SuaraJogja.id - Sebanyak 262 Padukuhan di 8 Kepanewonan di Gunungkidul terdampak kekeringan. Selain membeli mandiri air bersih, sebagian praktis hanya bisa mengandalkan bantuan air bersih dari pemerintah ataupun pihak swasta.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, Edy Basuki mengatakan memasuki bulan Agustus, setidaknya 8 dari 18 kepanewonan yang telah mengalami kekeringan. Delapan kepanewonan tersebut di antaranya adalah Semanu Tanjungsari, Purwosari, Rongkop Saptosari Paliyan dan Girisubo.
"Empat diantaranya telah mengajukan droping air bersih yaitu Semanu, Girisubi, Purwosari dan Rongkop,"ujarnya, Rabu (5/8/2020).
Pihaknya telah melakukan dropping air sejak tanggal 22 Juli 2020 yang lalu. Dan untuk melakukan droping air bersih ke ke berbagai wilayah biasanya hanya memiliki 4 armada itu masih bisa digunakan. Sementara tiga armada truk tangki lainnya kini tak bisa digunakan akibat sudah mengalami kerusakan.
Edi mengakui jika kondisi Armada truk tangki pengangkut air bersih yang dimiliki oleh BPBD Gunungkidul memang usianya sudah tua. Rata-rata truk tangki yang mereka miliki berusia 8 hingga 10 tahun sehingga sudah selayaknya Untuk diadakan pembaruan.
Sebenarnya jika dipaksakan untuk melakukan droping air bersih Armada tersebut masih bisa digunakan. Hanya saja karena kondisi Medan di sebagian besar wilayah kabupaten Gunungkidul memang cukup ekstrem maka jika dipaksakan dinilai akan membahayakan para kru Armada truk tangki tersebut.
"Kita ada 7 armada dan yang sehat hanya 4,"ungkapnya.
Sebenarnya saat ini masih ada 10 truk tangki yang berada di Kepanewonan. 10 truk tangki tersebut memang awalnya diserahkan ke pihak kepanewonan agar mereka bisa melakukan droping air bersih sendiri di wilayah mereka masing-masing. Namun karena beban BPBD yang dinilai semakin berat maka sudah waktunya 10 truk tangki tersebut ditarik kembali.
Eko Purwanto, warga Kalurahan Tegalrejo Kepanewonan Gedangsari mengakui jika saat ini wilayahnya mulai merasakan dampak kekeringan. Warga mulai membeli air bersih dari para penyedia jasa air bersih yang memang sudah menjadi langganan mereka puluhan tahun.
Baca Juga: Ada 1.032 Janda Baru di Gunungkidul Selama Pandemi Covid19
"Satu tangki nya mencapai Rp400.000. Itu cukup untuk 2 minggu,"ujarnya.
Kontributor : Julianto
Terpopuler
- Skincare Reza Gladys Dinyatakan Ilegal, Fitri Salhuteru Tampilkan Surat Keterangan Notifikasi BPOM
- Roy Suryo Desak Kejari Jaksel Tangkap Silfester Matutina: Kalau Sudah Inkrah, Harus Dieksekusi!
- Bukan Jay Idzes, Pemain Keturunan Indonesia Resmi Gabung ke AC Milan Dikontrak 1 Tahun
- 3 Klub yang Dirumorkan Rekrut Thom Haye, Berlabuh Kemana?
- Selamat Datang Jay Idzes! Klub Turin Buka Pintu untuk Kapten Timnas Indonesia
Pilihan
-
Irak Mulai Panik, Ketar-ketir Lihat Perkembangan Timnas Indonesia
-
Tarif Trump Berlaku 7 Agustus 2025, IHSG Borpotensi Merana Hingga Akhir Tahun
-
Saham Terafiliasi Suami Puan Maharani Bergerak Abnormal, Langsung Kena Sentil BEI
-
Antam Tarik Utang Rp8 Triliun dari Bank Asing
-
Dirut Food Station Tersangka Tapi Beras Oplosan Terlanjur Beredar, Pramono Serukan Penarikan
Terkini
-
DPRD DIY Pasang Badan, Lawan Kebijakan PPATK yang Bekukan Rekening Warga Tanpa Bukti
-
Dampak Ekonomi Tol Jogja-Solo: 6 Exit Tol di Sleman Diharapkan Dongkrak Pariwisata dan Kuliner
-
Aksi Nekat Maling Sasar SD di Sleman, Uang Puluhan Juta Lenyap! Polisi Turun Tangan
-
Borobudur Dipakai Promosi Jogja? Blunder Dinas Pariwisata Bikin Geleng-Geleng Kepala
-
Mulai Agustus 2025: Pelajar Gunungkidul Bisa Cek Kesehatan Gratis! Ini Targetnya