SuaraJogja.id - Sejumlah wisatawan yang tengah berlibur ke Pantai di Gunungkidul disengat ubur-ubur, Minggu (9/8/2020).
Sempat beberapa pekan menghilang, dalam sepekan terakhir, ubur-ubur kembali muncul hampir di semua pantai di Gunungkidul.
Ratusan wisatawan yang tengah menikmati liburan, terutama anak-anak dilaporkan harus mendapat perawatan intensif usai disengat ubur-ubur.
Tim SAR yang menjaga kawasan pantai bahkan kewalahan menangani wisatawan yang tersengat ubur-ubur tersebut. Beberapa korban bahkan terpaksa dirujuk ke tempat lain karena ketiadaan tempat perawatan.
Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II Pantai Baron Gunungkidul, Surisdiyanto mengatakan, dalam sepekan terakhir tim SAR satlinmas Pantai Selatan Gunungkidul disibukan dengan kemunculan ubur-ubur. Ubur-ubur itu sebenarnya sudah menghilang usai serangan yang menimpa puluhan hingga ratusan wisatawan awal bulan Juli lalu.
"Saat itu kan kebetulan pembukaan sejumlah objek wisata di kawasan pantai Gunungkidul berbarengan dengan musim ubur-ubur atau Impes,"ujar Suris, ketika dikonfirmasi melalui nomor pribadinya.
Suris menambahkan, ubur-ubur sudah terlihat sejak kawasan Pantai belum dibuka. Bahkan jumlah ubur-ubur yang menepi ke pantai semakin banyak dan terpaksa pihaknya mengubur impes-impes tersebut ke dalam pasir agar tidak menyengat wisatawan yang berlibur ke pantai.
Kebetulan, saat itu kawasan pantai mulai dibuka oleh pemerintah sehingga banyak wisatawan yang tanpa sengaja tersengat impes. Bahkan dalam sehari pihaknya mencatat puluhan yang terkena ubur-ubur tersebut. Puncaknya pada tanggal 12 Juli 2020, ratusan wisatawan tersengat ubur-ubur.
Saking banyaknya, hampir setiap pagi dan sore ketika kawasan pantai sebelum dibuka dan sesudah ditutup, sejumlah personil dan dibantu oleh warga setempat berusaha mengubur ubur-ubur tersebut di dalam pasir. Harapannya agar wisatawan yang datang ke kawasan pantai makin nyaman karena tidak tersengat ubur-ubur.
Baca Juga: Hidup Miskin, Pasutri Renta di Gunungkidul Rawat Cucu Sakit Polio
"Nah hari ini kembali terulang, sampai pukul 13.00 WIB, ratusan wisatawan sudah tersengat ubur-ubur. Ambyar," ujarnya.
Serangan ubur-ubur memang tidak mematikan namun cukup membuat wisatawan tidak nyaman. Rasa panas yang menyengat kulit terkadang bisa sampai membuat seseorang tersebut pingsan. Tak ada obat yang pasti yang bisa meredakan rasa panas akibat tersengat ubur-ubur tersebut.
Tak ada obat yang pasti untuk meredakan serangan ubur-ubur tersebut. Hanya saja pihaknya memang berusaha mengurangi rasa sakit wisatawan dengan salep atau balsem pengurang rasa nyeri.
Namun ada juga wisatawan yang terpaksa harus mendapat pertolongan bantuan oksigen karena mengalami sesak nafas.
"Kami himbau agar wisatawan hati-hati saat bermain di pantai," kata Suris.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Warga Jogja Wajib Tahu! Ini Daftar Wilayah Rawan Banjir dan Longsor saat Musim Hujan
-
Krisis Lahan Kuburan, Yogyakarta Darurat Makam Tumpang: 1 Liang Lahat untuk Banyak Jenazah?
-
Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
-
Peringatan Keras BMKG: Jangan Dekati Pantai Selatan Jogja, Ombak Ganas 4 Meter Mengintai!
-
Waspada Bencana Hidrometeorologi! Cuaca Ekstrem Intai Yogyakarta Hingga November