Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Selasa, 15 September 2020 | 11:03 WIB
Sejumlah warga di Kapanewonan Panggang terpaksa mengambil air di Telaga Cowet untuk mencukupi kebutuhan rumah tangganya lantaran terdampak kekeringan, Selasa (15/9/2020). [Kontributor / Julianto]

"Yang PDAM itu untuk konsumsi. Kalau mencuci atau minum ternak ambil dari telaga,"terangnya.

Di Kalurahan ini sebenarnya ada beberapa telaga yang dulu dimanfaatkan oleh warga untuk memenuhi kebutuhan air bersih dan kebutuhan lainnya. Namun kini tinggal telaga Cowet saja yang debit airnya masih bisa dimanfaatkan oleh warga. Mandi, cuci baju dan kebutuhan ternak.

Di tahun 90an lalu, telaga ini banyak dimanfaatkan untuk memasak. Bahkan dulu banyak yang beranggapan jika meminum air teh dengan menggunakan air telaga memiliki rasa yang lebih enak ketimbang dengan sumber air lainnya. Namun seiring masifnya PDAM menyediakan jaringan air, kini sebagian besar warga sudah memanfaatkannya untuk kebutuhan minum dan memasak.

"Kalau yang dua dusun masih mengharapkan droping air dari pemerintah. Kalau yang mampu ya beli air bersih satu tangki Rp 150 ribu," paparnya.

Baca Juga: Satu per Satu Bakal Cabup dan Cawabup Gunungkidul Mundur dari Jabatannya

Kontributor : Julianto

Load More