Selama membuat video dengan rekan-rekannya, Turah mengaku lebih sering mengambil video di luar apartemennya. Ia dan rekan-rekannya lebih suka membuat video jalan-jalan di luar. Sementara dua orang rekannya yang ia hubungi merupakan bintang video yang sudah beberapa kali singgah di tempat tinggalnya.
Kembali menunjukkan potongan video dari instagram, Turah menyatakan bahwa JA dan rekannya Novan serta Danny memang kerap berkunjung ke tempat tinggalnya. Ia juga tidak mengetahui siapa tepatnya yang terlebih dahulu mengajak untuk menonton film horor karena dari sudut pandangnya mereka berdua saling mengajak.
Dari keterangan Turah disebutkan bahwa malam itu, mereka menyaksikan dua film. Setelah film pertama selesai, kata dia, mereka sempat istirahat, dan korban mengajak Turah untuk kembali menonton film pekan berikutnya. JA, lanjut Turah, juga sempat menggunggah instastory yang menunjukkan ia merokok dan terlihat senang.
"Dari pertemuan pertama, itu aku sudah mengikuti keluar dari Indonesian Day, kemudian dipindah lantai, tapi aku memilih untuk apartemen karena biar menghindari yang Indonesia-Indonesia dulu deh takut salah ngomong lagi," ujar Turah.
Satu hari setelah pertemuan pertama proses mediasi, keluar surat pernyataan yang menyebutkan bahwa Turah telah melakukan tindak pelecehan seksual. Hal tersebut membuat Turah merasa sedih dan patah semangat hingga berdiam diri di perpustakaan kampusnya untuk beberapa saat. Ia kemudian bersama empat orang temannya pergi ke sebuah tempat makan untuk menenangkan diri.
Di sana, Turah mengaku ingin mencurahkan isi hati dan kekecewaannya. Ia ingin menyampaikan bahwa dirinya bukan seseorang yang melakukan pelecehan seksual. Dari kegiatan tersebut, Turah menduga ada salah satu orang yang menyampaikan curahan hatinya ke JA, sehingga membuat korban menjadi marah dan mengancam akan memperbesar masalah ini.
"Dalam pertemuan kedua, jujur aja aku merasa tertekan dan dipojokkan yang akhirnya aku mengikuti hasil pertemuan yang di mediasi oleh PERMIRA Tomsk," imbuh Turah.
Mengaku sudah mengikuti hasil pertemuan, Turah tidak terima dengan surat pernyataan yang sudah dipublikasikan. Ia menyebutkan, surat tersebut dibuat tanpa sepengetahuannya dan tidak dibubuhi tanda tangan miliknya, tetapi sudah disebarluaskan dengan narasi pelecehan seksual.
Turah beranggapan bahwa permasalahan dia dan JA seharusnya sudah selesai pada pertemuan kedua, di mana kedua belah pihak sepakat untuk tidak mengungkit masalah itu lagi. Namun, pada Agustus 2020, kasus dugaan pelecehan seksual kembali diungkit oleh pihak ketiga dengan narasi yang provokatif, kata dia.
Baca Juga: Merasa Dipojokkan, Turah Parthayana Klarifikasi Kasus Pelecehan Seksual
Menutup video klarifikasinya, Turah meminta kepada korban untuk menghubunginya secara langsung jika dari permasalahan pada November 2019 lalu masih ada hal yang mengganjal. Ia juga meminta akun Sandi untuk mencabut pernyataannya dan meminta maaf secara publik. Jika tidak, Turah mengancam akan menempuh jalur hukum atas pencemaran nama baik.
Sementara manajer Turah, Jehian Panagian Sijabat, melalui Twitter, mengaku menggunakan pandangan praduga tak bersalah untuk masih mendampingi Turah hingga saat ini. Berharap masalah ini tidak menjadi bola liar di dunia maya, Jehian juga melakukan pendekatan kepada JA maupun Sandi.
Jehian meminta korban dan Sandi selaku pembawa berita untuk melakukan laporan kasus secara legal, sehingga pernyataan mereka tidak hanya berupa tuduhan saja. Namun dari tanggapannya, Sandi merasa tidak perlu dilakukan langkah hukum karena perjalanan Turah masih panjang dan penting baginya sebagai penerima beasiswa untuk menghindari kasus berbau hukum.
"Menurut Sandi, Turah masih punya masa depan dan tidak perlu dibawa ke jalur hukum." tulis Jehian dalam cuitannya.
Berita Terkait
-
Merasa Dipojokkan, Turah Parthayana Klarifikasi Kasus Pelecehan Seksual
-
Detik-Detik Pengasuh Ketahuan Cabuli Bayi Majikan Demi Puaskan Nafsu Suami
-
Kampus Rawan Pelecehan Seksual, Aliansi UII Bergerak Desak Aturan Baru
-
Dilecehkan Driver Ojol, Pelanggan Dimintai Foto Tanpa Busana
-
Terungkap! Korban Predator Seks Fetish Kain Jarik Gilang Cowok Semua
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik