SuaraJogja.id - Pesinden asal Yogyakarta, Soimah Pancawati, melalui kanal YouTube-nya, membagikan video terbaru. Dalam unggahannya itu, ia menunjukkan kegiatan membuat sebuah layangan dari plastik sampah berwarna hitam.
Video yang diunggah Sabtu (8/8/2020) tersebut diawali dengan pembukaan oleh anak pertamanya menggunakan bahasa inggris. Mengenakan topi dan kacamata hitam, Aksa menjelaskan kegiatan keluarganya yang akan membuat layangan dari plastik.
Sementara putra kedua Soimah, Diksa, tampak malu-malu disorot kamera. Selanjutnya terlihat kesibukan mereka dalam mempersiapkan bahan-bahan untuk membuat layangan. Di antaranya adalah plastik hitam, potongan bambu, dan benang.
Kakak dan Adik, putra Soimah, secara kompak saling membantu membuat layangan impian mereka, mulai dari mengikat potongan bambu dengan benang secara sejajar, kemudian mengukur luas plastik yang dibutuhkan, memotong plastik sesuai kerangka, serta menempelkannya.
Baca Juga: Bak Keju Mozarella, Kocaknya Sendok Sayur Ini Malah Meleleh saat Dipakai
"Besok kalau cuacanya bagus saya mau main layangan. Jadi ini mau buat layangannya dulu," kata Soimah dalam videonya.
Awalnya, Soimah hanya duduk di belakang melihat kedua putranya berkreasi. Ia kemudian ikut membantu memotong plastik sesuai ukuran yang ditentukan. Selanjutnya plastik ditempelkan menggunakan dupa.
Aksa menyebutkan bahwa ia menggunakan cara tradisional, di mana sebelum adanya lem untuk membantu merekatkan, Aksa biasa menggunakan dupa untuk menempelkan palstik layangan ke kerangkanya. Dupa yang dibakar ditempelkan secara kilat ke ujung plastik.
Secara bersamaan, plastik juga direkatkan antar-sisinya, menutupi kerangka yang sudah dibuat. Dalam waktu sekejap, plastik itu sudah menjadi bungkus yang cantik untuk dijadikan layangan yang siap terbang. Penasaran, Soimah ikut mencoba teknik perekatan tersebut.
Lihat keseruan Soimah dan anaknya membuat layangan DI SINI.
Baca Juga: Cuma Modal Air Panas, Ini Cara Agar Peralatan Makan Plastik Aman Digunakan
Tidak hanya membuat sebuah layangan dengan kerangka yang sempurna, Soimah juga menyiapkan beberapa hiasan untuk menjadi ekor layangan. Selain membuat tampilan layangan menjadi lebih indah, ekor layangan juga dipercaya bisa mencegah benang layangan dari serangan layangan lainnya.
Di sela-sela membuat layangan, Soimah turut menyampaikan adanya tembang atau lagu bahasa Jawa yang berjudul "Ngundha Layangan" atau menerbangkan layangan. Bersama seorang wanita berdaster merah, Soimah menyanyikan tembang ciptaan Ki Narto Sabda itu, diiringi musik dari mulut seorang pria.
Merespons nyanyian ibunya, Aksa tidak hanya tinggal diam. Ia memanjat pagar rumah yang ditempeli tumbuhan, kemudian melakukan beberapa tarian dan gerakan. Sontak, aksi putra sulungnya itu membuat Soimah tertawa terbahak-bahak. Ia kemudian berpindah menyanyi di dekat anaknya.
Tidak hanya membuat satu layangan, ia dan kedua anaknya membuat beberapa layangan dari plastik hitam. Setelah selesai dirangkai, dua layangan kemudian dihiasi menggunakan cat semprot. Satu layangan bertuliskan "Corona Minggat" [Corona Pergi] dan satu lagi ditulisi "Showimah TV".
"Ini kedua layangannya sudah jadi. Sambil menunggu piloknya kering, kita harus bersuka cita karena besok mau menerbangkan layangan," tutur Soimah.
Sambil menunggu layangannya kering, mereka bersama kembali menyanyikan lagu "Ngundha Layangan" dengan diiringi musik kendang. Sementara ia dan seorang wanita bernyanyi, satu pria memainkan kendang, dua anaknya bergoyang bersama dua orang pria lainnya memegang layangan.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Bak Keju Mozarella, Kocaknya Sendok Sayur Ini Malah Meleleh saat Dipakai
-
Cuma Modal Air Panas, Ini Cara Agar Peralatan Makan Plastik Aman Digunakan
-
Lombok 26 Kali Mati Listrik Gara-gara Layangan
-
Viral Bakso Dimasak Langsung dengan Mangkoknya, Ini Kata Pakar Plastik!
-
Cemburu, Motif Pacar Bunuh Gadis SMA Bandung Setelah ML di Kost
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Tipe SUV Juni 2025: Harga di Bawah 80 Juta, Segini Pajaknya
- 36 Kode Redeem FF Max Terbaru 5 Juni: Klaim Ribuan Diamond dan Skin Senjata Apik
- 6 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Tranexamic Acid: Atasi Flek Hitam & Jaga Skin Barrier!
Pilihan
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
Terkini
-
KPK Dapat Kekuatan Super Baru? Bergabung OECD, Bisa Sikat Korupsi Lintas Negara
-
Pemkab Sleman Pastikan Ketersediaan Hewan Kurban Terpenuhi, Ternak dari Luar Daerah jadi Opsi
-
8 Tersangka, 53 Miliar Raib: KPK Sikat Habis Mafia Pungli TKA di Kemenaker
-
Dapur Kurban Terbuka, Gotong Royong Warga Kauman Yogyakarta di Hari Idul Adha
-
Masjid Gedhe Kauman Sembelih Puluhan Hewan Kurban, Ada dari Gubernur DIY