SuaraJogja.id - Sayup-sayup suara itu mulai memenuhi kepalanya. Matanya mulai melirik ke kiri dan ke kanan penasaran siapakah yang berbicara dengannya.
Tak berapa lama jantungnya mulai berdegup kencang. Tangannya gemetar ketika sebuah bisikan masuk ke telinganya memberitahu ada seseorang yang akan membunuhnya.
Bisikan-bisikan gaib semacam itulah yang pernah dirasakan oleh sosok Andriyani Widyaningtyas. Ibu satu anak ini merupakan seorang penyintas gangguan jiwa.
Perempuan yang tergabung dalam Yayasan Imaji yang fokus dalam penanganan kasus bunuh diri di Gunungkidul itu mengaku situasi paling drastis dalam hidupnya itu dialami lima tahun silam.
Baca Juga: Kontak dengan Warga Positif Corona, Empat Pamong di Gunungkidul Dikarantina
Ketika itu, dirinya mengalami goncangan kejiwaan yang luar biasa hingga akhirnya jatuh sakit. Akibat kondisi tersebut, ia harus mendapat perawatan ke rumah sakit hingga kemudian divonis sebagai penderita Schizophrenia, gangguan jiwa yang tarafnya paling parah.
"Kalau orang bilang ya bisa dikatakan saya ini orang gila,"ujar Andri ketika berbincang dengan SuaraJogja.id, Kamis (10/9/2020).
Andri mengatakan gejala awal gangguan jiwa yang dialaminya yakni kerap berhalusinasi. Ia mengaku kerap merasakan ada bisikan gaib. Prasangka negatif pun muncul di dalam pikirannya bahwa orang di sekelilingnya telah berkonspirasi ingin membunuh dirinya. Sehingga sejak saat itu dirinya tidak berani bertemu dengan orang lain.
"Awal-awal dulu saya paranoid sama suami sama orang-orang terdekat. Seolah mereka itu berkonspirasi ingin membunuh saya. Begitu terus nggak berani ketemu sama orang nggak berani keluar kamar," ceritanya.
Puncaknya, karena merasa terancam akan dibunuh oleh suaminya, ia pernah mendapat bisikan mengajak anaknya ke luar pergi jauh dari rumahnya. Namun di tengah jalan, ia kembali mendapat bisikan untuk segera pulang ke rumah. Ia lantas meninggalkan anaknya di sebuah perempatan besar di kawasan Tamrin Jakarta.
Baca Juga: Sakit hingga Susah Jalan, Lansia di Gunungkidul Gantung Diri
Sesampai di rumah, ia kaget ketika ditanya suaminya tentang keberadaan anaknya. Dirinya pun lantas berteriak kalang kabut untuk kembali ke tempat semula dan akan mencari anaknya tersebut. Namun akhirnya merasa lega karena ada seorang tukang ojek yang mengantar anaknya sampai di depan rumahnya.
Berita Terkait
-
Liburan ke Gunungkidul? Jangan Sampai Salah Pilih Pantai! Ini Dia Daftarnya
-
3 Gempa Berkekuatan Lebih dari Magnitudo 5 Guncang Indonesia Kurang dari Sehari
-
Kenali Ciri-Ciri Rip Current, Arus Kuat Pantai Drini yang Seret Belasan Siswa SMP Mojokerto
-
Daftar Nama Korban Siswa SMP 7 Mojokerto yang Terseret Ombak Pantai Drini Gunungkidul
-
Warga Curi Kayu Dihukum Bui 5 Tahun, Koruptor Rp300 T Cuma Penjara 3 Tahun
Terpopuler
- Menguak Sisi Gelap Mobil Listrik: Pembelajaran Penting dari Tragedi Ioniq 5 N di Tol JORR
- Kode Redeem FF SG2 Gurun Pasir yang Aktif, Langsung Klaim Sekarang Hadiahnya
- Dibanderol Setara Yamaha NMAX Turbo, Motor Adventure Suzuki Ini Siap Temani Petualangan
- Daftar Lengkap HP Xiaomi yang Memenuhi Syarat Dapat HyperOS 3 Android 16
- Xiaomi 15 Ultra Bawa Performa Jempolan dan Kamera Leica, Segini Harga Jual di Indonesia
Pilihan
-
Libur Lebaran, Polresta Solo Siagakan Pengamanan di Solo Safari
-
Dipermak Nottingham Forest, Statistik Ruben Amorim Bersama MU Memprihatinkan
-
Partai Hidup Mati Timnas Indonesia vs China: Kalah, Branko Ivankovic Dipecat!
-
Kronologi Pemerkosaan Jurnalis Juwita Sebelum Dibunuh, Terduga Pelaku Anggota TNI AL
-
Mees Hilgers Dituduh Pura-pura Cedera, Pengamat Pasang Badan
Terkini
-
Arus Lalin di Simpang Stadion Kridosono Tak Macet, APILL Portable Belum Difungsikan Optimal
-
Kunjungan Wisatawan saat Libur Lebaran di Gunungkidul Menurun, Dispar Ungkap Sebabnya
-
H+2 Lebaran, Pergerakan Manusia ke Yogyakarta Masih Tinggi
-
Exit Tol Tamanmartani Tidak Lagi untuk Arus Balik, Pengaturan Dikembalikan Seperti Mudik
-
Putra Prabowo Berkunjung ke Kediaman Megawati, Waketum PAN: Meneduhkan Dinamika Politik