SuaraJogja.id - Peringatan HUT ke-75 RI cukup berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Lantaran adanya pandemi Covid-19 pemerintah meminta para Aparatur Sipil Negara (ASN) mengikuti upacara 17 Agustus lewat layar televisi.
Seorang ASN asal Gamplong 1, Dusun Sumber, Desa Rahayu, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman, Ahmad Khumeri mengaku tahun ini terpaksa melakukan upacara secara melalui layar televisi.
"Agendanya hari ini mengikuti upacara detik-detik Proklamasi. Tapi karena pandemi, pelaksanaannya dilakukan di rumah masing-masing dengan memakai seragam dinas," ungkapnya saat ditemui di kediamannya, Senin (17/8/2020).
Sebelumnya ASN yang telah mengabdi selama lebih kurang 20 tahun di UPT Balai Yasa Bagian Rangka Bawah ini tak pernah absen saat upacara pengibaran bendera. Lantaran pandemi dan dilakukan di rumah, Khumeri bahkan sempat salah seragam karena tak terbiasa dan terburu-buru.
Baca Juga: Serunya Zaskia Adya Mecca Upacara 17an dan Lomba Bareng Keluarga di Jogja
Tidak sendirian, pria yang sudah berusia 51 itu juga mengajak anak perempuannya yang masih duduk di bangku SMA mengikuti upacara. Dengan seksama ia mengikuti dari awal rangkaian prosesi upacara yang dilaksanakan di Istana Negara Jakarta tersebut.
"Anak saya juga diwajibkan untuk upacara, nantinya difoto dan dikirim ke sekolah. Dan tadi kebetulan karena tergesa-gesa mengikuti upacara saya sempat salah pakai seragam, harusnya pakai yang putih," jelasnya sembari tertawa kecil.
Saat memasuki momen pengibaran sang Saka Merah Putih, Khumeri dan anaknya dengan sigap mengangkat tangan hormat menatap layar kaca. Meski tak secara langsung, ia mengaku tetap menghormati jasa-jasa pahlawan dengan salah satunya mengikuti sleuruh rangkaian upacara secara daring tersebut.
"Ya sebenarnya tinggal foto ketika hormat saja bisa. Namun sebagai ASN dan warga negara yang tentunya kita harus menghargai jasa-jasa pahlawan dengan melakukan upacara bendera tiap tahun, hal itu harus dilakukan," jelasnya.
Pelaksanaan upacara secara daring, dikatakan Khumeri ada hal yang berbeda dibanding pelaksanaan upacara sebelumnya. Ia merasa tak ada semangat yang menggebu seperti menyaksikan langsung pengibaran bendera merah putih di lapangan kantornya.
Baca Juga: Diduga Gelar Pesta Tanpa Protokol Kesehatan, Warganet Kecam Bar di Jogja
"Ada rasa kurang greget, kurang bersemangat. Biasanya kan saat pengibaran bendera kita bisa sembari menyanyikan lagu indonesia raya dengan suara lantang di lapangan. Ya berasa ada yang kurang lah," jelasnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Demi Digitalisasi, Prabowo Segera Sebar Layar Televisi Canggih di Setiap Sekolah
-
Sekalian Olahraga, Rano Karno Janji Tiga Kali Sepekan Ngantor Naik Angkutan Umum
-
Kemenhub Dukung Kebijakan Pramono Wajibkan ASN Jakarta Naik Angkutan Umum, Tapi...
-
Viral! 6 ASN di Prabumulih Tak Masuk Kerja hingga 10 Tahun Tapi Masih Terima Gaji, Kok Bisa?
-
Pramono Anung Pamer Naik Transportasi Umum, Publik Soroti Kecurangan ASN Jalankan Instruksi Gubernur
Terpopuler
- Joey Pelupessy Mengeluh Usai Bela Timnas Indonesia: Saya Tidak Bisa...
- Selamat Tinggal Denny Landzaat, Bisa Cabut dari Patrick Kluivert
- Timnas Indonesia Segera Punya Striker Naturalisasi Baru? Penyerang Gesit Haus Gol
- FIFA Larang Penyerang Ini Bela Timnas Indonesia, Padahal Setuju Dinaturalisasi
- Hibah Tanah UNY Jadi Penyesalan? Pemkab Gunungkidul Geram Atlet Ditarik Biaya
Pilihan
-
Bali Blackout, Update Terkini Listrik di Pulau Dewata Padam
-
Sekolah Perintis Peradaban Magelang: Mengajar Anak Menjadi Tuan atas Diri Sendiri
-
Prabowo Bakal Kenakan Tarif Pajak Tinggi Buat Orang Kaya RI
-
Ahmad Dhani Hubungi Rayen Pono usai Dilaporkan, tapi Bukan Ngajak Damai Malah Meledek: Arogan!
-
6 Rekomendasi HP Mirip iPhone, Mulai Rp 1,1 Jutaan Terbaik Mei 2025
Terkini
-
Kasus Mbah Tupon: Polda DIY Profiling 5 Terlapor Sengketa Tanah, Ada Notaris
-
BUKP Kulonprogo Krisis, Nasabah Panik Tarik Dana, Pemda DIY Janjikan Solusi Ini
-
Pemeriksaan Saksi Kasus Dugaan Mafia Tanah Mbah Tupon Bertambah, Polda DIY Periksa 11 Orang
-
Pembalap Cilik Asal Kulon Progo Harumkan Nama Indonesia di Kancah Internasional
-
BRI Peduli Ini Sekolahku: Saat Dongeng, Renovasi, dan Cita-cita Bertemu di SDN 1 Sagalaherang