Kapolsek Ponjong AKP Sudono mengungkapkan, saat kali pertama ditemukan, korban sudah dalam keadaan tergantung dengan kain selendang di kayu usuk di dalam kamar mandi.
Sudono mengatakan, berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, sekira pukul 06.30 WIB korban terlihat pergi dari rumah. Seperti biasanya, sekira pukul 07.00 WIB, anaknya yang bernama Yuli mencarinya untuk mengajak sarapan pagi.
Karena tidak kunjung bertemu korban, kemudian Yuli meminta tolong Agus, tetangganya, untuk membantu mencari korban. Bersama Yuli, Agus lantas mencari ke sekitar tempat tinggal korban, tetapi tidak didapati.
Bahkan Agus juga mencari ke Balai Kalurahan Bulurejo yang berada di seberang jalan dari rumah korban.
"Agus curiga melihat kamar mandi Balai Kalurahan Bulurejo yang biasanya terbuka, tetapi saat itu tertutup dan terkunci dari dalam," ungkap Sudono, Kamis, ketika dikonfirmasi.
Karena curiga, kemudian Agus memangil rekannya yang lain untuk melihat dari ventilasi di atas pintu kamar mandi. Keduanya kaget melihat korban dalam keadaan tergantung, lalu memutuskan melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Ponjong.
Usai mendapat laporan, Sudono bersama jajarannya serta petugas Puskesmas Ponjong 2 mendatangi lokasi dan melakukan pemeriksaan terhadap jasad korban.
Dari pemeriksaan tersebut, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan. Korban dalam keadaan meninggal dunia dengan lidah menjulur karena leher terikat tali simpul.
Selain itu, pakaian korban masih dalam keadaan utuh dan terdapat cairan sperma di celana. Di samping itu, tidak ada luka lebam atau luka lecet maupun tanda-tanda penganiayaan. Menurut keluarga, selama satu tahun terakhir korban menderita sakit lambung dan darah tinggi serta sering melamun dan menyendiri.
Baca Juga: Pasien Positif Corona Tewas, Lompat dari Tower Rumah Sakit
Catatan Redaksi: Hidup sering kali sangat berat dan penuh tekanan, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecenderungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau rumah sakit terdekat.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Pasien Positif Corona Tewas, Lompat dari Tower Rumah Sakit
-
Pasien Corona RSD Wisma Atlet Tewas Bunuh Diri, Loncat dari Tower Lantai 6
-
Pabrik Nyaris Tutup, Buruh PT SGI Tagih THR dan Jamsos BPJS Ketenagakerjaan
-
Trauma Gempa, Mbah Muhyi Nekat Tinggal di Gubuk Reot yang Nyaris Roboh
-
Daftar Kekayaan Calon Bupati Gunungkidul, Bambang Wisnu Handoyo Terkaya
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 5 Rekomendasi Cushion Lokal dengan Coverage Terbaik Untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp50 Ribuan
Pilihan
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
-
Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
Terkini
-
Stunting Sleman Turun Jadi 4,2 Persen, Rokok dan Pola Asuh Masih Jadi Musuh Utama
-
Demokrasi di Ujung Tanduk? Disinformasi dan Algoritma Gerogoti Kepercayaan Publik
-
Jalan Tol Trans Jawa Makin Mulus: Jasa Marga Geber Proyek di Jateng dan DIY
-
Batik di Persimpangan Jalan: Antara Warisan Budaya, Ekonomi, dan Suara Gen Z
-
Dinkes Sleman Sebut Tren Kasus ISPA Naik, Sepanjang 2025 Tercatat Sudah Capai 94 Ribu