SuaraJogja.id - Gedung baru tengah dibangun Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Grhasia di tanah seluar 4.000 meter persegi. Pembangunan ini berkaitan dengan pengembangan yang dilakukan pihak RS melalui pelayanan non jiwa untuk menunjang pelayanan kesehatan di DIY.
Gedung baru tersebut akan dibangun di atas lahan sultan ground (SG), yang terletak di sebelah selatan RSJ Grhasia.
“Untuk pelayanan nonjiwa, seperti penyakit dalam, bedah, dan lainnya,” ujar Direktur RSJ Grhasia, Akhmad Akhadi, menjelaskan, Rabu (12/8/2020).
Akhmad memperkirakan, lahan yang akan digunakan seluas 4.000-6.000 meter. Meski begitu, pihaknya belum tahu berapa luas lahan yang akan diizinkan dipakai. Karena lahan tersebut merupakan SG, maka pengurusan administrasi berada di Panitikismo.
Baca Juga: Jokowi: Akses Kesehatan Bagi Ibu Hamil Tak Boleh Berhenti Meski Ada Pandemi
Di lokasi yang akan dibangun gedung baru tersebut, terdapat lapangan yang biasa digunakan masyarakat untuk beraktivitas, terutama salat Idulfitri atau Iduladha. Maka, ia berencana mencari lahan baru di timur Grhasia untuk menggantikan fungsi lapangan tersebut.
Bangunan baru tersebut ditargetkan dapat diisi 300 bed. Saat ini Grhasia sebenarnya juga telah memiliki pelayanan nonjiwa, tetapi baru sebatas 13 bed dengan layanan penyakit dalam, anak, saraf, dan fisioterapi. Dengan pengembangan, nanti pelayanan non-jiwa ini akan ditambah lagi, di antaranya bedah dan kebidanan.
Berdasarkan Peraturan Kementerian Kesehatan No 3/2020 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit, batas bed untuk pelayanan non jiwa sebesar 40% dari total kapasitas. Di RSJ Grhasia, saat ini ada 243 bed, sehingga untuk pelayanan non-jiwa ini masih bisa dikembangkan sampai sekitar 96 bed.
Sebanyak 13 bed yang telah tersedia saat ini difungsikan untuk penanganan pasien suspek Covid-19 sejak 1 April lalu. Meski tidak bertekanan negatif, ke-13 bed itu sudah isolasi, dengan satu kamar satu bed. Adapun pasien suspek covid-19 yang ditangani adalah dengan kondisi khusus, yakni orang dengan gangguan jiwa.
Sejak dibuka kali pertama hingga Senin (10/8/2020) lalu, diberitakan HarianJogja.com -- jaringan SuaraJogja.id, tercatat sudah ada 44 pasien suspek yang ditangani dengan perawatan infeksius tersebut. Dari jumlah itu, empat di antaranya meninggal dan memiliki penyakit komorbid.
Baca Juga: Pelayanan Kesehatan Kelas Dunia Kini Hadir di Indonesia
Menurut Akhmad, penularan Covid-19 pada ODGJ bisa berasal dari kontak keluarga atau orang yang mengasuh. Sedangkan, pasien yang datang dengan kondisi cukup parah biasanya berasal dari ODGJ yang telantar atau menggelandang.
Berita Terkait
-
Blak-blakan Akui Kualitas Pelayanan Kesehatan Masih Buruk, IDI: Bukan Salah Dokter, Negara Harus Tanggungjawab!
-
Inovasi Pendidikan Kesehatan: RITE Hub Siap Tingkatkan Keterampilan Tenaga Kesehatan Indonesia
-
Mantan Direktur WHO Asia Tenggara Akui Harga Obat di India Lebih Murah, Singgung Dampak untuk Indonesia
-
Gedung Baru Pegadaian Diresmikan, The Gade Tower Jadi Simbol Modernisasi Perusahaan
-
Bikin Pelayanan Kesehatan Makin Mudah, Ini Segudang Manfaat Digitalisasi Rumah Sakit
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
Harga Emas Antam Masih Bertahan Tinggi di Level Rp1.541.000/Gram Pada Akhir Pekan
-
Sambut Presiden dengan Kemewahan, Mercedes-Maybach S650 Pullman Jadi Tunggangan Prabowo di Abu Dhabi
-
Tangan Kanan Bongkar Shin Tae-yong Punya Kendala di Timnas Indonesia: Ada yang Ngomong...
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
Terkini
-
Dukung Pemberdayaan Disabilitas, BRI Hadir di OPPO Run 2024
-
Tak Gelar Kampanye Akbar, Paslon Harda-Danang Lakukan Hal ini di 17 Kapanewon
-
Latihan Intensif Tak Berdampak, PSS Sleman Dipermalukan Tamunya PSBS Biak
-
Menteri Kebudayaan Buka Pekan Warisan Budaya Takbenda di Jogja, Optimisme Jadikan Kebudayaan Indonesia Mendunia
-
Penuhi Kebutuhan Kambing Secara Mandiri, Untoro-Wahyudi Luncurkan 1 Desa 1 Entrepreneur