SuaraJogja.id - Polres Bantul mengamankan 13 orang tersangka kasus penganiayaan yang menyebabkan kematian terhadap korban atas nama Luqman Rahma Wijaya (18), remaja asal Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul, pada Sabtu (8/8/2020) lalu. Dari 13 orang tersangka itu, sembilan orang masih di bawah umur dan empat orang sudah masuk dalam kategori dewasa.
Kapolres Bantul AKBP Wachyu Tri Budi Sulistyono mengatakan, kronologi kejadian berawal ketika pada Jumat (7/8/2020) sekitar pukul 19.30 WIB korban datang ke rumah tersangka PES (17). Tidak lama berselang, korban ingin meminjam uang milik tersangka PES, tetapi tidak dipinjami.
Setelah itu pada dini hari, tersangka PES bercerita kepada temannya PEA (14), yang juga menjadi tersangka, bahwa uang miliknya sebesar Rp100.000 yang berada di dalam dompet hilang. Lalu pada Sabtu (8/8/2020) pukul 02.00 WIB, korban Luqman meminjam sepeda motor milik tersangka AF untuk pulang ke rumah.
Lalu 10 menit berselang, korban datang dengan membawa rokok dan berbagai minuman. Mengetahui hal tersebut, tersangka yang juga teman korban di lokasi, yakni MREP (11), AF (17), PEA, BAS (15), dan MFM (15), mencecar korban dengan pertanyaan agar korban mengaku telah mengambil uang tadi.
Baca Juga: Bapak Tega Tarik Baju hingga Bekap Mulut Bayi, Videonya Viral
"Jadi karena memang dicecar terus, korban mengaku mengambil uang milik tersangka PES, tetapi hanya sebesar Rp50.000," ujar Wachyu kepada awak media saat jumpa pers di Mapolres Bantul, Jumat (14/8/2020).
Dilanjutkan Wachyu, setelah korban mengaku mengambil uang tersebut, tersangka yang tadi sudah berada di lokasi kejadian lalu malah melakukan kekerasan.
Tidak berhenti di situ, tersangka yang sudah ada di sana disusul oleh MZ, menghubungi BPS (17), AWP (16), BWF (16), JRN (23), M (21), ARZ (20), dan dua orang yang menjadi saksi Kevin (16) dan Eka Rangga (15).
Sekitar pukul 03.30 WIB, delapan orang tadi akhirnya datang ke lokasi kejadian, yang merupakan rumah tersangka PES, dan langsung ikut memukuli korban.
Mendengar keributan yang terjadi di rumahnya, ibu dari tersangka PES dan MREP bangun dan langsung menelepon Agus Maryanto, kakek korban.
Baca Juga: Dibekuk Bareng Anaknya, Ibu di Lebak Bulus Aniaya Polisi Pakai Stik Bisbol
"Korban waktu itu sudah lemas dan tak sadarkan diri, lalu kakek korban langsung menelepon ambulans RS Nur Hidayah, tapi nahas korban meninggal sesampainya di rumah sakit," ungkapnya.
Berita Terkait
-
Anggota TNI Penembak Ilyas Mewek-mewek Ngaku Salah, Hakim Diminta Tetap Tolak Pleidoi Bambang dkk
-
Terkuak! Kronologi Mahasiswa UKI Tewas Dikeroyok Teman saat Mabuk Bareng di Kampus
-
Kasus Tewasnya Samson, 6 Tersangka Terancam Hukuman di Atas 5 Tahun Penjara
-
9 Kuli Bangunan dan Seorang Personel Brimob Ditetapkan Tersangka Usai Keroyok Sopir AKAP Hingga Tewas di Jaktim
-
Anggota TNI dan Ormas Bentrok di Deli Serdang, Sejumlah Kendaraan Rusak
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Sebut Masjid Al Jabbar Dibangun dari Dana Pinjaman, Kini Jadi Perdebatan Publik
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Yamaha NMAX Kalah Ganteng, Mesin Lebih Beringas: Intip Pesona Skuter Premium dari Aprilia
- JakOne Mobile Bank DKI Bermasalah, PSI: Gangguan Ini Menimbulkan Tanda Tanya
Pilihan
-
Hasil Liga Thailand: Bangkok United Menang Berkat Aksi Pratama Arhan
-
Prediksi Madura United vs Persija Jakarta: Jaminan Duel Panas Usai Lebaran!
-
Persib Bandung Menuju Back to Back Juara BRI Liga 1, Ini Jadwal Lengkap di Bulan April
-
Bocoran dari FC Dallas, Maarten Paes Bisa Tampil Lawan China
-
Almere City Surati Pemain untuk Perpanjang Kontrak, Thom Haye Tak Masuk!
Terkini
-
Tanggapi Langkah Tarif Trump, Wali Kota Jogja: Kuatkan Produk Lokal!
-
Masa WFA ASN Diperpanjang, Pemkot Jogja Pastikan Tak Ganggu Pelayanan Masyarakat
-
Kurangi Kendaraan Pribadi Saat Arus Balik, Menhub Lepas 22 Bus Pemudik di Giwangan
-
Puncak Arus Balik H+3 dan H+4, 350 Ribu Kendaraan Tinggalkan DIY
-
Gunung Merapi Masih Luncuran Ratusan Lava, Simak Aktivitas Terkini Sepekan Terakhir