Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Jum'at, 28 Agustus 2020 | 10:17 WIB
Ilustrasi korban kekerasan atau pelecehan seksual - (Pixabay/Anemone123)

SuaraJogja.id - Terduga pelaku pelecehan seksual kepada sejumlah mahasiswi, IM, mengungkapkan bahwa dirinya sempat mengalami tekanan psikis, disebabkan beragam tuduhan yang dialamatkan padanya.

IM atau Ibrahim Malik mengatakan, rasa tertekan yang ia alami disebabkan karena tuduhan sepihak. Padahal di waktu yang bersamaan, ia sedang berada di tahapan akhir studi, tesis sidang akhir.

Belum lagi, ia mengaku perlu bertahan di tengah situasi lockdown, jauh dari tanah air, keluarga, dan puasa Ramadan.

"Kalau psikis terberat waktu di Melbourne. Jujur ini momen terberat, tapi alhamdulillah saya bisa menghadapi ini semua, dan menyelesaikan semua tanggung jawab studi dan beasiswa saya dengan baik," kata dia saat dihubungi, Jumat (28/8/2020).

Baca Juga: Nadiem: Penghapusan Kekerasan Seksual di Sekolah & Kampus Terganggu Corona

Ibrahim menambahkan, pemberitaan mengenai dirinya berisi tuduhan sepihak. Selain itu, narasi yang dibangun selama ini, sudah berhasil menggiring opini publik menurutnya, sehingga banyak teman yang mulai bertanya dan mencari klarifikasi darinya.

"Kalau untuk dampak ke fisik dan pikiran, secara manusiawi ini pasti, terutama ketika awal-awal tuduhan ini menyerang saya," ungkapnya.

Kendati demikian, lanjut Ibrahim, ia memilih pasrah, sabar, lebih banyak zzikir dan salat karena ia sudah tidak bisa berbuat apa-apa. Kemudian, selanjutnya ia lebih tenang.

"Oh iya, saya juga dapat bantuan psikologis dari Universitas Melbourne. Kalau support keluarga sudah pasti," kata Ibrahim lagi.

Ibrahim juga menyinggung, sejumlah teman mulai mendapatkan klarifikasi sekaligus memahami motif dan kejadian terhadap tuduhan yang ia alami selama ini.

Baca Juga: Polisi Perkosa Gadis 11 Tahun di Toilet Kantor Pemerintahan

Dikonfirmasi di waktu berbeda, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Universitas Islam Indonesia (UII) Ratna Permata Sari menuturkan, total ada sebanyak delapan orang terduga korban pelecehan yang dilakukan IM.

Mereka telah didampingi oleh tim UII. Secara psikis, kondisi mereka saat ini sudah stabil.

Penelusuran dari UII soal dugaan pelecehan seksual yang menimpa beberapa mahasiswi mereka juga tetap menjadi bagian agenda universitas.

"Kami terus mendorong korban untuk membawa kasus ini di jalur hukum. Hingga saat ini, kami masih mendampingi korban," tutur Ratna.

Pendampingan yang diberikan UII bagi mahasiswa mereka bukan hanya pendampingan psikologis, melainkan juga pendampingan hukum.

"Kami menyediakan bantuan hukum melalui LKBH UII, jika dibutuhkan," tandas Ratna.

Kontributor : Uli Febriarni

Load More