SuaraJogja.id - Sekelompok remaja membuat keributan di sekitar Stadion Mandala Krida hingga menyita perhatian warga sekitar. Setelah sempat membuat suara bising dan saling kejar, dua orang anggota kelompok itu berhasil diamankan warga.
Akun Facebook Ba Be Jaka membagikan video berdurasi 45 detik itu ke grup facebook Gojek Seputar Jogja. Dalam tayangan tersebut, terlihat sekelompok remaja menunggangi motor jenis matic yang hampir semuanya bermerek sama.
Mulanya, mereka berputar dengan membuat suara bising serta menimbulkan kemacetan di salah satu titik. Aksi tersebut menarik perhatian masyarakat yang beraktivitas di sekitar tempat tersebut.
Lihat video kericuhan di Mandala Krida DI SINI.
Baca Juga: Merasa Diintimidasi Aparat, Warga Sleman Minta Rekomendasi ke Ombudsman DIY
Kemudian, mereka berhamburan ke selatan dengan sepeda masing-masing. Beberapa bahkan terlihat memasuki jalur lain. Sementara, dua orang lainnya sempat nyaris menabrak pengguna jalan lain dan akhirnya tersungkur di jalan.
Dua orang pemuda yang terjatuh itu menunggangi sepeda motor dengan berboncengan. Saat terjatuh, remaja berjaket biru mencoba melarikan diri dan meninggalkan rekannya yang masih jatuh tertimpa motor.
Sementara, remaja lainnya yang mengemudikan sepeda motor ikut berlari mengejar rekannya. Mereka meninggalkan sepeda motor merek Honda Scoopy yang masih terbaring di jalan begitu saja.
Aksi mereka untuk melarikan diri pun terhentikan oleh sejumlah warga yang bekerja sama menangkap mereka. Beberapa di antaranya adalah pengemudi ojek online yang tengah menunggu pesanan di sekitar Stadion Mandala Krida.
Dua remaja tersebut akhirnya berhasil diamankan dan digiring menuju sepeda motor mereka. Keduanya didudukkan di salah satu sisi stadion dan diinterogasi mengenai aksinya yang memicu kericuhan.
Baca Juga: Berderai Air Mata, Staf KPU Yahukimo yang Ditikam OTK Dimakamkan di Sleman
Video lainnya yang menunjukkan kelanjutan pengamanan dua remaja itu dibagikan oleh akun Rama Yuda di Grup Facebook INFO CEGATAN JOGJAKARTA (ICJ). Kedua remaja itu terlihat menunduk menerima ocehan dari warga sekitar.
Mereka hanya diam saja saat diberondong degan beberapa pertanyaan. Raut wajah remaja berjaket abu-abu menunjukkan ekspresi ketakutan. Selanjutnya, mereka juga diminta untuk menghubungi rekan-rekannya agar mendatangi mereka.
Sejak diunggah pada Kamis (13/8/2020), dua video mengenai aksi ricuh oleh sekelompok pemuda itu sudah mendapatkan ratusan respons dari warganet. Masing-masing unggahan mendapatkan ratusan komentar dari warganet.
"Baju merah dari raut wajah blas gak ada rasa takut atau menyesal ya miris sekali," tulis akun Desy Yunita.
"Serahkan kepada pihak berwajib," komentar akun Sujihantoro.
"Kui sik tawuran wingi ta neng Mandala, rekane mlayu malah ngglangsar (Itu yang tawuran kemarin to di Mandala, Niatnya mau lari malah jatuh-red)," tulis akun Panglima Kumbang.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Berapa Biaya Pembuatan QRIS?
Pilihan
-
Sah! Sri Mulyani Lantik Bimo Wijayanto dan Djaka Budi Utama jadi Bos Pajak dan Bea Cukai
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Punya Hubungan Dekat dengan Bintang Barcelona
-
Cerita Simon Tahamata Terlibat Skandal Match-Fixing: Titik Terendah Karier Saya
-
Panduan dan Petunjuk Pembentukan Koperasi Merah Putih: Tahapan, Usaha, Serta Pengurus
-
Bobotoh Bersuara: Kepergian Nick Kuipers Sangat Disayangkan
Terkini
-
Cocok Buat Healing, Cek 5 Rekomendasi Tempat Wisata di Makassar yang Layak Dikunjungi!
-
Jangan Sampai Ketinggalan! Klaim 3 Link Saldo DANA Kaget Ini, Berpeluang Raih Rp749 Ribu
-
Prediksi Cuaca DI Yogyakarta Hari Ini, Hujan Masih Terjadi Imbas Kemarau Basah
-
Penggugat Tolak Mediasi Soal Ijazah Jokowi di PN Sleman, Kuasa Hukum UGM Bilang Begini
-
Prabowo Resmikan Koperasi Merah Putih, Siapkah Yogyakarta Jadi Contoh Ekonomi Kerakyatan?