"Kalau mau nebeng, kasihan kalau nanti pulangnya ndak barengan," papar Mariyam.
Oleh karena itu, Zahra kecil sudah prihatin dengan kondisi ekonomi keluarga, sehingga ia selalu mengumpulkan uang jajan yang ia dapat dari orang tuanya. Tujuannya, supaya Zahra bisa memiliki sepeda motor sendiri untuk menuju sekolah yang ia cita-citakan sebelumnya.
"Dia itu sering mendapat uang saku ketika mengajar mengaji di masjid. Itu dikumpulkan, tidak pernah jajan," ujar Mariyam.
Ia mengatakan, sejak lulus SD Zahra telah mengumpulkan uang jajannya, dan berkat uang jajan yang dikumpulkan Zahra tersebut, akhirnya ia bisa membeli sepeda motor bekas dengan harga Rp3 juta meskipun sempat dihadapkan pada kebimbangan. Akhirnya, Zahra pun mendaftar di SMK Kesehatan Wonosari dan berhasil diterima jurusan Keperawatan.
Baca Juga: Kompaknya Bikin Ngakak, Ibu Diam-Diam Bantu Anak Beri Jawaban Saat PJJ
Persoalan baru muncul ketika Pandemi Covid-19 melanda dunia dan memaksa sekolah-sekolah menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Pasalnya, ponsel yang ada di keluarga ini hanya ada satu dan merupakan keluaran lama. Tentu saja ponsel tersebut tidak begitu mendukung keperluan Zahra untuk menjalani PJJ.
"Saya beli ponsel itu ketika Zahra kelas 8, berarti sudah 3 tahun. Itu saja ponsel bekas," tambah Mariyam.
Persoalan ponsel bertambah ketika di awal pandemi lalu, kamera belakang dan depan ponsel tersebut rusak serta tidak bisa diperbaiki lagi.
Mariyam dan suaminya sempat bimbang dengan persoalan tersebut karena di saat yang sama mereka harus dihadapkan dua pilihan: apakah uang tabungan Zahra akan digunakan untuk membeli sepeda motor agar bisa sekolah di SMK Kesehatan atau membeli ponsel baru.
Lantas suaminya memutuskan agar Zahra tetap membeli sepeda motor karena ponsel yang mereka miliki masih bisa digunakan meski tidak maksimal. Menurut Mariyam, mereka memutuskan hal tersebut dengan pertimbangan bahwa PJJ tidak akan berlangsung lama.
Baca Juga: Butuh untuk Belajar Anak, Bapak Asal Sleman Nekat Jambret HP di Seyegan
"Jadi pikiran kami itu PJJ sudah tidak ada kalau Zahra sudah SMK, tapi kok malah diperpanjang," tutur Mariyam.
Berita Terkait
-
Dokter Peringatkan: Hentikan Kebiasaan Main HP di Toilet, Bahayanya Nggak Main-main!
-
Oppo Raja Baru Pangsa Pasar Ponsel Indonesia Q3 2024 Versi Canalys, Xiaomi Turun Takhta
-
HP Xiaomi Masuk Daftar Ponsel Mati Makin Banyak, Cek Pembaruannya di Sini
-
Xiaomi Tambahkan Ponsel Baru ke Daftar HyperOS 2.0 Beta, Ada HP Apa Saja?
-
Honor Magic 7 Pro vs Xiaomi 15 Pro: Pilih Ponsel Premium dengan Kelebihan yang Tepat
Terpopuler
- Harta Kekayaan Roy Suryo yang Dituduh sebagai Pemilik Akun Fufufafa
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Beda Respons Ariel NOAH dan Raffi Ahmad Kunjungi Patung Yesus Sibea-bea
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Innalillahi, Elkan Baggott Bawa Kabar Buruk Lagi H-1 Timnas Indonesia vs Jepang
Pilihan
-
Penyerangan Brutal di Muara Komam: Dua Korban Dibacok, Satu Tewas di Tempat
-
Kata Irfan Setiaputra Usai Dicopot Erick Thohir dari Dirut Garuda Indonesia
-
5 Rekomendasi HP Rp 6 Jutaan Spek Gahar, Terbaik November 2024
-
Lion Air Bikin Aturan Baru Mulai 1 Desember: Bawa Kardus Besar, Siap-Siap Rogoh Kocek Lebih Dalam!
-
Emiten Leasing Boy Thohir PHK Ribuan Pekerja dan Tutup Kantor
Terkini
-
Warga Cerme Kulon Progo Kembangkan Biofarmaka Jadi Produk Herbal
-
Jogja Uji Coba Program Makan Siang Gratis, Mahasiswa Perhotelan Siap Diterjunkan ke Sekolah
-
Masih Ada Bangunan Masjid Berdiri di Area Proyek Tol Jogja-Solo-YIA, Begini Penjelasan Kontraktor
-
Penemuan Mayat di Ring Road Kentungan Sleman Ternyata Korban Tabrak Lari, Polisi Amankan Dua Pelaku
-
Amankan Lima Terduga Pelaku Pembacokan di Jambusari, Polisi Pastikan Sleman Tetap Kondusif