SuaraJogja.id - Seorang pria membagikan kisahnya mengumpulkan uang recehan untuk membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT). Ia berhasil mengumpulkan uang dari celengan keluarganya hingga beratnya mencapai 17.5 kg untuk dibawa ke bank sejauh 15 Km.
Akun Twitter @hewanberbicara membagikan perjuangannya itu, untuk melanjutkan pendidikan di bangku kuliah. Awalnya, ia menyampaikan bahwa sudah tiba saatnya bagi mahasiswa di universitas tempatnya belajar untuk membayar UKT.
Namun, dalam kondisi pandemi saat ini, ia dan keluarganya tengah mengalami krisis keuangan. Akhirnya, bapak dan ibunya memutuskan untuk membuka celengan receh. Mereka kemudian menghitung bersama kumpulan uang tersebut.
Penulis tidak mengingat pasti kapan ia dan keluarganya mulai memiliki celengan itu. Namun, ia ingat, yang mengawali mengumpulkan uang receh adalah adiknya dan berlanjut dengan anggota keluarga lainnya.
Baca Juga: Jalan Kaki 3 Km demi Tugas Sekolah, Novi Diberi HP oleh Polres Gunungkidul
Mulanya sang adik iseng mengumpulkan uang koin senilai Rp1.000 ke dalam botol air mineral. Lambat laun, semua anggota keluarga mulai ikut mengumpulkan uang receh ke dalam botol air mineral yang tak terpakai.
"Dan setiap ada yang isi angin pasti di masukin, dan kalau ada yang tambal ban juga di rumah pasti masukin uang seribuan, pokoknya satu rumah kalau ada uang Rp 1000 logam harus dimasukin ke botol, bapak ibu sering banget ngingetin buat kumpulin receh itu," tulis akun @hewanberbicara.
Selanjutnya, ia menyebutkan bahwa biaya kuliah yang harus ia bayar sebesar Rp3.480.000. Beruntung, ia berhasil mengumpulkan jumlah tersebut dari hasil celengan receh bersama keluarganya.
Dengan telaten, pria ini memisahkan uang sesuai dengan nominalnya. Setelah terkumpul semua, uang tersebut ia timbang dan ternyata seberat 17,5 kg. Ia juga harus membawa uang itu ke bank yang jauhnya 15 Km dari rumahnya.
Bersama dengan temannya, ia berangkat pergi ke bank untuk membayar UKT. Di bank pertama, ia mengalami penolakan karena alasan server sedang down, sehingga tidak bisa melakukan pembayaran UKT.
Baca Juga: PMM UMM Adakan Cek Kesehatan & Bagikan Vitamin Gratis Untuk Warga Jombang
Akhirnya, ia mencari tempat pembayaran lainnya. Setelah antre sekitar hampir 1 jam, ternyata pihak bank menolaknya karena mengaku tidak memiliki alat guna menghitung uang receh.
Berita Terkait
-
Kocar-kacir Kelas Menengah RI, Rata-rata Tabungannya Tinggal Rp1,8 Juta
-
5 Daftar Student Exchange Buat Tahun 2025: Syarat, Benefit dan Deadline
-
Kuliah S2 di Australia dengan Biaya Lokal, Bagaimana Caranya?
-
Akui Politik Uang di Pemilu Merata dari Sabang sampai Merauke, Eks Pimpinan KPK: Mahasiswa Harusnya Malu
-
5 Sumber Belajar Online Terpercaya untuk Mahasiswa Kedokteran
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Cari Properti di Surabaya, Cari Infonya di KPR BRI Property Expo 2024 Goes to Ciputra Surabaya
-
Tren Meningkat saat Akhir Tahun, Pemkot Yogyakarta Optimis Target Penerimaan Pajak Daerah Tercapai
-
Jelang Pilkada Kota Yogyakarta, 1.300 Lebih Linmas Siap Dikerahkan Jaga Tiap TPS
-
Kegempaan di Gunung Merapi Meningkat, Ada Potensi Luncurkan Awan Panas Lagi
-
Spesifikasi dan Harga Samsung Galaxy M15 5G