Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Mutiara Rizka Maulina
Rabu, 12 Agustus 2020 | 17:10 WIB
Djaduk berpose dengan tangan membetang dari sebuah jendela di Desa Kledung tahun 2004. - (Instagram/@butetkartaredjasa)

"Lalu kami bercanda lagi. Kerja lagi. Berkesenian lagi. Dan terus-terusan akan memeristiwakan agama dan spiritualitas sebagai 'yang se-hari-hari," ungkap Butet dalam keterangannya.

Menutup keterangannya, Butet menuliskan bahwa tidak mudah menjadi orang beragama yang berserah. Ia mengambil contoh adiknya yang masih selalu ingin menjadi seperti nabinya. Sementara ia mengingatkan agar menjadi umat yang biasa-biasa aja.

Sejak diunggah Rabu (12/8/2020) foto lama Djaduk tersebut sudah disukai lebih dari 3000 pengguna Instagram. Sementara, ada sembilan puluh lebih komentar yang ditinggalkan warganet.

"Dan terus-terusan akan memeristiwakan agama dan spiritualitas sebagai 'yang se-hari-hari'. Jaaaaann...ungkapan sing bener lan peneeerr (Sungguh ungkapan yang paling benar)," tulis akun mantan Menteri Agama Indonesia Lukman Hakim Saifuddin.

Baca Juga: Istrinya Ulang Tahun ke-61, Butet Kartaredjasa: Jangan Kapok Tambah Tua

"Iman yang dibawa sampai menuju kehidupan baru. Dan sekarang beliau menjadi pendoa bagi kita semua dari tempatnya yang damai," komentar akun @anstasias.

"Tak ada yang lebih romantis dari ungkapan rindu yang tulus dari seorang kakak kepada adiknya.. Meski dituliskan dengan hahahehe dan guyonan tetapi jauh di dalam tiap katanya terbersit rindu yang amat dalam... Dia hanya sejauh Doa," tulis akun @anton_discoagogo.

Load More