Scroll untuk membaca artikel
M. Reza Sulaiman
Jum'at, 18 September 2020 | 18:18 WIB
Gudeg Mbak Yus. (Instagram/@gudegmbakyus)

Pemilik Warung Gudeg Yu Djum di Jalan Wijilan, Kota Yogyakarta, Eni Hartono mengaku terbantu dengan penjualan secara daring dalam bentuk kemasan kaleng.

Meski begitu, kata dia, belum signifikan mendongkrak bisnis kulinernya.

Kendati dijual dalam bentuk kemasan kaleng, Eni mengaku harus tetap mempertahankan cita rasa olahan gudegnya dengan standar mutu bahan baku yang telah digunakan secara turun temurun.

"Tapi ini cukup membantu karena yang datang langsung (di rumah makan) kadang ada, kadang sepi. Apalagi DKI Jakarta mulai PSBB lagi," kata dia yang menjual gudeg kemasan kaleng mulai Rp 40 ribu hingga Rp 45 ribu ini.

Baca Juga: Asyiknya Nongkrong Ditemani Mobil Klasik di Classic Coffee Jogja

Kepala Bidang Layanan Kewirausahaan, Dinas Koperasi dan UKM DIY Wisnu Hermawan mengaku telah mengintensifkan pelatihan penjualan berbasis digital bagi para pelaku UMKM di DIY.

Untuk mendorong transaksi penjualan pelaku UMKM secara daring, menurut dia, Dinas Koperasi dan UKM DIY sebelumnya juga telah memfasilitasi gratis ongkos kirim.

Menurut dia, hingga Juli 2020 pihaknya telah mengucurkan dana hingga Rp100 juta untuk fasilitas itu.

Load More