SuaraJogja.id - Wakil Sekretaris Jenderal MUI Pusat Ustaz Tengku Zulkarnain mengatakan bisa jadi penusukan Syekh Ali Jaber saat berdakwah di Bandar Lampung didalangi oleh kelompok komunis.
Sebab, kata dia, banyak peristiwa-peristiwa penganiayaan, pembunuhan, yang terjadi pada bulan September. Di mana, aksi-aksi tersebut selalu didalangi Komunis, termasuk di seluruh dunia, demikian ungkap Tengku Zul.
“Kita harus melihat dengan jujur, banyak peristiwa-peristiwa penganiayaan, pembunuhan, rata-rata terjadinya September. Bahkan peristiwa-peristiwa yang didalangi Komunis, di seluruh dunia itu, ada gerakannya itu adalah gerakan September," ujar Tengku Zul dalam tayangan Dua Sisi TV One seperti dikutip Hops.id--jaringan Suara.com--, Jumat (18/9/2020).
Ustaz Tengku Zul melanjutkan, "Jadi ini bukan hanya di Indonesia. Selalu gerakan September, menuju Oktober.”
Hal yang sama, kata Ustaz Tengku Zul, setidaknya juga dilakukan PKI Muso pada 1948 yang turut melakukan gerakan tersebut pada September dan Oktober.
“Banyak peristiwa begitu-begitu, penganiayaan-penganiayaan di Indonesia itu hampir terjadinya di bulan September. Jadi kita harus waspada, jangan kita segera fokus pada orangnya saja, oknumnya saja. Sebenarnya siapa mereka, kenapa terjadi, dan selalu sistematis, terarah,” tegas Tengku Zul lagi.
Polisi diminta dalami ceramah Syekh Ali
Sementara itu, Ustaz Tengku Zul juga berpendapat kalau dimungkinkan ada ceramah dari Syekh Ali Jaber yang dianggap bikin panas kaum Komunis dan kaum Sekuler di Tanah Air.
Bisa jadi, kata dia, atas ceramah itu, membawa pada kasus tersebut. Kendati selama ini sosok Syekh Ali, kata Tengku Zul, selalu dikaitkan dengan pribadi yang tak memihak dan politis. Serta selalu memberikan ceramah bernada sejuk.
Baca Juga: Tengku Ajak Waspada: Banyak Penganiayaan dan Pembunuhan Terjadi September
“Saya melihat begini, harusnya Polisi kejar. Walau Syekh Ali Jaber dikenal adem, namun ada ceramahnya yang mengokohkan agama. Itu yang bikin panas Komunis dan kaum Sekuler,” kata Tengku Zul.
“Salah satu ceramahnya begini: Saya ingin berjuang, dan banyak melahirkan banyak penghafal Alquran. Dan satu hari nanti saya berharap ada imam, yang mengimami 1 juta orang, dan itu diimami Presiden,” kata Tengku Zul lagi.
Hal itu lah yang dikatakan Tengku Zul dianggap berbahaya bagi Komunis dan Sekuler. Sebab apa yang dilontarkan Syekh Ali hanya akan disukai kelompok-kelompok Islam saja.
“Tentu kita kepengin imam besar pimpin salat Idul Fitri atau Idul Adha, dipimpin presiden, yang hatinya bersih tentu, tidak kotor, tidak terpengaruh pelacur-pelacur agama yang mencari duit.”
“Itu berbahaya bagi mereka Komunis dan Sekuler. Sebab mereka enggak suka ini.”
Atas hal ini, Polisi pun diminta untuk mendalami, apakah benar ceramah itu ada kaitannya dengan penusukan Syekh Ali Jaber.
Berita Terkait
-
Tengku Ajak Waspada: Banyak Penganiayaan dan Pembunuhan Terjadi September
-
Tengku Menerka Ceramah Ini Bikin Komunis Kepanasan Sama Syekh Ali Jaber
-
Soal Penusukan Syekh Ali Jaber, Ustaz Nyentrik Ini Beri Teguran Keras
-
Tak Mau Insiden Syekh Ali Jaber Terulang, Banser Siap Jaga Kyai dan Ulama
-
Alpin Peragakan 17 Adegan Penusukan Syekh Ali Jaber
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Gelar Pahlawan Soeharto: UGM Peringatkan Bahaya Penulisan Ulang Sejarah & Pemulihan Citra Orde Baru
-
Keracunan Massal Makan Bergizi Gratis di Jogja, 8 Dapur Ditutup, Pemda Bentuk Satgas
-
Libur Nataru di Jogja, Taman Pintar Hadirkan T-Rex Raksasa dan Zona Bawah Laut Interaktif
-
Nyeri Lutut Kronis? Dokter di Jogja Ungkap Rahasia UKA: Pertahankan yang Baik, Ganti yang Rusak
-
Target Tinggi PSS Sleman di Kandang Barito: Bukan Sekadar Curi Poin