SuaraJogja.id - Potret ketidakpedulian masyarakat terhadap lingkungan masih terjadi di wilayah Sleman. Hal itu terlihat dari sejumlah tumpukan sampah yang berada di Jalan Palagan Km 12, Sariharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman.
Membuang sampah sembarangan nyatanya menjadi kebiasaan buruk yang belum bisa dihilangkan masyarakat. Bahkan di Jalan Palagan terdapat sampah yang sengaja digantungkan di dahan pohon.
Hal itu pun dibagikan oleh akun Facebook Yuli Ampera di sebuah grup Info Cegatan Jogja. Dalam narasinya pemilik akun menyebutkan bahwa membuang sampah dengan cara digantungkan ke pohon adalah cara yang sangat salah.
"Masak cara buang sampah dicantelke (digantung) di pohon. Jaman now masih dungu itu yang buang. Apa pikir dia sampahnya bisa ilang sendiri," tulis pemilik akun tersebut.
Baca Juga: Bikin Haru, Wabup Sleman Sri Muslimatun Setiap Pagi Cium Kaki Ibunya
Menanggapi terkait kebiasaan masyarakat yang masih sering membuang sampah sembarangan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sleman, Dwi Anta Sudibya mengaku hingga kini sanksi untuk para pembuang sampah dirasa tak memberikan efek jera.
"Dulu pernah kami kerjasama dengan Satpol PP mulai dari penindakan sampai ke pengadilan. Tetapi hukumannya kan masuk Tindak Pidana Ringan (Tipiring), membayar denda Rp150-200 ribu, jadi tidak cocok dan tidak memberikan efek jera," kelas Dibya dihubungi SuaraJogja.id Jumat (11/9/2020).
Ia menjelaskan hukuman tersebut tentu tak efektif lantaran masyarakat masih saja membuang sampah. Sehingga pihaknya membuat straregi lain dengan menggandeng masyarakat sendiri agar lebih sadar untuk menjaga lingkungannya.
"Dendanya sedikit dan tak menimbulkan efek jera. Justru (saat ini) kami lebih banyak ke tindakan preventif dan bekerjasama dengan masyarakat," ujarnya.
Dibya tak menampik tak hanya Jalan Palagan saja yang kerap terlihat sampah berserakan di pinggir jalan. Sejumlah wilayah lain juga banyak ditemui tumpukan sampah.
Baca Juga: Heboh Restoran di Tengah Sawah, Warganet: Seandainya di Sleman Seperti Ini
"Jadi jika diberi hukuman kurang efektif, maka kami mengajak warga sekitar untuk lebih peduli dengan cara menjaga lingkungan itu tetap bersih," katanya.
Berita Terkait
-
Dari Driver Gocar Jadi Investor? Maruarar Sirait Terinspirasi Kisah Anak Muda Ini!
-
Tumis Haseum: Si Ajaib Penyelamat Lauk Sisa Lebaran yang Viral di TikTok
-
Siapa Sosok Walid? Tokoh Pemimpin Sekte di Serial Bidaah yang Viral di TikTok
-
Lagi Tren Joget THR: Apakah Terinspirasi dari Tarian Yahudi?
-
Viral Denny Landzaat Fasih Bahasa Indonesia di Maluku, Shin Tae-yong Kena Sindir
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaik April 2025
-
Kurs Rupiah Selangkah Lagi Rp17.000 per Dolar AS, Donald Trump Biang Keroknya
-
Libur Lebaran Usai, Harga Emas Antam Merosot Rp23.000 Jadi Rp1.758.000/Gram
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman, Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain
-
Minuman Berkemasan Plastik Berukuran Kurang dari 1 Liter Dilarang Diproduksi di Bali
Terkini
-
Jadi Binaan BRI, UMKM Unici Songket Silungkang Mampu Tingkatkan Skala Bisnis
-
Arus Balik Lebaran 2025: BRI Hadirkan Posko BUMN di Tol dan Bandara untuk Kenyamanan Pemudik
-
Prabowo Didesak Rangkul Pengusaha, Tarif Trump 32 Persen Bisa Picu PHK Massal di Indonesia?
-
Viral, Mobil Digembosi di Jogja Dishub Bertindak Tegas, Ini Alasannya
-
Tanggapi Langkah Tarif Trump, Wali Kota Jogja: Kuatkan Produk Lokal!