SuaraJogja.id - Hasil penelusuran lanjutan terhadap temuan kasus positif Covid-19 di Puskesmas Wirobrajan menunjukkan bahwa operasional puskesmas ini masih harus ditutup.
Penutupan Puskesmas Wirobrajan telah dimulai sejak Sabtu (19/9/2020), dan seharusnya puskesmas dibuka pada Selasa (22/9/2020), tetapi kini Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta memutuskan untuk memperpanjang penutupan operasional puskesmas.
“Penutupan dilakukan sampai Kamis (24/9). Harapannya, bisa dibuka kembali mulai Jumat (25/9),” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Emma Rahmi Ariyani di Yogyakarta, Selasa (22/9/2020).
Emma mengatakan, berdasarkan hasil penelusuran, seluruh pegawai di puskesmas tersebut memiliki kontak erat dengan delapan pegawai yang sudah terkonfirmasi positif COVID-19.
Baca Juga: 360 Nakes di DIY Terpapar Covid-19, Sebagian Diisolasi di Shelter Tegalrejo
Itu sebabnya, seluruh tenaga medias tenaga medis dan pegawai lain di puskesmas tersebut menjelani uji swab pada Selasa (22/9).
“Tentu saja, kami berharap hasil uji usap untuk pegawai lain ini menunjukkan hasil negatif. Jika demikian, maka puskesmas bisa dibuka kembali pada Jumat,” katanya.
Namun, jika hasil tes mengungkap penambahan kasus positif Covid-19 dari tenaga kesehatan atau pegawai di puskesmas tersebut, maka mereka harus menjalani isolasi dan bekerja dari rumah.
“Untuk delapan tenaga kesehatan dan pegawai yang sudah terlebih dulu terkonfirmasi positif, kondisi mereka semuanya baik dan tidak menunjukkan gejala apapun,” katanya.
Sementara untuk Puskesmas Gedongtengen, kata Emma, sudah bisa membuka layanan pada Selasa (22/9) meski secara terbatas karena hanya tersisa satu dokter yang bisa memberikan pelayanan kesehatan.
Baca Juga: Kasus Covid-19 DIY Meningkat, Pelanggar Protokol Kesehatan Malah Bertambah
Diberitakan ANTARA, Emma menilai, potensi paparan di puskesmas cukup tinggi karena saat ini banyak pasien yang tidak menunjukkan gejala apa pun.
“Kita tidak tahu siapa saja yang positif sampai menjalani tes swab,” tutur Emma.
Dia mengatakan, seluruh tenaga kesehatan di puskesmas sebenarnya sudah menggunakan alat pelindung diri sesuai dengan kebutuhan dan menjalankan protokol kesehatan.
Namun ia menduga, penyebaran virus kemungkinan terjadi saat mereka makan bersama, yang tentu saja dilakukan setelah melepas masker, atau ketika mengobrol di tengah makan bersama.
Berita Terkait
-
Pramono Minta Puskesmas di Jakarta Bisa Jadi Tempat Rehabilitasi Pengguna Narkoba
-
Raline Shah Cek Kesehatan Gratis Hari Ulang Tahun di Puskesmas, Warganet Protes: Kok Beda?
-
Gibran Blusukan ke Puskesmas, Postur Tubuh Saat Sapa Warga Jadi Sorotan
-
Intip Warga Manfaatkan Program Cek Kesehatan Gratis Pemerintah
-
KTP Luar Kota Bisa Cek Kesehatan Gratis! Begini Caranya
Terpopuler
- Tenaga Kalahkan Yamaha XMAX, Tampan Bak Motor BMW: Pesona Suzuki AN400 Bikin Kesengsem
- Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut
- Sudah Dihubungi PSSI, Harga Pasar Pemain Keturunan Ini Lebih Mahal dari Joey Pelupessy
- Segera Ambil Saldo DANA Kaget Gratis Hari Ini, Cairkan Rezeki Siang Hari Bernilai Rp 300 Ribu
- 6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
Pilihan
-
Rekam Jejak Kim Sang-sik, Junior STY yang Pimpin ASEAN All Stars Lawan Manchester United
-
Jepang Tersingkir! Ini Skenario yang Bisa Bawa Timnas Indonesia Juara Piala Asia U-17
-
Rekam Jejak Wipawee Srithong: Bintang Timnas Thailand, Pengganti Megawati di Red Sparks
-
Jerman Grup Neraka, Indonesia Gabung Kolombia, Ini Hasil Drawing Piala Dunia U-17 2025 Versi....
-
Puji Kinerja Nova Arianto, Kiper Timnas Indonesia: Semoga Konsisten
Terkini
-
BTNGM Tindak Pendaki Ilegal yang Viral, Kirim Surat ke Pihak Kampus di Sukoharjo untuk Diproses
-
Dipanggil Sultan, Wali Kota Hasto Wardoyo Didesak Segera Atasi Ruwetnya Masalah Kota Jogja
-
Wabah Antraks Kembali Hantui Yogyakarta, Pemda DIY Bergerak Cepat, Vaksinasi Jadi Kunci
-
Pemkot Yogyakarta Gelar Pemeriksaan Kesehatan Lansia Gratis Tiap Bulan, Catat Tanggal dan Lokasinya!
-
Psikolog UGM Soroti Peran Literasi Digital dan Kontrol Diri