Scroll untuk membaca artikel
Agung Sandy Lesmana
Jum'at, 21 Agustus 2020 | 14:55 WIB
[Tribratanews]

SuaraJogja.id - Warga kompleks perumahan Siteba, Kelurahan Surau Gadang, Kecamatan Nanggalo menangkap seorang pria diduga pelaku spesialis pencurian pakaian dalam wanita, Jumat (21/8/2020) pagi sekitar pukul 03.00 WIB.

Junaidi (35), warga Simpang Berok Perumahan Siteba mengatakan pelaku ditangkap warga saat melakukan aksinya di salah satu rumah warga.

Saat ditangkap pelaku yang belum diketahui identitasnya tersebut diduga dalam kondisi mabuk.

“Pelaku ditangkap sekitar jam 03.00 WIB. Saat ditangkap warga mulutnya bau minuman (keras),” katanya seperti dilaporkan Padang.com--jaringan Suara.com, Jumat (21/8/2020).

Baca Juga: Maling Kotak Amal Tak Berkutik, Dijegat Jemaah di Depan Toilet Masjid

Ia menjelaskan pelaku beraksi seorang diri dan menggunakan sepeda motor.

Saat diperiksa, ditemukan sejumlah pakaian dalam wanita di dalam jok motornya.

“Saat kami periksa isi di dalam jok motornya terdapat sejumlah pakaian dalam wanita,” kata dia.

Pelaku sempat dihajar warga karena aksinya sangat meresahan warga. Menurut pengakuan pelaku, dirinya baru satu kali melakukan aksi pencurian pakaian dalam wanita tersebut.

Pelaku saat ini dibawa ke Polsek Nanggalo untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Baca Juga: Setahun Menjomblo, Duda di Sumut 'Koleksi' Ribuan CD dan BH Milik Tetangga

Kasus Serupa

Aksi pencurian celana dalam wanita juga pernah terjadi di Dusun I, Desa Sei Bamban, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatra Utara. Terungkapnya kasus ini, pelaku berinisial SO (40) ternyata sudah selama setahun mengicar celana dalam wanita di kampungnya.

Dikutip Suara.com dari Kabarmedan.com, pakaian dalam milik kaum hawa yang kerap hilang saat dijemur di sejumlah di kampung itu ternyata dicuri oleh seorang pria berinisial SO (40).

Misteri itu terungkap saat adik pelaku menemukan karung besar berisi ribuan celana dalam dan kutang di kamar SO.

Hal itu bermula saat wanita itu membersihkan kamar sang kakak pada Kamis (13/8/2020).

Selama ini kamar pelaku tidak boleh dimasuki siapapun. Ia selalu menggembok kamarnya saat pergi.

“Adiknya terkejut melihat goni besar di kamar SO. Saat goni dibuka ternyata isinya celana dalam dan BH,” kata Kepala Dusun I, Ofyar Azwar, Rabu (19/8/2020).

Adik perempuan SO yang ketakutan lalu memberitahukannya kepada warga, serta goni tersebut ke belakang rumah.

“Kalau modusnya mau dijual, tapi tak mungkin sampai begitu banyak. Apalagi pakaian dalam bekas, bukan baru. Ada yang sudah bolong, digunting di bagian tertentu lalu busanya disusun,” ujarnya.

Saat hendak ditanyakan untuk apa pakaian dalam itu dikumpulkan begitu banyak, SO sudah pergi meninggalkan desa.

Tidak sedikit warga yang mengaku bahwa pakaian dalam itu miliknya dalam jumlah belasan.

Ribuan pakaian dalam yang ditemukan akhirnya dibakar oleh warga. “Kurasa kelainan seks itu,” ujarnya.

Duda Miskin

Ia mengatakan, SO adalah seorang duda. Ia bercerai dari istrinya sejak setahun lalu. Anak SO tinggal bersama istrinya.

Sejak bercerai hidupnya tak menentu. Ia pernah bekerja di kilang padi dan sekam, namun tidak lama.

“Kalaupun kerja, tidak nampak gajinya. Habis begitu aja,” jelasnya.

Dengan kepergian SO dari desa tersebut, warga mengaku lega karena misteri hilangnya pakaian dalam selama ini terkuak.

“Sudah setahun ini warga kehilangan pakaian dalamnya. Bisa dibilang pakaian dalam punya satu kampung ini. Jumlahnya ribuan,” katanya.

Bikin Malu

Azwar menambahkan, terkuaknya pencurian pakaian dalam wanita itu bermula dari seorang warga yang mengaku kehilangan pintu besi dan menceritakannya kepada adik SO.

Sang adik lalu meminta kepala dusun untuk bertanya kepada SO dan memeriksa kamarnya.

Azwar lalu menanyai SO dan ia mengaku telah mencurinya. Tidak hanya pintu besi, tetapi juga tabung gas milik warga.

“Tak ada yang menyangka ada kasus seperti ini di kampung ini, kolor ijo,” katanya.

Pencurian pintu pagar dan tabung gas sudah didamaikan karena korban meminta agar pelaku tidak mengulanginya.

Menurutnya, situasi ekonomi yang semakin sulit di masa pandemi sekarang ini, membuat masyarakat semakin geram melihat SO.

“SO akhirnya pergi meninggalkan kampung karena malu. Bukan hanya dia yang malu, tapi keluarganya juga malu,” pungkasnya.

Load More