SuaraJogja.id - Tak bisa dipungkiri, pandemi virus corona juga menghambat kegiatan komunitas Edutania. Namun, hal ini tak lantas menghentikan langkah mereka untuk mendongeng.
Berawal dari berkurangnya intesitas kegiatan pendampingan literasi selama pandemi, Diaz Radityo selaku penggagas Edutania, dan Benediktus Febriyanto sebagai co-founder, berinisiasi untuk merambah platform online.
Jika biasanya kegiatan rutin komunitas dilakukan secara offline, alias menyambangi para peserta langsung, tahun ini, Edutania mulai gencar membuat konten dongeng digital yang diunggah ke internet, memudahkan anak-anak untuk tetap menikmati literasi.
"Secara online kami mulai jalan di beberapa platform seperti Podcast dan Youtube," ujar Diaz saai ditemui tim SuaraJogja.id, Senin (24/8/2020).
Baca Juga: Cantik! Gaun Pengantin Disney Hadirkan Nuansa Pernikahan ala Negeri Dongeng
Febri membeberkan, awal merambah platform digital adalah setelah mendapatkan proyek edisi pandemi tentang dongeng yang berisi cara mencuci tangan.
"Setelah podcast, beberapa teman-teman request platform lain. Lalu kami coba bikin konten dongeng di Youtube," kata Febri.
Melalui Edutania Channel di Youtube, komunitas ini mengunggah beragam dongeng klasik serta konten yang diproduksi sendiri, baik dari segi cerita hingga pengisi suara.
Temanya pun beragam, termasuk yang berkaitan dengan materi pembelajaran seperti nama-nama hewan, penjumlahan, proses terjadinya hujan, hingga metamorfosis.
Karena semuanya dikerjakan secara mandiri, Edutania membutuhkan waktu sekitar satu pekan untuk membuat satu konten cerita di Youtube.
Baca Juga: Sepele Tapi Penting, Kesalahan Orangtua Saat Bacakan Dongeng untuk Anak
"Awal pekan kami menentukan tema yang paling dicari di SEO atau sesuai dengan pesan yang ingin kami sampaikan, lalu satu hari untuk eksekusi audio video, hingga akhir pekan masuk proses editing, kemudian diunggah," jelas Diaz.
Secara garis besar, Edutania memakai beragam tema dalam konten dongeng yang mereka buat, diantaranya, lingkungan hidup, siaga bencana, miskosepsi tentang pembelajaran, hingga pendidikan karakter seperti kejujuran, kekeluargaan, dan hoaks.
Mengintip akun Youtube Edutania, ada sekitar 15 konten dongeng yang telah diunggah. Durasi videonya pun beragam, mulai dari dua hingga 10 menit.
"Semua tema kami sesuaikan dengan kebutuhan anak-anak. Setiap jenjang usia akan memiliki kriteria yang berbeda. Misal anak kelas 4 SD ke atas lebih tentang materi pelajaran, sementara untuk anak TK dan Paud lebih ke cerita hewan-hewan atau dongeng klasik," kata Febri.
Selain konten dongeng digital, September mendatang, Edutania juga akan melebarkan agenda pelatihan penulisan melalui platform daring.
"Bekerjasama dengan Kriya.id, Edutania akan menggelar kelas mendongeng, berupa project cara menulis cerita yang dikemas dari permasalahan yang diolah bersama-sama," katanya.
Di masa pandemi seperti ini, sambung Diaz, peran orang tua sangat diperlukan untuk menyediakan akses dan mengarahkan anak guna tetap mendapatkan pendampingan literasi.
"Orang tua diharapkan bisa menunjukkan konten-konten cerita online. 'Ini lho dek ada dongeng di spotify, youtube, jadi selain bisa membangun karakter anak, juga bisa membangun komunikasi selama pandemi," tandas Diaz.
Akun Youtube Edutania: Edutania Channel
Berita Terkait
-
Asmara yang Bukan Dongeng: Ketika Ramayana Tak Lagi Sakral
-
Mengenal Damar dan Dunia Khayalnya dalam Novel 'Dongeng untuk Raka'
-
The Nutcracker and The Mouse King: Dongeng Klasik Jerman yang Tak Lekang oleh Waktu
-
Ini Manfaat Baca Dongeng untuk Anak Sebelum Tidur, Rutin Dilakukan BCL Saat Noah Masih Kecil
-
Ulasan Buku Karpet Terbang, Dongeng Animasi 3D yang Eye-Catching!
Terpopuler
- Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut
- Jerman Grup Neraka, Indonesia Gabung Kolombia, Ini Hasil Drawing Piala Dunia U-17 2025 Versi....
- Kode Redeem FF Belum Digunakan April 2025, Cek Daftar dan Langsung Klaim Item Gratis
- Kiper Belanda Soroti Ragnar Oratmangoen Cs Pilih Timnas Indonesia: Lucu Sekali Mereka
- 4 Produk Wardah untuk Usia 40 Tahun Ke Atas Mengandung Antiaging, Harga Mulai Rp 50 Ribuan
Pilihan
-
Adu Mental! Pemain Korut Teror Psikologis Skuat Timnas Indonesia U-17
-
Rekam Jejak Kim Sang-sik, Junior STY yang Pimpin ASEAN All Stars Lawan Manchester United
-
Jepang Tersingkir! Ini Skenario yang Bisa Bawa Timnas Indonesia Juara Piala Asia U-17
-
Rekam Jejak Wipawee Srithong: Bintang Timnas Thailand, Pengganti Megawati di Red Sparks
-
Jerman Grup Neraka, Indonesia Gabung Kolombia, Ini Hasil Drawing Piala Dunia U-17 2025 Versi....
Terkini
-
Punya Jejak Cemerlang, Direktur Utama BRI Hery Gunardi Terpilih Jadi Ketum PERBANAS 20242028
-
Wabup Bantul Ingatkan Jangan jadi Korban, Ini Cara Tepat Selamat dari Ombak di Pantai
-
Hak Korban Tak Dipenuhi, Pemda DIY Desak UGM Laporkan Kasus Kekerasan Seksual ke Polisi
-
Pemkab segera Luncurkan Program Pemberdayaan Difabel, Anggota Dewan Sleman Harapkan Hal Ini
-
Parkir ABA Jadi Ruang Terbuka Hijau, Malioboro Bakal Lebih Cantik, Tapi Nasib Pedagang?