SuaraJogja.id - Sekitar 2.200 lebih siswa SMKN 2 Jogja memulai pembelajaran luring atau tatap muka meski pandemi COVID-19 masih mengancam, Rabu (23/09/2020).
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara luring yang pertama kali dilakukan tingkat SMK di DIY ini difokuskan pada kegiatan praktik di masing-masing jurusan.
Sekolah beralasan, pembelajaran tatap muka dimulai dengan pertimbangan yang matang melalui koordinasi dengan gugus tugas COVID-19. Selain itu karena para siswa sudah sangat jenuh belajar jarak jauh atau daring selama lebih dari enam bulan terakhir.
Apalagi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (disdikpora) DIY juga sudah membolehkan pembelajaran tatap muka, khususnya untuk praktik siswa SMK sejak 14 Agustus 2020 lalu. Karenanya sekolah tersebut mempersiapkan diri secara matang dalam menerapkan protokol kesehatan COVID-19, mulai dari fasilitas cuci tangan dan disinfektan, pembatasan jumlah rombongan belajar (rombel) hingga kesiapan mental, baik guru maupun para siswanya.
Baca Juga: Menjamur di Jogja, 5 Minuman Segar Ini Cocok untuk Lepas Dahaga Siang Hari
"Kami membutuhkan persiapan yang benar-benar matang sebelum memutuskan membuka sekolah untuk pelajaran tatap muka agar jangan sampai ada klaster baru [penularan covid-19] dari sekolah," ujar Kepala SMKN 2 Jogja, Dodot Yuliantoro di sekolah setempat, Rabu Siang.
Selain gugus tugas, sekolah awalnya juga membuat angket terkait pembelajaran luring pada orang tua siswa. Sebanyak 95 persen orang tua menyatakan setuju untuk dilakukan pembelajaran tatap muka, khususnya untuk praktik di sekolah yang membutuhkan alat-alat praktik.
Sekolah juga melakukan pendataan jumlah siswa yang orang tuanya memiliki potensi penularan tinggi seperti karyawan kesehatan maupun mereka yang memiliki mobilitas tinggi. Namun dari 95 persen orang tua siswa, hingga saat ini baru 2 orang tua siswa yang bekerja sebagai karyawan kesehatan.
"Karenanya untuk mengantipasi penularan maka anak-anak mereka pun memilih untuk tetap belajar secara daring," ujarnya.
Meski siswa masuk dua sampai tiga kali dalam seminggu untuk praktik di sekolah, SMK tersebut membatasi jumlah siswa per sesinya. Setiap sesi selama 3 jam, hanya 500 siswa yang belajar di sekolah. Sedangkan pembelajaran teori tetap dilakukan secara daring.
Baca Juga: Pameran Virtual Jadi Solusi Warga di Luar Kota Jogja Nikmati FKY 2020
Untuk sesi pertama pukul 07.30 hingga 10.30 WIB, praktik diikuti sekitar 400 siswa. Sedangkan sesi kedua pukul 12.30 hingga 15.30 diikuti sekitar 500 siswa. Jalan masuk ke sekolah juga dibagi ke beberapa pintu untuk menghindari kerumunan.
Berita Terkait
-
Gaji Rp18 Juta di Jakarta atau Rp9 Juta di Jogja? Pahami Dulu Biaya Hidup Kota Ini
-
5 Rekomendasi Mie Ayam Jogja Murah Seharga Kantong Mahasiswa
-
Pasar Literasi Jogja 2025: Memupuk Literasi, Menyemai Budaya Membaca
-
7 Kampung Ngabuburit Populer di Jogja yang Harus Kamu Datangi di Akhir Pekan Ramadan
-
Terbaru! Daftar Harga Tiket Bus Jakarta-Jogja Lebaran 2025 Mulai Rp180 Ribuan
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
Terkini
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan
-
Dari Perjalanan Dinas ke Upah Harian: Yogyakarta Ubah Prioritas Anggaran untuk Berdayakan Warga Miskin
-
PNS Sleman Disekap, Foto Terikat Dikirim ke Anak: Pelaku Minta Tebusan Puluhan Juta
-
Tendangan Maut Ibu Tiri: Balita di Sleman Alami Pembusukan Perut, Polisi Ungkap Motifnya yang Bikin Geram
-
Ribuan Umat Padati Gereja, Gegana DIY Turun Tangan Amankan Paskah di Jogja