Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Minggu, 06 September 2020 | 14:56 WIB
Ketua Bawaslu Bantul, Harlina saat ditemui di kantornya Kamis (4/6/2020). [Suarajogja.id / Mutiara Rizka]

SuaraJogja.id - Dua bakal pasangan calon bupati dan wakil bupati Bantul telah melakukan pendaftaran di KPU Bantul, Jumat (4/9/2020) lalu. Namun, pelaksanaan pendaftaran tersebut nyatanya masih menuai banyak catatan.

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Bantul, yang memiliki kewenangan dalam menentukan ada tidaknya pelanggaran saat pelaksanaannya, melihat masih ada beberapa hal yang tidak diindahkan oleh kedua bapaslon yang mendaftar. Salah satunya terkait banyaknya rombongan yang dibawa oleh kedua bapaslon ke KPU Bantul.

"Pengerahan massa yang terlihat saat pendaftaran bapaslon kemarin menjadi catatan kami. Memang hal ini, pengawasan tidak hanya yang ada di dalam kompleks kantor KPU Bantul saja, tetapi juga di luar kantor,” ujar Ketua Bawaslu Bantul Harlina ketika dihubungi pada Minggu (6/9/2020).

Harlina mengatakan bahwa selain persoalan tentang sistem informasi pencalonan pemilu (Silon), KPU pusat, yang sempat tidak merespons, menilai kedua bapaslon masih kurang mematuhi tentang aturan yang ada.

Baca Juga: Pendaftaran Pilkada Banyak Langgar Protokol, Komisi II Sentil KPU-Bawaslu

Pasalnya, baik dari kubu Suharsono-Totok Sudarto atau Abdul Halim Muslih-Joko Purnomo, keduanya masih membawa banyak relawan untuk ikut mengantar mereka.

Hal itu, menurut Harlina, juga dapat dibuktikan dengan adanya konvoi kendaraan dari beberapa kelompok relawan yang hadir. Motor yang sudah diberi knalpot blombongan menjadi senjata utama dari para relawan kedua bapaslon.

"Untung saja ada pihak kepolisian dibantu juga oleh TNI yang bisa mengamankan situasi di lapangan, sehingga tidak menyebabkan kemacetan parah," ungkapnya.

Meski begitu, Bawaslu menilai, keputusan KPU Bantul untuk tetap membuka pendaftaran sesuai aturan, yakni hingga Minggu (6/9/2020) dini hari atau tepatnya pukul 24.00 WIB, merupakan langkah yang perlu diapresiasi. Meskipun dimungkinkan hanya dua paslon yang bakal maju, pihaknya tetap memuji langkah sesuai aturan tersebut.

Harlina menjelaskan, pihaknya saat ini juga sudah mempersiapkan anggotanya untuk berjaga atau mengawal dua bapaslon dalam melakukan tes kesehatan. Rencanany,a tes kesehatan kepada dua bapaslon itu akan diselenggarakan pada Senin (7/9/2020) di RSUP Dr Sardjito.

Baca Juga: Dua Hari 70 Orang Positif Covid-19 di Boyolali, 36 Dari Pengawas Pemilu

“Sudah kami siapakan untuk personil yang akan mengawasi kedua bapaslon dalam tes kesehatan itu nanti. Mereka akan berjaga di sana,” imbuhnya.

Sementara itu dihubungi terpisah, Ketua KPU Bantul Didik Joko Nugroho mengatakan, pendaftaran bapaslon pada hari ini, Minggu (6/9/2020), masih dibuka sampai pukul 24.00 WIB nanti. Menurutnya, kemungkinan bapaslon lain untuk mendaftarkan diri masih terbuka. Namun hingga saat ini, belum ada lagi bapaslon yang berencana untuk mendaftar.

“Sudah ada dua bapaslon yang kemarin mendaftar, yakni Suharsono-Totok Sudarto dan Abdul Halim Muslih-Joko Purnomo. Semua berkas pencalonan sudah kami terima dan kami nyatakan lengkap dan sah," kata Didik.

Selain itu, Didik menuturkan telah menerima berkas calon yang juga telah lengkap saat dilakukan pemeriksaan, ditambah dengan hasil tes swab atau bebas Covid-19 yang menyatakan keempat orang tersebut negatif.

Perlu diketahui sebelumnya, dua pasangan yang telah mendaftar adalah pasangan Suharsono-Totok Sudarto (Noto) dan pasangan calon Abdul Halim Muslih-Joko Purnomo. Keduanya mendaftar di hari yang sama, yakni pada Jumat (4/9/2020) kemarin.

Pasangan Suharsono-Totok Sudarto diusung oleh lima partai politik, yaitu Gerindra, Golkar, Nasdem, PKS, dan PPP. Sementara pasangan Abdul Halim Muslih-Joko Purnomo diusung oleh PDIP, PKB, PAN, dan Partai Demokrat.

Load More