Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Mutiara Rizka Maulina
Kamis, 03 September 2020 | 17:15 WIB
Ilustrasi siswa SMA. [Antara/Herman Dewantoro]

SuaraJogja.id - Akun Twitter @PenjahatGunung membagikan beberapa foto buku perpisahan milik siswa SMK. Menariknya, tidak sedikit siswa yang memiliki pesan menggelitik mengenai masa-masa sekolahnya.

Dalam akun Abang Grep ini tampak sebuah utas yang berisi sekumpulan foto dari buku kenangan milik siswa SMK. Ia menilai bahwa satu angkatan di sekolah tersebut kompak memiliki karakter yang unik.

Hal tersebut didasarkan pada kolom kesan dan pesan di sekolah yang diisi dengan hal-hal yang menggelitik. Alih-alih menulis sesuatu yang berkesan dan mengharukan, para siswa ini justru menuliskan kalimat kocak.

Sebagian besar merupakan siswa laki-laki yang meninggalkan pesan konyol. Di antaranya ada yang mengaku merindukan bermain game online bersama dengan rekan-rekannya di sekolah.

Baca Juga: Siswa Miskin di Jateng Dapat Bantuan Rp1 juta, Ini Syaratnya

Selanjutnya muncul juga tiga kotak identitas siswa yang berbeda, tetapi memiliki kesan dan pesan yang sama. Entah disengaja atau tidak, mereka sama-sama menuliskan bahwa bersekolah tanpa menyebabkan kasus seolah tidak memiliki cerita saat lulus.

Tidak hanya itu, ada juga siswa bernama Johan Efendi, yang menuliskan pesan dan kesannya dengan tidur di dalam ruang kelas. Sedangkan siswa bernama Irvan mengaku sering terlambat masuk kelas karena baru saja dari kantin.

Sedikit puitis, siswa bernama Rafly menuliskan bahwa ia tidak bisa mengungkapkan pesan dan kesannya selama bersekolah dalam bentuk tulisan maupun kata-kata. Sedangkan Yayan menuliskan kesan bahwa sekolah tidak seru.

Berada dalam satu deret kotak yang sama, Andhika menulis pesan 'Mengetik'. Sementara Bayu menuliskan "salam ketek mahal" dan Dendy menuliskan "Kecap ABC" sebagai pesan dan kesan selama menduduki bangku SMK.

Terlalu jujur, Bagus mengungkapkan dalam kolom pesannya bahwa dia tidak tahu pesan dan kesannya selama sekolah. Cukup menggelitik, Viky mengutarakan pesan dan kesannya bahwa ia sedang online layaknya status dalam media sosial.

Baca Juga: Terjawab Sudah, PAN Putuskan Merapat ke Halim-Joko di Pilkada Bantul 2020

Mirip seperti Viky, Sahrul juga mengisi kolom kesan dan pesannya layaknya status di media sosial. Ia menuliskan, "terakhir dilihat 05:30", seperti pengiriman pesan singkat di aplikasi WhatsApp.

Diduga menganut paham solidaritas yang tinggi, Rego menuliskan pesannya bahwa jika ada satu yang pulang, maka semuanya pulang. Sementara Nico menuliskan, jika guru datang terlambat, maka murid sudah meninggalkan kelas.

Sejak diunggah Kamis pada (3/9/2020), utas mengenai masa-masa sekolah yang menggelitik itu sudah mendapatkan ratusan respons dari warganet. Membaca tulisan dari para siswa SMK tersebut, tidak sedikit warganet yang ikut tergelitik dan berkomentar dengan kalimat yang tak kalah lucunya.

"SMK Raden Patah Mojokerto bang, ini dulunya STM langganan banget tawuran, bapakku sekolah disitu soalnya," tulis akun @BoiledCarbbage.

"Dulu sama temen ngasih tulisan ngaco pas buku kecetak kok tulisannya bener semua gak seru sekolahku," komentar akun @donidwntr.

Sementara akun @daviakasa berkomentar, "Hahahaha gak heran si. Di sekolahan gue yang ngasih kata-kata ngawur gitu di album malah ketulis '-' doang wkwk."

Load More