Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Jum'at, 14 Agustus 2020 | 12:35 WIB
Mumtaz Rais. [Uli Febriarni / Kontributor]

SuaraJogja.id - Ahmad Mumtaz Rais, SE, MPA merupakan putra ketiga dari mantan ketua MPR RI dan pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais. Lebih dikenal dengan nama Mumtaz Rais,  pria kelahiran Yogyakarta, 17 September 1983 ini merupakan lulusan Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta.

Ia menikahi Futri Zulya Safitri, putri dari Zulkifli Hasan, yang saat itu menjabat sebagai Menteri Kehutanan.

Akad nikah dilaksanakan di rumah dinas Menteri Kehutanan di Jalan Denpasar, Kuningan, Jakarta pada 2011. Mumtaz Rais memberikan mas kawin berupa 13 keping emas, yang memiliki berat masing-masing 40 gram.

Pernikahan Mumtaz Rais dan Futri Zulya Safitri dihadiri Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, yang juga bertindak sebagai saksi dari mempelai pria, dan Ibu Negara Ani Yudhoyono, yang bertindak sebagai saksi dari mempelai wanita.

Baca Juga: Ditegur Main HP, Anak Amien Rais Ribut dengan Pimpinan KPK di Pesawat

Mumtaz Rais merupakan satu-satunya putra di keluarga besar Amien Rais yang mengikuti jejak ayahnya dalam berkarier di kancah politik Indonesia. Ia mengajukan diri sebagai calon legislatif dari PAN pada Pemilu 2009.

Mumtaz Rais termasuk dalam daftar calon legislatif untuk daerah pemilihan VIII yang meliputi Cilacap dan Banyumas. Ia menjadi calon legislatif termuda yang berasal dari PAN.

Dirinya pun ditempatkan di Komisi VI, yang menangangi perdagangan, perindustrian, investasi, koperasi, UKM, BUMN, dan Badan Standarisasi Nasional.

Baliho Mumtaz Rais di Jalan Kaliurang, Sleman, Yogyakarta. [Suara.com/Uli Febriarni]

Sebelum Mumtaz Rais mencalonkan sebagai calon legislatif, Ahmad Hanafi Rais, yang merupakan anak pertama Amien Rais, hendak maju sebagai calon legislatif dari PAN, tetapi akhirnya memilih untuk meneruskan pendidikan doktoralnya.

Di akhir 2019, nama Mumtaz Rais mulai ramai diperbincangkan, khususnya di Kabupaten Sleman lantaran ia mencalonkan diri sebagai bupati dalam Pilkada Sleman 2020. Baliho yang menampilkan fotonya pun sudha terpampang di salah satu jalan utama di DIY, simpang empat Jalan Kaliurang, Sleman. 

Baca Juga: ST Burhanuddin Cabut Surat Pedoman Pemriksaan Jaksa, KPK: Itu Hal yang Baik

"Slemanial 2020. Milenial untuk Sleman. Mumtaz Rais Wiryosudarmo, MPA. #PutraAsliSleman," bunyi tulisan di baliho itu.

Namun, pencalonannya itu akhirnya batal meski Pilkada Sleman belum berlangsung. Ia memilih mundur karena alasan mendapat mandat sebagai Ketua Pembinaan Organisasi dan Keanggotaan (POK) DPP PAN.

Baru-baru ini Mumtaz Rais tersandung kasus percekcokan dengan Wakil Ketua KPK Pamolangi Nawawi saat berada dalam pesawat Garuda Indonesia dengan rute Gorontalo, Makassar – Jakarta. Peristiwa tesebut terjadi karena saat itu Mumtaz Rais sedang berbicara di telepon dengan suara keras.

Ia sempat ditegur petugas kabin, tetapi tidak mengindahkan. Saat itu Pamolangi Nawawi mengingatkannya untuk mematuhi aturan dan tidak memarahi petugas. Peringatan dari Pamolangi Nawawi pun dibalas Mumtaz Rais dengan reaksi marah dan menantang.

Maskapai penerbangan Garuda Indonesia, bekerja sama dengan keamanan bandara dan kepolisian, lantas akan menghadirkan petugas kabin dalam penerbangan tersebut untuk dimintai keterangan sebagai sasksi bilamana kasus tersebut dilanjutkan ke ranah hukum.

Kontributor : Muhammad Zuhdi Hidayat

Load More