Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Sabtu, 12 September 2020 | 11:14 WIB
Tangkapan layar yang menunjukkan tumpukan sampah berceceran dan menggantung di pohon di Jalan Palagan KM 12, Sariharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman. [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

DLH berupaya memberikan dan mendukung dengan fasilitas yang dibutuhkan masyarakat. Kendati demikian dirinya membiarkan niat masyarakat untuk membersihkan lingkungannya muncul terlebih dahulu.

"Kami biarkan warga ini bersuara dulu (baik di sosmed atau menghubungi pihak DLH). Artinya dengan begitu mereka kan peduli, nah karena muncul niatan itu, kami provokasi mereka dengan cara kepedulian dengan lingkungan. Karena jika kami yang memaksa, belum tentu mereka mau bergerak. Jadi kembali dari niatan warga dahulu," terangnya.

Tak hanya mendorong inisiatif masyarakat, DLH juga memiliki Program Patroli Sampah Liar. Dimana diisi oleh Bhabinsa dan juga Hansip Desa.

"Jadi desa bisa mengusulkan untuk melakukan program ini, nantinya kami fasilitasi. Kami kira dengan muncul inisiatif masyarakat hal itu lebih efektif untuk meminimalisasi kebiasaan membuang sampah sembarangan," terang dia.

Baca Juga: Bikin Haru, Wabup Sleman Sri Muslimatun Setiap Pagi Cium Kaki Ibunya

Dibya tak menampik, sampah-sampah tersebut bisa saja dibuang oleh pengendara yang melintas. Maka dari itu, pihaknya bersedia membantu dengan memasang jaring atau poster agar tak membuang sampah di lokasi itu.

"Jika di dekat sungai, ketika warga peduli dan berkomitmen untuk saling menjaga sungai dari sampah, kami sediakan jaring. Bahkan jika suatu daerah misalnya tidak ada tempat sampah, saya beri gerobak sampah," terang Dibya.

Ia mengaku masalah sampah akan menjadi persoalan yang butuh waktu untuk menyelesaikan. Kendati demikian inisiatif dan kepedulian masyarakat sekitar adalah hal utama untuk meminimalisasikannya.

Load More