SuaraJogja.id - Aktor kawakan Johnny Depp untuk pertama kalinya akan beradu akting dengan Robert Pattinson di film terbarunya bertajuk Waiting for the Barbarians. Film yang akan tayang di Mola TV ini secara resmi dirilis pada 7 Agustus 2020.
Film besutan sutradara asal Kolombia, Ciro Guerra ini merupakan adaptasi dari novel berjudul sama yang ditulis JM Coetzee, peraih penghargaan Nobel Sastra pada 2003.
Film berdurasi 1 jam 52 menit ini juga menjanjikan suguhan visual menarik karena produksinya melibatkan sinematografer peraih Oscar, Chris Menges. Sementara lokasi syuting berlangsung di Maroko dengan setting pegunungan dan padang pasir.
Cerita film Waiting for the Barbarians berlatar belakang peristiwa pada abad 19 di wilayah Asia. Film ini menyorot gambaran imperialisme dan kolonialisme yang mengubah kehidupan manusia.
Baca Juga: Salah Satu Pasien Positif COVID-19 Desa Pakembinangun Sleman Adalah Pemudik
Dalam film ini, Johnny Depp menjadi sosok yang berbeda. Aktor 57 tahun ini memerankan tokoh Colonel Joll, seorang polisi kejam yang bertugas menyelesaikan pemberontakan dengan cara-cara keras. Dalam menjalankan tugasnya, Joll tak segan menggunakan penyiksaan.
Dalam menjalankan tugasnya, Colonel Joll ditemani Officer Mandel yang diperankan Robert Pattinson.
Secara garis besar Waiting for the Barbarians menceritakan kisah saat seorang hakim yang bekerja di pos terdepan mulai mempertanyakan kesetiaannya ke penguasa.
Hakim itu mempertanyakan kesetiaannya sejak para petugas keamanan negara yang dipimpin Colonel Joll datang.
Di wilayah yang tidak disebutkan namanya, dengan karakteristik geografis seperti Asia dan Timur Tengah, seorang hakim pemerintah kolonial, Magistrate (Mark Rylance) bertugas mengawasi penduduk lokal multietnis.
Baca Juga: Pilkada 2020, PAN Sleman Pecah Suara?
Semula, hakim itu tidak kesulitan menjalankan tugasnya. Sampai suatu hari pemerintah kolonial dari Eropa mengirim Kolonel Joll, petugas otoriter yang diperankan Johnny Depp.
Semula, kolonel Joll berpura-pura memiliki sikap rendah hati dan mengesankan hingga mau bekerja sama dengan si hakim.
Namun, sebagai komandan pasukan rezim kolonial, Kolonel Joll kemudian melakukan serangkaian interogasi yang disertai dengan penyiksaan.
Hal ini mendorong si hakim mulai tidak simpati dengan Kolonel Joll.
Sekalipun hakim memprotes tindakan kejam itu dengan alasan tidak ada potensi pemberontakan, Kolonel Joll bersikukuh terus menahan dan menyiksa banyak penduduk lokal yang tidak bersalah.
Ia beralasan, mendengar info ada gangguan di perbatasan. Belakangan, petugas junior bawahan Kolonel Joll ikut terlibat melakukan serangkaian tindakan kejam.
Waiting for the Barbarians tayang di Mola TV sejak 7 Agustus 2020. Selain itu, Mola TV juga akan menayangkan film The Iron Mask medio September 2020, dan Professor and The Mad Man yang dilakoni Mel Gibson dan Sean Penn pada Oktober 2020.
Berita Terkait
-
Susul Zendaya, Robert Pattinson Digaet Bintangi Film Baru Christopher Nolan
-
Ulasan Film The Lighthouse: Kisah Suram Penjaga Mercusuar yang Terisolasi
-
Hidup Berkali-kali dalam Eksplorasi Eksistensial Film Mickey 17
-
Batman Versi Robert Pattinson Dipastikan Tak Akan Bergabung di The Penguin
-
Ulasan Film Tenet, Menjelajahi Paradoks Waktu Mencegah Perang Dunia III
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
Terkini
-
Keroyok dan Bacok Orang saat Tawuran, Polisi Amankan 11 Orang Dewasa dan Anak-anak
-
Yuk Dapatkan Diskon Biaya Provisi 50% Sambut HUT ke-129 BRI, Ini Daftar Program Special BRIguna
-
Warga Keluhkan Bau Busuk dari Sejumlah TPST di Sleman, Ini Langkah yang Dilakukan DLH
-
Temui Endah Subekti-Joko, Bupati Petahana Gunungkidul Sunaryanta Akui Kekalahannya
-
Damkar Kota Jogja Evakuasi Buaya Sepanjang 3 Meter, Diduga Peliharaan Warga yang Lepas