Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Minggu, 27 September 2020 | 12:31 WIB
Mapolsek Dlingo, Bantul dikepung massa yang geram dengan aksi klitih Al, FC, K, dan B, Sabtu (26/9/2020). - (SuaraJogja.id/Julianto)

SuaraJogja.id - Al (15), pelajar asal Pedukuhan Kweni, Desa Pendowoharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, dan FC (19), warga Jalan DI Panjaitan, Gang Ngadinegaran, Kelurahan Mantrijeron, Kecamatan Mantrijeron, Kota Yogyakarta, terpaksa harus dievakuasi anggota Dalmas Polres Gunungkidul dan Polsek Playen dari Mapolsek Dlingo Kabupaten Bantul, Sabtu (26/9/2020) malam.

Mereka dievakuasi lantaran massa yang terdiri dari ratusan orang telah mengepung Mapolsek Dlingo.

Massa geram dengan aksi barbar yang dilakukan oleh 4 orang, yaitu Al, FC serta dua teman lainnya yang berhasil melarikan diri terlebih dahulu. K dan B, dua rekan mereka, kini dalam buruan petugas gabungan.

Aksi pengepungan Mapolsek Dlingo tersebut bermula dari aksi klitih yang dilakukan oleh Al, FC, K dan B, Sabtu sekitar pukul 18.30 WIB.

Baca Juga: Diduga Klitih, Pengendara Mobil Dilempari Plastik Isi Air Comberan di Sewon

Keempat orang tersebut telah melakukan pembacokan terhadap pengendara sepeda motor di sebelah timur Jembatan Getas, Kalurahan Getas, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul. Jembatan Getas adalah penghubung Kabupaten Bantul dan Gunungkidul.

Dua orang menjadi korban kebiadaban mereka. Tegar Febriansyah (18), pelajar asal Tekik RT 03, Desa Temuwuh, Kecamatan Dlingo, Bantul, dan tetangganya, Famujianto (20), tak mengerti mengapa tiba-tiba mereka menjadi sasaran pembacokan gerombolan empat orang bersepeda motor tersebut. Bahkan akibat aksi nekat tersebut, salah satu dari mereka terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit.

Informasi yang berhasil dihimpun, kejadian yang berlangsung sekitar pukul 18.30 WIB tersebut bermula saat kedua korban pulang dari rumah temannya yang berada di Getas, Playen. Keduanya berboncengan dengan sebuah sepeda motor matik, melintasi jalan Playen-Dlingo dan melalui Jembatan Getas.

Saat itu kondisi memang tengah sepi. Beberapa puluh meter sebelum korban sampai Jembatan Getas, tiba-tiba dari arah yang sama menyusul dua kendaraan bermotor yang ditumpangi empat orang tak dikenal. Tanpa alasan yang jelas, keempatnya langsung memepet kendaraan korban.

Tanpa sepatah kata pun, tiba-tiba pelaku langsung mengayunkan senjata tajam jenis celurit kepada korban. Tegar, yang berada di depan, tak siap dengan serangan mendadak tersebut. Sabetan celurit dari para pelaku pun mengenai tangan Tegar hingga beberapa jari tangannya harus mendapat perawatan.

Baca Juga: Lima Hari Buron, 2 Pembacok Siswa SMK Muhammadiyah Wonosari Tertangkap

Panik terjadi sesuatu, korban lantas balik arah ke wilayah Getas untuk meminta pertolongan. Mereka juga menghubungi keluarga dan rekannya di Kecamatan Dlingo untuk mengadang dan mengejar pelaku. Sebab, pelaku langsung melarikan diri ke arah Dlingo usai melakukan pembacokan.

Sebagian ada yang melapor ke Mapolsek Playen, dan koordinasi pun dilakukan jajaran Polsek Playen dengan Polsek Dlingo. Tak membutuhkan waktu lama, dua dari empat terduga pelaku berhasil diringkus ketika melintas di tanjakan Kaliurang, Dlingo.

Dua orang yang berhasil diringkus adalah Al dan FC, sementara K dan B, yang membawa senjata tajam, berhasil lolos dari kejaran warga dan petugas. Al dan FC lantas diamankan ke Mapolsek Dlingo.

"Diduga pelaku Al dan FC sempat diamankan di Mapolsek Dlingo," jelas Kapolsek Playen AKP Hajar Wahyudi, Minggu (27/9/2020) pagi.

Mendengar dua pelaku klitih telah dibawa ke Mapolsek Dlingo, ratusan warga yang geram langsung mendatangi Mapolsek Dlingo. Mereka sempat mengepung Mapolsek Dlingo beberapa saat kemudian

Untuk antisipasi tindakan anarki serta main hakim sendiri terhadap terduga pelaku, evakuasi pemindahan terduga pelaku ke Mapolres Gunungkidul pun dilakukan oleh personel gabungan Polsek Playen, Satuan Sabhara Polres Gunungkidul, dan Satuan Sabhara Polres Bantul.

"Kami sudah kantongi identitas dua pelaku lainnya. Perkara penganiayaan dengan senjata tajam ini saat ini dilimpahkan ke Mapolres Gunungkidul," tambahnya.

Ia mengakui bahwa wilayah tersebut memang cukup rawan tindak kriminal karena kondisi ruas jalan Playen-Dlingo tersebut sangat sepi. Pihaknya akan berusaha meningkatkan patroli dan koordinasi antar wilayah Polres Gunungkidul dan Polres Bantul.

Kontributor : Julianto

Load More