SuaraJogja.id - Sebanyak empat pegawai di Pengadilan Negeri Sleman melaksanakan uji swab setelah salah seorang pegawai dinyatakan positif Covid-19.
Humas PN Sleman Rosihan Juhriah Rangkuti menuturkan, saat ini hasil tes itu masih ditunggu untuk menetapkan kebijakan selanjutnya.
Sementara ini, seluruh pegawai kantor diminta untuk menerapkan work from home (WFH) atau bekerja dari rumah mulai Senin-Jumat (14-18/9/2020).
"Yang kami lakukan hanya kegiatan sidang yang mendesak, misal tahanan yang harus habis [masa tahanan] pada pekan ini. Namun jika penahanannya masih bisa diperpanjang, kita akan perpanjang. Hari ini kami tidak ada sidang, kami mundurkan semuanya," jelas Rosihan, dihubungi wartawan, Senin (14/9/2020).
Baca Juga: Pedagang Positif Covid-19, Pasar Cebongan Ditutup Tiga Hari
Ia menjelaskan, pada 7 September 2020, seluruh pegawai di instansi terkait melakukan rapid test mandiri.
Saat itu, ada sembilan pegawai yang reaktif. Atas petunjuk tenaga kesehatan, mereka harus menjalani tes usap pada hari berikutnya.
Dari hasil tersebut, salah satu karyawannya terkonfirmasi positif Covid-19.
Saat ini, empat rekan yang biasa bekerja dalam ruangan yang bersebelahan ruangan pegawai itu menjalani uji swab.
"Kami masih belum tahu pegawai itu tertular dari mana. Yang jelas, penularan bukan dari dalam karena yang lainnya non-reaktif. Pegawai itu juga tidak datang dari luar kota, tapi memang tempat tinggalnya bukan di Sleman, masuk wilayah Kota Yogyakarta," jelas Rosihan.
Baca Juga: Jenazah Penyidik KPK Sempat Terpapar Covid-19 Dimakamkan di Kampung Halaman
Ia melanjutkan, pegawai tersebut jarang berinteraksi dengan masyarakat yang mengakses pelayanan di PN Sleman karena yang bersangkutan merupakan pegawai dari bagian kepegawaian.
Hingga saat ini, PN Sleman, selama penutupan layanan, disemprot atau didekontaminasi oleh gugus tugas penanganan Covid-19.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sleman Shavitri Nurmala Dewi mengatakan, penutupan layanan PTSP dilakukan untuk mencegah penularan Covid-19 di kantor PN Sleman.
Sementara ini, layanan hanya bisa diakses bagi pelayanan yang sifatnya mendesak.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo menuturkan bahwa PN Sleman meminta dilakukannya tracing kasus.
"Memang ada permintaan PN untuk dilakukan tracing swab. Sudah kami jadwalkan, tapi masih padat, infonya 1 yang positif," ujar dia melalui pesan singkat.
Berita Terkait
-
Pedagang Positif Covid-19, Pasar Cebongan Ditutup Tiga Hari
-
Jenazah Penyidik KPK Sempat Terpapar Covid-19 Dimakamkan di Kampung Halaman
-
Menkes: Kasus Positif & Kematian Covid-19 Indonesia di Atas Rata-Rata Dunia
-
Dua Nakes Terpapar Covid-19, Klinik di Saptosari Tutup Pelayanan Sementara
-
Kisah Penyanyi Iis Sugianto, Awalnya Divonis Tipes Lalu Positif Covid-19
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
Pilihan
Terkini
-
Liburan Sekolah, Sampah Menggila! Yogyakarta Siaga Hadapi Lonjakan Limbah Wisatawan
-
Duh! Dua SMP Negeri di Sleman Terdampak Proyek Jalan Tol, Tak Ada Relokasi
-
Cuan Jumat Berkah! Tersedia 3 Link Saldo DANA Kaget, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan
-
Pendapatan SDGs BRI Capai 65,46%, Wujudkan Komitmen Berkelanjutan
-
Kelana Kebun Warna: The 101 Yogyakarta Hadirkan Pameran Seni Plastik yang Unik dan Menyentuh