SuaraJogja.id - Keterbatasan siswa yang memiliki gawai maupun minimnya jaringan internet yang memadai masih sering ditemui dalam proses belajar dari rumah di masa pandemi Covid-19. Bahkan persoalan lain seperti ketidakmampuan orang tua membeli paket data internet untuk anaknya belajar dari jarak jauh secara daring masih banyak ditemui.
Kondisi serba keterbatasan itu membuat pihak sekolah dan wali murid melakukan berbagai upaya agar siswa tetap bisa mengikuti pembelajaran jarak jauh.
Pembelajaran jarak jauh biasanya dilakukan pihak sekolah menggunakan aplikasi chat WhatsApp atau aplikasi zoom meeting. Yang ini berbeda, Sekolah Dasar 02 Kanoman, Kapanewon Panjatan, Kulon Progo, DI Yogyakarta melakukan pembelajaran jarak jauh menggunakan perangkat radio panggil atau Handy Talky (HT).
Kepala Sekolah SD Negeri 02 Kanoman, R. Ahmad Isnanto Nugroho mengatakan ide itu muncul setelah ada salah satu wali siswa yang berkonsultasi dengan pihak sekolah terkait dengan banyaknya kendala yang muncul saat pembelajaran jarak jauh. Merespon hal tersebut salah satu wali siswa yang juga merupakan anggota Radio Antar-Penduduk Indonesia (RAPI) akhirnya mengusulkan pembelajaran melalui HT.
Baca Juga: Tanpa Persetujuan FDA, Ilmuwan Gunakan Vaksin DIY untuk Covid-19
"Penggunaan HT ini menjadi pilihan untuk menyiasati keterbatasan jarak antara sekolah dengan muridnya," kata Ahmad kepada SuaraJogja.id, Selasa (11/8/2020).
Ahmad menuturkan saat ini pembelajaran menggunakan HT baru diterapkan kepada siswa kelas III. Sebab peralatan HT yang dipinjamkan kepada siswa jumlahnya terbatas.
Adapun kendala lain yang dihadapi oleh pembelajaran melalui HT ini adalah suara yang kadang tidak begitu terdengar jelas atau putus-putus lantaran jarak antara siswa dan sekolah cukup jauh. Namun, pihak sekolah sekolah akan mengevaluasi untuk mempermudah kegiatan belajar mengajar.
Meski belum maksimal, penggunaan HT cukup efektif sebagai salah satu solusi masalah keterbatasan akses belajar mengajar jarak jauh. Komunikasi antara guru dengan siswa cukup efektif dibanding aplikasi lain.
"Penggunaan HT untuk belajar ini belum lama diterapkan, baru sekitar minggu lalu. Namun respon orang tua siswa dan guru menyambut dengan baik," tuturnya.
Baca Juga: Tak Sepakati Aturan Kemendikbud, DIY Pastikan Tak Akan Buka Sekolah
Hemat Biaya Paket Internet Siswa
Salah satu orang tua siswa, Murniyati mengatakan, penggunaan HT bisa memangkas pengeluaran yang selama ini digunakan untuk keperluan pembelian paket data internet untuk anaknya. Selain itu komunikasi yang terjalin antara siswa dan gurunya pun menjadi lebih mudah ketimbang hanya melalui video dan pesan singkat.
"Berat juga kalau selama ini harus beli paket internet, apalagi saat kondisi pandemi Covid-19 seperti ini. HT ini menjadi solusi yang cukup terasa dampaknya," ujarnya.
Menurut Murniyati, penggunaan HT juga membuat anaknya bisa lebih cepat memahami pelajaran yang disampaikan oleh guru. Pasalnya orang tua juga dapat berperan untuk menemani langsung anaknya saat proses belajar mengajar berlangsung.
"Lewat pakai HT, Bapak/Ibu guru jadi nggak bingung kalau ngasih pelajarannya karena langsung ngobrol sama anaknya dan kita dampingi. Ditambah juga irit karena tidak pakai pulsa," terangnya. Dia berharap HT bisa terus digunakan selama masa pembelajaran jarak jauh.
Pengurus Biro 3 RAPI DIY, Frangky Wahyu mengatakan bahwa pemakaian HT sebagai sarana belajar jarak jauh yang diterapkan di SD 02 Kanoman itu merupakan percontohan. Pasalnya program belajar dengan HT itu baru pertama kali diuji coba di wilayah Yogyakarta.
"Sejauh ini kami melihat hasilnya cukup efektif dalam membantu proses belajar jarak jauh bagi siswa dan orang tuanya. Jika memang hasil positif ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin kita akan adopsi untuk wilayah lain di DIY atau bahkan daerah lain," kata Frangky.
Frangky menjelaskan penggunaan HT untuk pembelajaran jarak jauh tersebut sebagai bentuk kepedulian anggota relawan RAPI untuk membantu program pemerintah di masa pandemi Covid-19. Hal ini bisa menjadi salah satu solusi guna menekan pengeluaran orang tua untuk beli paket data internet dan mengantisipasi persoalan lainnya saat pembelajaran jarak jauh.
"Penggunaan radio ini bisa menimilasir pengeluaran orang tua dalam menyediakan paket internet bahkan dapat dibilang zero cost," pungkasnya.
Berita Terkait
-
MR DIY Siap Lepas 2,5 Juta Saham dengan Rentang Harga Rp 1.650 Hingga Rp 1.870
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Tren DIY Thrift: Solusi Kreatif Gen Z Melawan Fast Fashion
-
Penjualan Ritel Merangkak Naik Jelang Pergantian Tahun, MR DIY Berencana Perluas Jaringan
-
Dukung Mahasiswa Kembangkan Karya, Simak Gelaran Jakarta Doodle Fest Art School Roadshow
Tag
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
UMKM Dapat Pesanan Ekspor, Tapi Tak Sanggup Produksi? Ini Biang Keroknya
-
Dari Mucikari Hingga Penjual Bayi, 11 Tersangka TPPO di Yogyakarta Diringkus
-
1.410 Personel Gabungan Kawal Ketat Pilkada Sleman 2024, 16 TPS Rawan jadi Fokus
-
Isu Sosial di Gunungkidul: Banyak Warga Merantau, Anak Tertitip, Berakhir Adopsi
-
Lapor via WA, Bawaslu Sleman Ciduk 6 Terduga Pelaku Politik Uang di Minggir