SuaraJogja.id - Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) resmi berdeklarasi di DI Yogyakarta. Kegiatan yang diselenggarakan di Aula Gedung PHDI Yogyakarta, Ngupasan, Gondomanan, Kota Yogyakarta tersebut dihadiri sejumlah tokoh masyarakat, Jumat (4/9/2020).
Turut hadir inisiator serta jajaran presidium KAMI, Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, Ketua Umum Khittah Nahdlatul Ulama (NU) Rochmat Wahab, Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia Din Syamsudin, serta tokoh lainnya.
Dalam sambutannya, Gatot Nurmantyo mengungkapkan bahwa saat ini Indonesia sedang dipecah belah.
Pihaknya menegaskan, dalam deklarasi ini masyarakat harus kembali menyatu.
Baca Juga: Tantang Debat, KAMI Enggan Layani Reaksi Elit dan Buzzer Bayaran
"Rapatkan barisan, saat ini banyak yang sedang memecah belah bangsa. Terlihat dari ummatnya. Maka kehadiran KAMI ini sama-sama berjuang untuk kembali menyatukan dan menyelamatkan Indonesia," jelas Gatot di sela acara Deklarasi KAMI DIY, Jumat.
Ia tak menampik bahwa sejak zaman Indonesia merdeka hingga saat ini, masih banyak orang atau oknum yang berusaha menggoyahkan Indonesia; terciptanya Pancasila sebagai dasar negara seharusnya dijaga betul tanpa harus dipersoalkan.
"Muncul untuk menjadikan dasar negara menjadi ekasila, apalagi muncul juga trisila. Hal ini jangan sampai terjadi. Maka mari semua masyarakat berkomitmen untuk terus berjuang untuk mengawal Indonesia," terangnya.
Din Syamsudin ikut menimpali dengan kesemrawutan pemerintahan Indonesia saat ini. Bahkan, kata dia, pemerintah seolah tak serius menyelasaikan masalah pandemi covid-19.
Ia menyebut bahwa biaya dari Rp405 triliun yang dialokasikan selama pandemi, dana yang dianggarkan untuk kesehatan cuma sebagian kecil.
Baca Juga: KAMI Disindir Mega, Din Syamsuddin: Kenapa Tak Mau Tanggapi Pikiran Kami?
Mayoritas, klaim Din, dialihkan untuk membantu pelaku usaha besar yang tak berandil dalam penanganan corona.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Tantang Debat, KAMI Enggan Layani Reaksi Elit dan Buzzer Bayaran
-
KAMI Disindir Mega, Din Syamsuddin: Kenapa Tak Mau Tanggapi Pikiran Kami?
-
Profil Refly Harun, Pakar Hukum Tata Negara
-
Megawati Tertawa Lihat Deklarasi KAMI: Banyak yang Kepengin Jadi Presiden
-
Baru Sadar Acara Politik, Dubes Palestina Minta Maaf Hadiri Deklarasi KAMI
Terpopuler
- 5 Rekomendasi HP Samsung Murah Rp2 Jutaan: RAM Gede, Kamera Terbaik
- Cari Mobil Bekas Harga Rp35 Jutaan? Ini Rekomendasi Terbaik, Lengkap dengan Spesifikasinya!
- Dulu Hanya Sultan yang Sanggup, Kini Jadi Mobil Bekas Murah: Ini Deretan Sedan Mewah Kelas Atas
- 8 Mobil Bekas Murah 7 Seater Rp60 Jutaan, Pajaknya Lebih Murah dari Yamaha XMAX
- 5 HP Redmi Murah RAM 8 GB, Harga Sejutaan di Mei 2025
Pilihan
-
Puan Tolak Relokasi Warga Gaza, PCO: Pemerintah Cuma Mau Mengobati, Bukan Pindahkan Permanen
-
Wacana 11 Pemain Asing di Liga 1 Dibandingkan dengan Saudi Pro League
-
Dewi Fortuna di Sisi Timnas Indonesia: Lolos ke Piala Dunia 2026?
-
7 Rekomendasi Sunscreen Terbaik, Super Murah Pas buat Kantong Pelajar
-
Mitsubishi Xpander Terbaru Diluncurkan, Ini Daftar Pembaruannya
Terkini
-
Dua Laga Penentu Nasib PSS Sleman, Bupati Sleman Optimistis Super Elja Tak Terdegradasi
-
Segera Klaim! Ada 3 Link Saldo DANA Kaget, Bisa Buat Traktir Ngopi dan Nongkrong Bareng Teman
-
Banyak yang Salah Kaprah, UGM Pastikan Kasmudjo Dosen Pembimbing Akadamik Jokowi
-
Amankan Beruang Madu hingga Owa dari Rumah Warga Kulon Progo, BKSDA Peringatkan Ancaman Kepunahan
-
Polemik Lempuyangan: Keraton Bantu Mediasi, Kompensasi Penggusuran Tetap Ditolak Warga