SuaraJogja.id - Kecelakaan tabrak lari yang belakangan marak terjadi di DI Yogyakarta tak sepenuhnya berhasil diungkap kepolisian. Sulitnya mendapatkan terduga pelaku diakui polisi membutuhkan waktu dan juga bukti yang cukup di lapangan.
Belum lama ini dugaan kecelakaan tabrak lari dialami seorang kakek 77 tahun bernama Sukarmin. Pria lansia asal Kecamatan Ngampilan ini tewas saat dilarikan ke Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta, Minggu (27/9/2020).
Tak hanya itu, kasus dugaan tabrak lari juga terjadi di depan Gudang Indofood Dusun Cambanan, Desa Nogotirto, Gamping, Sleman, Selasa (18/8/2020). Insiden terjadi sekitar pukul 16.00 WIB dan menewaskan salah satu pendiri Radio Geronimo FM, Suprapto Purwijayanto. Korban wafat di usia 72 tahun.
Bukan hanya merenggut korban berusia paruh baya, insiden dugaan tabrak lari juga pernah menewaskan seorang mahasiswi bernama Desfa Dwiningsih Ladese (22). Saat itu wanita asal Pekanbaru ini melintasi Jalan Affandi, Depok, Sleman, Jumat (3/7/2020) sekitar pukul 22.30 WIB. Diduga disalip oleh kendaraan dari belakang, Desfa tersenggol dan jatuh ke aspal.
Baca Juga: Brak!! Dibonceng Paman Pakai Motor Tabrak Truk, Ponakan Meninggal
Beberapa hari setelahnya pada Minggu (6/7/2020), Desfa dinyatakan tewas akibat luka dari insiden yang dia alami.
Menanggapi kasus tabrak lari hingga memakan korban jiwa, Dirlantas Polda DIY AKBP Iwan Saktiadi buka suara. Ia tak menampik, mengungkap kasus tersebut memang tidak mudah.
"Pengungkapan suatu perkara lakalantas juga bukan hal yang mudah. Yang pasti harus ada barang bukti dan keterangan dari para saksi dan butuh proses," terang Iwan, dihubungi wartawan, Selasa (29/9/2020).
Pengungkapan sendiri tidak serta merta dapat langsung menemukan pelaku, kata dia; butuh waktu untuk melengkapi bukti yang ditemukan di lokasi kejadian.
Iwan menuturkan, sebelum memutus siapa pelaku penabrakan, petugas harus jeli mengamati dan mengumpulkan sejumlah data dan fakta untuk mengungkap pelaku kasus tabrak lari.
Baca Juga: Kadar Karbon Monoksida Tinggi, 16 Penambang Batu Bara di China Tewas
"Pencarian barang bukti adalah langkah yang konkret ya, kami akan mencari bukti yang bisa dijadikan unsur petunjuk dari kasus tersebut," tambah dia.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Brak!! Dibonceng Paman Pakai Motor Tabrak Truk, Ponakan Meninggal
-
Kadar Karbon Monoksida Tinggi, 16 Penambang Batu Bara di China Tewas
-
Ajal Menjemput, Susi Susanti Tewas Dilindas Truk
-
Brakk! Kecelakaan Maut di Jember, Sekeluarga Tewas Ditabrak Mobil Boks
-
Kronologis Saepudin Tewas Tertimpa Pipa Besi Jalan Layang Cakung
Terpopuler
- 8 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Tipe MPV Mei 2025: 7-Seater Harga Mulai Rp30 Jutaan, Pajak Miring
- 3 Pihak Blak-blakan Beri Dukungan untuk Yuran Fernandes, Komdis PSSI Revisi Hukuman
- Rekomendasi 5 Mobil Bekas Murah Meriah untuk Ibu Muda yang Super Aktif! Mulai 65 Jutaan
- Olla Ramlan Resmi Umumkan Lepas Hijab: Pilihan Terbaik Bukan yang Bikin Kita Nyaman
- 10 Pemain Keturunan Bisa Dinaturalisasi Demi Timnas Indonesia Lolos Olimpiade 2028
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Semen Padang Imbang, Dua Degradasi Ditentukan di Pekan Terakhir!
-
Pantas Dipanggil ke Timnas Indonesia, Patrick Kluivert Kirim Whatsapp Ini ke Ramadhan Sananta
-
BREAKING NEWS! Kaesang Pangarep Kirim Isyarat Tinggalkan Persis Solo
-
Danantara Mau Suntik Modal ke Garuda Indonesia yang 'Tergelincir' Rugi Rp1,2 Triliun
-
5 Pilihan HP Murah RAM Besar: Kamera 50 MP ke Atas, Baterai Tahan Lama
Terkini
-
70 Persen SD di Sleman Memprihatinkan, Warisan Orde Baru Jadi Biang Kerok?
-
SDN Kledokan Ambruk: Sleman Gelontorkan Rp350 Juta, Rangka Atap Diganti Baja Ringan
-
Demokrasi Mahal? Golkar Usul Reformasi Sistem Pemilu ke Prabowo, Ini Alasannya
-
Cuaca Ekstrem Hantui Jogja, Kapan Berakhir? Ini Kata BMKG
-
Parkir Abu Bakar Ali Mulai Dipagar 1 Juni, Jukir dan Pedagang harus Mulai Direlokasi