Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi memaparkan angka-angka yang menggambarkan bagaimana metode wolbachia sangat bermanfaat bagi masyarakat.
“Tahun 2016 itu lebih dari 1.700 kasus, pada tahun-tahun berikutnya ada penurunan yang cukup drastis, hanya berkisar ratusan bahkan sempat nanya 100 sekian. Sampai bulan Agustus ini, kasus demam berdarah yang ditangani oleh teman-teman Dinas Kesehatan, Puskesmas dan segala macam ada 264 yang masih muncul di kota Yogyakarta,” kata Heroe.
Heroe bahkan meminta cakupan program ini segera diperbesar. Dalam skala penelitian, hanya sebagian wilayah di Yogyakarta yang terpilih dan mampu menekan angka kasus demam berdarh secara signifikan.
Jika dilakukan pemetaan, lanjut Heroe, kawasan Kota Yogyakarta bagian selatan hingga saat ini masih mengalami kasus demam berdarah.
Ada faktor topografi yang mempengaruhi, di samping memang diperlukan pelibatan masyarakat secara lebih besar untuk menjadi relawan dalam program ini. Intervensi nyamuk ber-wolbachia saat ini menjadi kebutuhan di semua wilayah.
"Menjadi kebanggaan, karena bersama seluruh masyarakat kota Yogyakarta, kami mengiklaskan diri menjadi bagian dari percobaan ini untuk bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi seluruh dunia," tambah Heroe.
Trihadi Saptoadi, Ketua Yayasan Tahija, menyampaikan terimakasih kepada seluruh pihak yang membantu terlaksananya penelitian ini. Kesediaan pemerintah Kota Yogyakarta dan seluruh warganya juga sangat diapresiasi karena dibutuhkan rasa saling percaya.
Menurut Trihadi, kemauan untuk mengambil risiko dibutuhkan karena tidak ada jaminan sejak awal bahwa penelitian ini akan berhasil.
Dia juga menambahkan, apa yang diperoleh saat ini merupakan puncak perjalanan bersama selama 10 tahun terakhir. Dibutuhkan setidaknya tiga langkah untuk mencapai keberhasilan ini. Yaitu, membangun hubungan dan kepercayaan, pengembangan kapasitas sumber daya manusia dan penerapan tata kelola organisasi yang sehat, serta standar akuntabilitas dan integritas yang tinggi.
Baca Juga: 7 Nakes Positif Covid-19, IGD RS Pratama Jogja Sementara Ditutup
Partisipasi dan kepercayaan masyarakat antara lain terwujud dalam kerelaan meletakkan ember telur nyamuk ber-Wolbachia di rumah mereka, dan mengawasinya setiap hari.
Dalam pengembangan kapasitas sumber daya manusia, Yayasan Tahija membangun dan menyediakan dua laboratorium, yaitu laboratorium diagnostik dan laboratorium entomologi. Peran laboratorium beriringan dengan semangat peneliti mengembangkan kapasitas mereka.
"Yayasan Tahija masih menunggu satu bukti penting pasca tahapan riset, yakni adanya hasil dan dampak yang berkelanjutan dari teknologi ini. Ini adalah pekerjaan rumah kita bersama. Kami berharap teknologi yang terbukti efektif dan aman ini. bisa di-scale up atau diimplementasikan secepatnya, dan bermanfaat bagi rakyat Indonesia," tutup Trihadi.
Berita Terkait
-
Luna Maya Beli Tanah di Yogyakarta, Dulu Hampir Jadi Tempat Pernikahannya!
-
Agresivitas Serangan Jadi Kunci Persik Kediri Amankan Poin Tandang Lawan PSIM Yogyakarta
-
Sempat Viral, Ini Alasan Ada Logo DMI di Spanduk Bakso Babi Bantul
-
Generasi Z Unjuk Gigi! Pameran di Blangkon Art Space Buktikan Seni Rupa Yogyakarta Tak Pernah Mati
-
Kelly Si Kelinci, Tentang Gerak, Emosi, dan Lompatan Besar Animasi Lokal
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- STY Siap Kembali, PSSI: Tak Mudah Cari Pelatih yang Cocok untuk Timnas Indonesia
Pilihan
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
Terkini
-
Latih Ratusan KTB, Pemkot Yogyakarta Siap Perkuat Ketahanan Masyarakat Hadapi Bencana
-
DMFI Geram, Perdagangan Daging Anjing Kembali Marak di Yogyakarta, Perda Mandek?
-
Pasar Godean Modern Dibuka! Bupati Minta Pedagang Lakukan Ini Agar Tak Sepi Pengunjung
-
Anak Muda Ogah Politik? Ini Alasan Mengejutkan yang Diungkap Anggota DPR
-
Saemen Fest 2025 Hadir Lagi, Suguhkan Kolaborasi Epik Antara Musisi Legendaris dan Band Milenial