SuaraJogja.id - Pemerintah terus berupaya memberikan bantuan terhadap semua pihak yang terdampak pandemi Covid-19. Salah satu pogram terbaru yang akan dilakukan oleh pemerintah adalah dengan memberikan Bantuan Subsidi Upah (BSU) kepada sebanyak Rp15 juta lebih pekerja swasta yang terkena dampak pandemi.
Tidak tanggung-tanggung, dana bantuan mencapai Rp37,7 triliun siap digelontorkan oleh pemerintah pusat. Nantinya pemerintah akan melakukan seleksi terhadap setiap pekerja yang dirasa memenuhi kriteria untuk mendapat bantuan tersebut.
Setiap pekerja yang memenuhi syarat akan diberikan BSU senilai Rp600.000 per bulan selama empat bulan.
Menanggapi hal tersebut, Plt Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bantul Aris Suharyanta mengatakan, pihaknya telah menerima surat yang disampaikan oleh Ketua Satgas Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional nomor S-02/Perpres/08/2020 terkait permintaan kelengkapan data guna melengkapi program subsidi gaji bagi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
Baca Juga: Menyorot 7 Risiko yang Mengancam Anak Saat Pandemi Covid-19, Apa Saja?
Ketika dikonfirmasi lebih lanjut, Aris menyampaikan bahwa tugas Disnakertrans Bantul dalam hal ini hanya sebatas memberikan sosialisasi kepada para pekerja.
Sosialisasi itu nantinya akan diberikan kepada para pekerja melalui perusahaan-perusahaan yang ada di Bantul.
"Kewenangan untuk memutuskan siapa yang nantinya diberikan atau terpilih itu dari pusat. Tugas kita hanya memberikan sosialisasi terhadap perusahaan di wilayah kita [Bantul]," ujar Aris kepada SuaraJogja.id, Kamis (20/8/2020).
Aris menuturkan, nantinya setiap perusahaan akan diminta untuk melakukan pengumpulan data setiap karyawan bersangkutan.
Data itu berupa nomor rekening yang nanti dikirimkan melalui Sistem Informasi Pelaporan Peserta (SIPP) online BPJS ketenagakerjaan bagi tenaga kerja dengan penghasilan di bawah Rp5 juta.
Baca Juga: Dana Bantuan Covid-19 Malah Dibelikan Mobil Mewah, Sungguh Tega!
Selain pekerja swasta yang berpenghasilan di bawah Rp5 juta, syarat lain yang juga perlu dipenuhi adalah Warga Negara Indonesia (WNI) yang dapat dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Berita Terkait
-
Segera Cek Saldo, Dana Bantuan KJP dan KJMU Tahap 1 2023 Sudah Cair Secara Bertahap
-
Beri Dana Bantuan, Karyawan Mitratel Ikut Jadi Korban Gempa Cianjur
-
Banyak Masyarakat Terkena Dampak Pandemi, Mandala Finance Hadir Sebagai Teman Seperjuangan
-
Dana Bantuan Prakerja 2023 Lebih Besar! Naik Jadi Rp 4,2 Juta, Kok Insentif Turun?
-
Pembayaran Ganti Rugi bagi Korban Kekerasan Seksual Minim, LPSK Usulkan RPP Dana Bantuan
Terpopuler
- Tersandung Skandal Wanita Simpanan Vanessa Nabila, Ahmad Luthfi Kenang Wasiat Mendiang Istri
- Gibran Tinjau Makan Gratis di SMAN 70, Dokter Tifa Sebut Salah Sasaran : Itu Anak Orang Elit
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- Dibongkar Ahmad Sahroni, Ini Deretan 'Dosa' Ivan Sugianto sampai Rekening Diblokir PPATK
- Pernampakan Mobil Mewah Milik Ahmad Luthfi yang Dikendarai Vanessa Nabila, Pajaknya Tak Dibayar?
Pilihan
-
Ada Korban Jiwa dari Konflik Tambang di Paser, JATAM Kaltim: Merusak Kehidupan!
-
Pemerintah Nekat Naikkan Pajak saat Gelombang PHK Masih Menggila
-
Dugaan Pelanggaran Pemilu, Bawaslu Pantau Interaksi Basri Rase dengan ASN
-
Kuasa Hukum Tuding Kejanggalan, Kasus Cek Kosong Hasanuddin Mas'ud Dibawa ke Tingkat Nasional
-
Iuran Rp 20 Ribu untuk Listrik di SMA Negeri 1 Bontang, Disdik Kaltim Angkat Bicara
Terkini
-
Solusi Kerja dan Kreativitas: Janji Harda-Danang Gaet Suara Pemuda Sleman
-
Keluhan Bertahun-tahun Tak Digubris, Pedagang Pantai Kukup Gunungkidul Sengsara Akibat Parkir
-
Dukung Partisipasi Masyarakat, Layanan Rekam KTP Kota Jogja Tetap Buka saat Pilkada 2024
-
Waspada, Kasus DBD di Yogyakarta Naik Tajam, Anak-Anak Rentan Terinfeksi
-
Sholawatan Pilkada Sleman Berujung Polemik, Bawaslu Usut Dugaan Eksploitasi Anak