SuaraJogja.id - Satu dari enam pompa air di Goa Seropan Kapanewon Rongkop rusak. Akibatnya pasokan air di enam Kepanewonan Gunungkidul tersendat.
Direkterur Teknis Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Handayani, Toto Sugiharto mengatakan, Selasa (25/08/2020) kemarin ia bersama 9 orang lainnya dalam tim teknis menuruni Goa Seropan sedalam 350 meter tersebut. Seringnya listrik mati membuat pompa air di dalam goa ratusan meter ini cepat rusak.
"Memang, setiap pertengahan musim kemarau seperti saat ini. Kami melakukan pemantauan untuk maintanance atau perbaikan,"ujar Toto, Rabu (26/8/2020) ketika dikonfirmasi awak media.
Beberapa waktu lalu memang debit air menurun, dan pihaknya. sudah prediksi ada kerusakan pompa. Dan ternyata benar, setelah tim teknis turun ke dalam Goa Seropan, ada satu dari enam pompa yang rusak dan tidak berfungsi.
Akibatnya pasokan air di Kepanewonan Semanu, Karangmojo, Semin, Ponjong, Wonosari dan Rongkop sempat tersendat.
Pihaknya kemudian menuruni goa, dan berjalan dari sumber mata air sejauh 150 meter menuju titik pompa. Setelah dicek dari enam pompa yang ada, satu pompa di antaranya dalam keadaan rusak dan tidak lagi berfungsi.
Padahal seharusnya umur pompa dengan daya 65 KW bisa berpuluh-puluh tahun.
"Akibat kurang stabilnya listrik yang ada di Gunungkidul membuat pompa lebih boros. Ia memberi contoh, seringnya mati listrik yang terjadi menjadi pemicu utamanya. Jadi arusnya tidak stabil, pompa kemarin itu cuma berusia tiga tahun, harganya saya tidak tahu pasti," papar dia.
Pihak PDAM memutuskan mengganti dengan kekuatan yang sama lantaran kondisi pompa sudah tidak bisa diperbaiki. Terlebih permintaan air di Bumi Handayani meningkat saat musim kemarau seperti saat ini.
Baca Juga: Biar Nyaman Wisata New Normal, DISPAR DIY Luncurkan Jogja Clean an Safe
Sementara itu, Direktur Utama PDAM Gunungkidul, Isnawan mengatakan pompa yang ada di Goa Seropan memang cukup sentral untuk enama kapanewon di Gunungkidul. Dalam kondisi normal aliran air sendiri mencapai 175 liter per detik.
"Makanya untuk setiap memasuki musim kemarau selalu kamu prioitaskan untuk perbaikan,"ujar Isnawan.
Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Edy Basuki mengungkapkan, ekeringan terus meluas di wilayah Kabupaten Gunungkidul. Setidaknya ada 8 Kepanewonan yang telah merasakan dampak kekurangan air tersebut. Dan 3 Kepanewonan yang lain berpotensi mengalami kekeringan serupa. 8 Kepanewonan yang merasakan dampak kekeringan di antaranya adalah Rongkop, Ponjong, Ngawen, Panggang, Purwosari, Semanu, dan Tanjungsari serta Girisubo.
"Girisubo adalah kepanewonan yang mengalami kekeringan paling parah. Tak hanya sumber air, bak penampungan milik warga pun sudah mengering,"ungkap Edy.
Selain Girisubo, ada 7 kapanewon lain yang sudah mengajukan permohonan dropping air. Sementara potensi kekeringan juga dilaporkan oleh Tepus, Paliyan, dan Saptosari.
Namun ketiganya belum mengajukan permohonan dropping air untuk mengatasi kesulitan air bersih.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kekayaan Hakim Dennie Arsan Fatrika yang Dilaporkan Tom Lembong: Dari Rp192 Juta Jadi Rp4,3 Miliar
- Tanggal 18 Agustus 2025 Cuti Bersama atau Libur Nasional? Simak Aturan Resminya
- Di Luar Prediksi, Gelandang Serang Keturunan Pasang Status Timnas Indonesia, Produktif Cetak Gol
- Resmi Thailand Bantu Lawan Timnas Indonesia di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Agustus: Klaim 3.000 Gems dan Pemain 111
Pilihan
-
Deretan Kontroversi Bella Shofie, Kini Dituduh Tak Pernah Ngantor sebagai Anggota DPRD
-
Klub Belum Ada, Bursa Transfer Mau Ditutup! Thom Haye Ditolak Mantan
-
Menko Airlangga Cari-cari Rojali dan Rohana di Tengah Pertumbuhan Ekonomi 5,12 Persen: Hanya Isu!
-
Data Ekonomi 5,12 Persen Bikin Kaget! Tapi Raut Wajah Sri Mulyani Datar dan Penuh Misteri!
-
Harus Viral Dulu, Baru PPATK Buka 122 Juta Rekening Nasabah yang Diblokir
Terkini
-
Misteri Pantai Krakal Gunungkidul: Jasad Tanpa Kepala Ditemukan, Identifikasi DNA Jadi Andalan
-
Kebijakan Royalti Musik Timbulkan Resistensi UMKM, Pemda DIY Siapkan Skema Solusi
-
Penembakan di Lapangan Minggiran Yogyakarta: Tuduhan Curi Senar Layangan Berujung Petaka
-
Niat Tagih Utang Berubah Jadi Tangis: Kisah Pria di Depan Pusara Sahabatnya Bikin Nyesek
-
Jogja-Solo Makin Dekat: Kapan Tol Ini Rampung? Ini Progres & Exit Tol Terbarunya