SuaraJogja.id - Juru bicara Presiden Joko Widodo (Jokowi), Fajroel Rachman, memamerkan "obat" Covid-19 di akun Twitter-nya. Dalam narasinya disebutkan, obat ini sudah ada sejak dulu dan tersedia di mana-mana.
Fadjroel mengunggah video berdurasi dua menit 19 detik yang diklaim menunjukkan obat Covid-19. Mulanya video itu memperlihatkan sebuah botol seperti suplemen dengan tulisan "obat anti Covid-19".
Kemudian muncul tangan yang membuka botol itu dan mengeluarkan satu tablet berwarna hijau dan putih. Adegan itu dilakukan bersamaan dengan dialog yang menyebut bahwa obat Covid-19 sudah ada sejak lama, hampir gratis, dan ada di mana-mana.
Lambat laun, pil itu membesar dan dapat dibuka dengan tangan. Rupanya dalam kablet itu terdapat sebuah masker berwarna putih. Sedangkan narasi yang disampaikan menyebut bahwa "obat anti-Covid-19" ini sangat mudah digunakan.
Baca Juga: Cerita Satpol PP Razia Masker, Kaki Dihajar Bajaj hingga Ditabrak 4 ABG
"Saya tahu, teman-teman pasti sudah mati rasa dengar kata'masker'. Tapi bosan tidaknya kita, nggak ada hubungannya dengan ampuh ayau tidaknya masker ini," ujar suara dalam video.
Selanjutnya, muncul seorang gadis mengenakan kaus biru. Mulanya ia malas melihat bentuk masker. Namun mendengar penjelasan itu, ia kembali bersemangat menggenakan masker. Hal tersebut terlihat dari ekspresi bergoyangnya.
Kemudian, video kembali menunjukkan botol obat yang muncul di awal. Di bagian belakang botol itu tertulis khasiat dari obat yang digunanakan, yakni selalu menggunakan masker dengan benar sangat mengurangi risiko penularan.
Di bawah keterangan itu, ada infografik yang menunjukkan tingkat pemaparan virus corona pada orang yang memakai masker. Jika setiap orang mengenakan masker dalam setiap interaksi, dinilai tingkat penularan menjadi rendah dan sebaliknya.
"Sama seperti semua obat, cara pakainya harus benar, baru terasa khasiatnya," imbuh suara dalam video.
Baca Juga: Tak Pakai Masker, Warga Disuruh Goyang Dangdut di Tengah Pasar
Saat tubuh botol kembali diputar, tertera tulisan bukan cara pakai, melainkan cara pikir. Pertama, "menganggap diri menular, walaupun merasa sehat, hidung dan mulut selalu jadi tempat produksi virus."
Berita Terkait
-
Kisah Tio Pakusadewo Terserang Stroke 2 Kali, Ogah Minum Obat Hipertensi Seumur Hidup!
-
BPOM Indonesia: Peran, Tugas, dan Kontribusinya dalam Menjaga Kesehatan Masyarakat
-
10 Obat Herbal Terbaik untuk Menjaga Kesehatan Jantung secara Alami
-
Obat-obatan yang Wajib Anda Persiapkan Agar Perjalanan Mudik Anda Aman dan Nyaman
-
Diderita Aaliyah Massaid, Ini 10 Obat Alami untuk Atasi Asam Lambung
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Harga Emas Antam Berbalik Lompat Tinggi Rp23.000 Hari Ini, Jadi Rp1.777.000/Gram
-
Wall Street Keok, IHSG Diprediksi Melemah Imbas Perang Dagang Trump vs Xi Jinping
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
Terkini
-
Pemda DIY Ngebut Bangun Sekolah Rakyat, Siswa Miskin Bisa Sekolah Juli 2025
-
Pengawasan Jebol hingga Daging Sapi Antraks Dijual Bebas, 3 Warga Gunungkidul Terinfeksi
-
Libur Lebaran di Sleman, Kunjungan Wisatawan Melonjak Drastis, Candi Prambanan Jadi Primadona
-
Zona Merah Antraks di Gunungkidul, Daging Ilegal Beredar? Waspada
-
Miris, Pasar Godean Baru Diresmikan Jokowi, Bupati Sleman Temukan Banyak Atap Bocor