SuaraJogja.id - Punya akun YouTube baru, Butet Kartaredjasa bagikan pendapatnya soal hukuman masuk peti mati untuk takut-takuti warga. Menurutnya, tidak ada yang perlu ditakuti dari sebuah peti mati dan kematian.
Akun YouTube Butet Kartaredjasa mengunggah video pertamanya berjudul 'Butet Nggrundel - Hukuman Super Cerdas?'. Diunggah pada Selasa (8/9/2020), video tersebut membahas mengenai isu terbaru berkaitan dengan wabah corona.
Belum lama ini, beredar kabar mengenai hukuman bagi warga Jakarta yang tidak melanggar Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Mereka dihukum dengan dimasukkan ke dalam peti jenazah untuk memberikan efek jera dari rasa takut yang ditimbulkan.
Menanggapi peraturan tersebut, Butet menyampaikan pendapat melalui akun YouTube barunya. Membuka videonya, ia menyampaikan konten terbarunya tersebut bertujuan ingin melihat Indonesia secara jenaka.
Gambar awal yang ditunjukkan berupa peti mati dari kayu yang dipajang berderet di tepi jalan. Kemudian diperlihatkan juga seorang tukang kayu yang tengah menghaluskan bahan untuk membuat sebuah peti mati.
Terlihat, Butet seperti tengah berkunjung ke sebuah tempat produksi peti mati dari kayu. Diperlihatkan juga kesibukan para pria yang tengah bekerja membuat sebuah peti jenazah.
Sambil kamera berjalan ke arahnya, Butet nampak tengah memandangi peti mati yang sudah jadi. Di sisinya terlihat ukiran-ukiran seperti relief di dinding candi. Ada cerita yang ingin disampaikan dari ukiran yang dibuat pada sebuah peti mati.
Sambil menghisap rokok dan menghembuskan asapnya, Butet memulai pembicaraannya mengenai mati dan kematian. Menurutnya, bagi orang-orang yang memiliki kepercayaan, seperti keyakinan kepada agama akan meyakini kematian sebagai hal yang pasti terjadi.
"Untuk orang-orang yang yakin dengan keyakinan agamanya, pasti akan mengatakan, kalau mati itu tentang keniscayaan," ujar Butet.
Baca Juga: Langgar Protokol Kesehatan di Jogja, Siap-siap Dihukum Sapu Jalanan
Dengan memiliki keyakinan tersebut, menjadi wajar jika kemudian ada orang yang waspada dan mempersiapkan kematiannya dengan membuat sebuah peti mati. Hal yang lumrah, jika ada orang yang membuat peti mati. Oleh karena itu, Butet merasa aneh jika ada orang ditakut-takuti dengan peti mati.
Butet tidak percaya jika ada orang yang takut dengan peti mati. Sebab, menurutnya mati adalah sebauh keniscayaan. Setiap orang memiliki ujung atau akhir meninggal dunia atau mati. Bukan hanya manusia tapi juga seluruh mahluk.
Lihat video jenaka Butet DISINI
"Jadi ganjil kalau orang melanggar peraturan, dihukum bukan dengan kerja sosial. Tapi dihukum dengan dimasukkan ke dalam peti mati," imbuh Butet.
Ia mempertanyakan apa istimewanya atau apa yang menakutkan dari sebuah peti mati. Sekali lagi ia menegaskan bahwa kematian merupakan sebuah keniscayaan. Hukum sosial, harusnya berupa tindakan menyapu jalanan atau mengangkut sampah, membersihkan got dan sebagainya.
Sambil tertawa, Butet menyebutkan bahwa negara ini memang selalu menyisakan ke jenakaan, kelucuan dari para pemimpinnya. Butet juga mempertanyakan jika itu adalah pilihan yang cerdas atau super cerdas.
Berita Terkait
Terpopuler
- Tahta Bambang Pacul di Jateng Runtuh Usai 'Sentilan' Pedas Megawati
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
- 5 Sepatu Onitsuka Tiger Terbaik untuk Jalan Kaki Seharian: Anti Pegal dan Tetap Stylish
- Bukan Dean Zandbergen, Penyerang Keturunan Ini akan Dampingi Miliano Jonathans di Timnas Indonesia?
- Tangis Pecah di TV! Lisa Mariana Mohon Ampun ke Istri RK: Bu Cinta, Maaf, Lisa Juga Seorang Istri...
Pilihan
-
Anggaran MBG vs BPJS Kesehatan: Analisis Alokasi Jumbo Pemerintah di RAPBN 2026
-
Sri Mulyani Disebut Pihak yang Restui Tunjangan Rumah DPR Rp50 Juta Per Bulan
-
Sri Mulyani Berencana Naikkan Iuran BPJS Kesehatan 4 Bulan Lagi
-
Viral Noel Ebenezer Sebut Prabowo Ancaman Demokrasi dan Kemanusiaan
-
Naturalisasi PSSI Belum Rampung, Miliano Jonathans Dipanggil Timnas Belanda
Terkini
-
Waspada Warga Jogja! Proyek Tol Jogja-Solo Masuki Ring Road Utara, Pemasangan Girder Dimulai
-
Protes Kenaikan Tunjangan, Aktivis Jogja Kirim Korek Kuping dan Penghapus ke DPR RI
-
Sleman Diterjang Cuaca Ekstrem: Joglo Rata dengan Tanah, Kerugian Ratusan Juta!
-
Erix Soekamti, dari Panggung Musik ke Lapangan Padel: Gebrakan Baru untuk Olahraga Jogja?
-
Penganiayaan Santri Putri: Pondok Klaim Sudah Tangani Sesuai Prosedur, Tapi Keluarga Korban Tak Terima