SuaraJogja.id - Fakta baru terungkap dalam aksi penganiayaan yang mengakibatkan Lukman Rahma Wijaya (18), warga Kauman, Pleret, Pleret, Bantul, meregang nyawa. Dua orang tersangka kakak beradik, PES (17) dan PEA (14), yang memicu penganiayaan beramai-ramai, adalah saksi dalam aksi klitih yang menewaskan pelajar di Jalan Imogiri Timur pertengahan Desember 2019 lalu.
Kapolres Bantul AKBP Tri Wachyu Budi Sulistyo mengungkapkan hal tersebut. Dalam kasus pengeroyokan yang mengakibatkan Lukman meninggal, Polres Bantul mengamankan 13 orang tersangka. Sembilan di antaranya masih di bawah umur, sementara empat lainnya sudah tergolong dewasa.
Lukman dikeroyok di rumah PES dan PEA, kakak beradik yang tinggal di Pedukuhan Wonokromo 2, Desa Wonokromo, Pleret. Pemicunya, PES dan PEA merasa kehilangan uang Rp100.000 yang disimpan dalam dompet mereka. Setelah diinterograsi, Lukman akhirnya mengaku mengambil uang Rp50.000.
"Di tempat tinggal PES dan PEA ini memang sering dijadikan tempat kumpul-kumpul remaja di sana," papar Wachyu di Mapolres Bantul, Jumat (14/8/2020).
Wachyu mengungkapkan, dalam pemeriksaan yang dilakukan oleh jajarannya, terungkap bahwa PES dan PEA terlibat dalam aksi klitih di daerah Siluk Imogiri pertengahan Desember 2019 lalu.
Dalam aksi klitih tersebut, polisi berhasil mengamankan 12 orang pelajar yang melakukan penganiayaan dan mengakibatkan Fatur Nizar Rakadio alias Dio (17), pelajar kelas 10 SMK N 2 Depok Sleman, meninggal dunia.
Satu dari 12 orang yang diamankan tersebut saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka, yaitu APS (18), pelajar asal Pedukuhan Botokenceng, Desa Wirokerten, Kecamatan Banguntapan, Bantul.
"PES dan PEA ada dalam kelompok penyerang korban dan rombongannya. Keduanya statusnya hanya saksi," papar Wachyu.
Saat itu, PES dan PEA bersama tersangka utama APS tergabung dalam group WA 'Sedulur', yang memiliki ciri khas sama-sama mengendarai sepeda motor Scoopy. Kelompok ini mengejar dan menghajar rombongan Dio setelah sebelumnya melempari dengan cairan cat.
Baca Juga: Nasib Pengusaha Truk di Gresik Usai Aniaya dan Tarik Kemaluan Takmir Masjid
Kini polisi masih terus mendalami kasus penganiayaan terhadap Lukman hingga meninggal dunia. Polisi masih berupaya menggali apakah kelompok yang menganiaya Lukman hingga meregang nyawa ini adalah satu geng.
Apalagi, antara tersangka dengan korban tidak ada masalah sama sekali. Korban sering bertandang ke rumah PES dan PEA karena memang dijadikan tempat nongkrong.
Saat menganiaya korban, semua tersangka dalam keadaan sadar dan tidak dalam pengaruh minuman keras.
Di hadapan polisi, PES mengaku kesal dengan korban karena ia bersama adiknya telah menampung korban selama 3 hari di rumah mereka.
Kebetulan saat itu korban memang pergi tanpa pamit alias minggat dari rumahnya. Bukannya berterima kasih karena sudah ditampung dan diberi makan selama pergi dari rumah, kata mereka, korban justru mencuri uang.
"Saya dongkol, wong selama tiga hari minggat dari rumahnya makan dan tidur di tempat saya gratis. Lha ini kok malah nyolong," katanya.
Berita Terkait
-
Nasib Pengusaha Truk di Gresik Usai Aniaya dan Tarik Kemaluan Takmir Masjid
-
Keroyok Teman Sampai Meninggal, 13 Remaja Diringkus Polres Bantul
-
Dikira Jadi Korban Santet, Kakek di Surabaya Sayat Muka Tetangganya Sendiri
-
Bapak Tega Tarik Baju hingga Bekap Mulut Bayi, Videonya Viral
-
Dibekuk Bareng Anaknya, Ibu di Lebak Bulus Aniaya Polisi Pakai Stik Bisbol
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Sleman Ukir Sejarah, Quattrick Juara Umum Porda DIY, Bonus Atlet Dipastikan Naik
-
WNA Yordania Jadi Tersangka di Yogyakarta: Izin Investasi Fiktif Terbongkar
-
Strategi Jitu Sekda DIY Atasi Kemiskinan: Libatkan Asisten Hingga Mandiri Fiskal
-
Saldo DANA Kaget Langsung Cair? Ini Tiga Link Aktif yang Bisa Bikin Dompet Digitalmu Gendut
-
Tragis! Ratusan Siswa Keracunan Makan Bergizi Gratis, JCW Soroti Pengawasan Bobrok