Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 10 September 2020 | 13:04 WIB
Bakal calon bupati Suharsono dan Abdul Halim Muslih membagikan masker kepada pengendara jalan di Simpang Empat Klodran, Bantul, Kamis (10/9/2020). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraJogja.id - Polres Bantul menggelar kampanye pemakaian masker kepada masyarakat di Simpang Empat Klodran, Bantul, Kamis (10/9/2020). Kegiatan itu juga menghadirkan dua bapaslon yang akan bertarung dalam Pilkada Bantul 2020.

Kapolres Bantul AKBP Wachyu Tri Budi Sulistyono mengatakan, kegiatan ini dilakukan untuk selalu mengingatkan masyarakat bahwa Pilkada tahun ini masih dilaksanakan dalam situasi pandemi Covid-19. Maka diharapkan dengan kegiatan ini, masyarakat makin sadar tentang pentingnya menjalankan protokol kesehatan dalam setiap kegiatannya.

"Hari ini ada sekitar 2.000 masker yang kita bagikan di beberapa titik lokasi yang ada di Bantul," kata Wachyu kepada awak media di sela-sela pemberian masker.

Wachyu menegaskan, keterlibatan bakal pasangan calon ini sebagai salah satu upaya pembelajaran dan contoh kepada masyarakat. Menurutnya, jika bakal calon pemimpinnya saja memberi contoh yang baik, maka masyarakat lainnya akan mengikuti.

Baca Juga: Ingatkan Penggunaan Masker, Warganet: Singkat, Padat, Mencekam

"Kalau calon pemimpin mereka itu sadar pentingnya menjaga protokol kesehatan, ya harapannya masyarakat juga ikut melihat dan mengikutinya," ucapnya.

Sementara itu, Ketua KPU Kabupaten Bantul Didik Joko Nugroho menuturkan, kegiatan ini menjadi salah satu langkah konkret pihaknya yang sudah sejak awal melibatkan bapaslon, untuk menegaskan kembali kepada masyarakat tentang protokol kesehatan ini dalam setiap tahapan pilkada.

Harapannya, Pilkada Bantul tahun ini harus aman, lancar, dan sehat seta bebas dari Covid-19.

"Kita tahu bahwa ada dua prasyarat Pilkada tahun ini diselenggarakan. Pertama bahwa harus dilanjutkan dengan catatan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Kedua, dengan menjunjung asas demokratis. Dalam konteks pertama itu, kita melibatkan bapaslon," ujar Didik.

Didik berharap, gerakan masker akan disusul semacam deklarasi atau pakta integritas oleh setiap peserta Pilkada.

Baca Juga: Pergoki Warga Tak Pakai Masker, Wali Kota Pontianak Beri Sanksi Ini

Menurutnya, hal itu sudah seharusnya tidak hanya menjadi komitmen bapaslon saja, melainkan semua pihak, termasuk partai politik pengusung.

Ia tidak memungkiri bahwa tahapan pendaftaran bakal pasangan calon yang sudah dilaksanakan kemarin tetap terjadi kerumunan meski berada di luar kompleks KPU Bantul. Hal itu pun menjadi salah satu evaluasi juga untuk tahapan-tahapan selanjutnya.

"Itu bukan hanya di Bantul saja, tapi menjadi masalah yang diangkat di tingkat nasional karena memang dibanyak tempat semuanya terjadi, sehingga ini menjadi perhatian bukan hanya dari KPU, tapi dari beberapa pihak lainnya," ungkapnya.

Didik mengatakan, saat ini ada lima lembaga yang menaruh perhatian terhadap situasi tersebut, mulai dari Satgas Covid-19 Gugus Tugas, Kepolisan, TNI, KPU hingga Bawaslu.

Menurutnya, perlu langkah-langkah konkret ke depan untuk mengantisipasi potensi kerumunan di tahapan-tahapan berikutnya.

"Masih ada pengundian nomor urut, kampanye, pemungutan, dan perhitungan suara. Itu semua punya potensi yang menimbulkan kerumunan. Maka dengan ini, semoga bisa disusul langkah konkret lainnya," tandasnya.

Load More