SuaraJogja.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bantul optimis dapat mencapai target partisipasi pemilih dalam Pilkada Bantul 2020.
Mengoptimalkan sosialisasi menjadi salah satu cara yang akan diterus dilakukan dalam kurun waktu dua bulan ke depan.
"Waktu yang tinggal kurang lebih dua bulan ini bakal kita maksimalkan untuk program sosialisasi," ujar Ketua KPU Bantul Didik Joko Nugroho saat dikonfirmasi, Minggu (13/9/2020).
Didik mengatakan, rencananya, sosialisasi di tingkat desa dan kecamatan akan dilakukan melalui tatap muka dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Baca Juga: Peserta Kampanye Pilkada Bantul Dibatasi, KPU Siap Tindak Tegas Pelanggar
Sedangkan di tingkat kabupaten, sosialisasi akan digelar secara virtual.
Jika menurut data yang sudah ada sebelumnya, Didik mengaku sudah memilih kelompok-kelompok yang memang layak untuk diberikan sosialisasi.
Pemilih pemula, perempuan, dan penyandang disabilitas menjadi sasaran utama untuk sosialisasi kali ini.
"Kalau dari Pemilu 2019 kemarin, beberapa kelompok tersebut partisipasinya tergolong rendah karena memang tercatat hanya kurang dari 50 persen," ungkapnya.
Didik menuturkan bahwa target KPU Bantul sendiri untuk partisipasi pemilih dalam Pilkada Bantul yang akan diselenggarakan pada 9 Desember mendatang setidaknya bisa mencapai 82 persen.
Baca Juga: Penyandang Disabilitas Keluhkan Simulasi Pemungutan Suara KPU
Menurutnya, angka itu menjadi ideal, mengingat juga kondisi pandemi Covid-19 yang belum berakhir.
Ia pun tak memungkiri, memang beberapa pihak memprediksi tingkat partisipasi pemilih dalam Pilkada Bantul tahun ini akan menurun.
Kendati demikian, pihaknya yakin tetap akan memenuhi target yang telah ditetapkan.
"Dalam sosialisasi nanti akan kita jelaskan bahwa memang partisipasi masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya itu penting. Intinya, sosialisasi akan terus jalan agar bisa mencapai target angka partisipasi," tuturnya.
Selain itu, KPU Bantul juga menekankan kepada masyarakat bahwa tidak perlu khawatir bagi siapa saja yang akan datang ke TPS.
Pasalnya, dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat di semua TPS, pihaknya menjamin pemilih akan tetap aman saat menyumbangkan suaranya.
Berita Terkait
-
Peserta Kampanye Pilkada Bantul Dibatasi, KPU Siap Tindak Tegas Pelanggar
-
Penyandang Disabilitas Keluhkan Simulasi Pemungutan Suara KPU
-
Kronologi Teror Kembang Setaman dan Boneka Tertusuk Jarum di KPU Blitar
-
Bacalon Positif COVID-19, KPU Banten Pastikan Tahapan Pemilu Tetap Jalan
-
Kantor KPU Ini Dikirim Boneka Ditusuk Jarum, Pikiran Komisioner Terganggu
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
Cinta Tak Berbalas! Ciro Alves Ingin Bertahan, Tapi Persib Diam
-
Kronologis Anak Kepsek di Bekasi Pukul Siswa SMP Gegara Kritik Dana PIP
-
LG Mundur, Danantara Investasi di Proyek Baterai Kendaraan Listrik Bareng CATL
-
Profil Pembeli SPBU Shell di Seluruh Indonesia: Citadel dan Sefas
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli
Terkini
-
Moratorium Hotel Sumbu Filosofi Diberlakukan, PHRI Desak Penertiban 17 Ribu Penginapan Ilegal
-
Kelanjutan Soal Besaran Pungutan Ekspor Kelapa, Mendag Ungkap Hal Ini
-
Kabupaten Sleman Diganjar ANRI Award, Bupati Ungkap Strategi Jitu Pelestarian Arsip
-
UMKM di Indonesia Melimpah tapi Lemah, Mendag: Kebanyakan Ingin Jadi Pegawai
-
Koperasi Merah Putih Didukung, Peneliti Fakultas Peternakan UGM Ingatkan Ini agar Tak Sia-sia