SuaraJogja.id - Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kulon Progo menyiapkan 250 tangki untuk penyaluran air bersih bagi wilayah di Kulon Progo yang terdampak kekeringan. Bantuan yang berasal dari APBD DIY ini rencananya akan disalurkan secara bertahap, mulai awal Agustus sampai Oktober mendatang.
"Kalau dari targetnya akan berlangsung sampai Oktober besok, tapi itu menyesuaikam situasi yang ada. Kalau memang bahkan sebelum Oktober bantuam masih kurang, akan kita tambah lagi dengan memanfaatkan anggaran APBN," kata Sumiyati, Senin (3/8/2020).
Dikatakan Sumiyati bahwa saat ini pihaknya belum mendistribusikan air bersih itu kepada masyarakat. Pasalnya, pihaknya tengah melakukan pendataan lebih lanjut terkait lokasi yang dianggap rawan kekeringan.
Sumiyati menerangkan, pendataan yang dilakukan itu akan mengacu kepada penyaluran air bersih yang telah dilaksanakan pada tahun lalu. Acuan itu bukan tanpa alasan karena dari data tahun lalu saja tercatat 8.316 jiwa mengalami kesulitan air bersih.
Baca Juga: Hindari Plastik, Warga Sendangsari Pakai Dhekon untuk Bungkus Daging Kurban
"Ribuan jiwa yang berada di tahun lalu itu tersebar di delapan kapanewon, yakni Samigaluh, Kalibawang, Kokap, Pengasih, Girimulyo, Panjatan, Lendah, dan Sentolo," jelasnya.
Sumiyati menambahkan, masyarakat yang mengajukan permohonan perihal air bersih pun hingga saat ini masih terbilang minim. Total baru ada tiga kalurahan yang sudah mengajukan permohonan bantuan air bersih, yakni Kalurahan Gerbosari, Kapanewon Samigaluh; Kalurahan Ngentakrejo, Kapanewon Lendah; dan Kalurahan Pendoworejo, Kapanewon Girimulyo.
"Jika pendataan sudah selesai dan ditambah banyaknya permohonan yang masuk, baru akan dilanjutkan dengan penjadwalan penyaluran bantuan untuk melakukan dropping kepada wilayah yang sudah mengajukan," ucapnya.
Sementara itu, Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo Hepy Eko Nugroho menyampaikan, pihaknya akan turut membantu pendistribusian bantuan air bersih kepada masyarakat terdampak kekeringan. Hingga saat ini pihaknya telah menyiapkan anggaran yang berasal dari APBD Kabupaten sebesar Rp80 juta.
"Kami siapkan anggaran dropping yang mencapai kurang lebih Rp80 juta. Untuk cukup atau tidaknya, nanti kita lihat perkembangan situasi yang ada termasuk memperhatikan data permohonan yang telah masuk," ujar Hepy.
Baca Juga: Dapat Tugas Sembelih Sapi Jokowi, Budiono Sempat Kaget Lihat Ukurannya
Eko mengungkapkan, anggaran Rp80 juta ini baru akan bisa dimanfaatkan jika memang Pemkab sudah menetapkan Kulon Progo menjadi status tanggap darurat kekeringan. Namun hingga saat ini, status itu belum ditetapkan karena memang laporan yang masuk terkait dengan adanya daerah yang mengalami kekeringan juga belum ada.
Berita Terkait
-
Beda dengan Anggotanya, Ketua F-PKB DPRD DKI Nyatakan Tolak Usulan Payung Hukum untuk Retribusi Kantin Sekolah
-
Dari Sapi Hingga Ikan: KPK Usut Penyimpangan Dana Hibah di Dinas Peternakan Jatim
-
Krisis Air Serbia Makin Parah: Bagaimana Nasib Ribuan Ternak?
-
Berprestasi, Kota Metro Dapat Tambahan Dana Rp43 Miliar untuk Tahun 2025
-
Parah! 7 Provinsi di Indonesia Kekeringan Ekstrem, 2 Bulan Tak Diguyur Hujan
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Takaran Tera Tak Sesuai, Empat SPBU di Jogja Ditutup
-
Logistik Pilkada Sleman sudah Siap, Distribusi Aman Antisipasi Hujan Ekstrem
-
Seharga Rp7,4 Miliar, Dua Bus Listrik Trans Jogja Siap Beroperasi, Intip Penampakannya
-
Skandal Kredit Fiktif BRI Rp3,4 Miliar Berlanjut, Mantri di Patuk Gunungkidul Mulai Diperiksa
-
Pakar Ekonomi UMY Minta Pemerintah Kaji Ulang Terkait Rencana Kenaikan PPN 12 %