak muda juga harus menjadi ujung tombak semangat kemerdekaan. Pemasangan bendera ini juga sebagai bentuk gotong royong yang kuat antar masyarakat," ujarnya.

Meski baru dua hari, seribu bendera itu dipasang, nyata sudah banyak warga lokal atau dari desa lain yang tidak sengaja lewat menyempatkan untuk berhenti sebentar dan mengabadikan pemandangan indah tersebut. Tidak jarang mereka langsung mengunggah foto atau video tersebut di media sosial masing-masing.

“Pemandangnya bagus buat foto-foto, pas juga vibe-nya untuk Agustusan,” kata Aprilia salah seorang pengunjung yang menyempatkan foto di lokasi seribu bendera itu di pasang.

Load More