Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Selasa, 01 September 2020 | 14:32 WIB
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)

Sementara di Indonesia sendiri, sejak diumumkannya pasien pertama COVID-19 pada Maret 2020, per tanggal 31 Agustus 2020 terdapat 174.796 kasus COVID-19 dengan 7.417 pasien meninggal.

Data kasus tersebut menjadikan Indonesia menempati urutan 23 dengan pasien terbanyak sedunia.

Di sisi lain, sayangnya data WGS SARS-CoV-2 dari Indonesia yang dipublikasi di GISAID sangat minimal, yaitu 24 full-genomes dibandingkan 92.090 full-genomes dari seluruh dunia (1 September 2020).

Padahal, data WGS sangat penting untuk mengetahui epidemiologi (persebaran) virus, termasuk jenis mutasi (clade) nya di masyarakat, hubungannya dengan derajat keparahan pasien COVID-19, pengembangan vaksin dan/atau terapi COVID-19 di masa yang akan datang, khususnya di Indonesia.

Baca Juga: Mutasi Baru Corona di Indonesia 10 Kali Lebih Menular, Haruskah Khawatir?

"Sehingga, data WGS dari isolat Indonesia merupakan suatu keharusan dan bentuk kemandirian jati diri bangsa Indonesia," tutur dr Gunadi.

Load More