SuaraJogja.id - Sosok Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto, atau dikenal publik sebagai Menkes Terawan, belum lama ini sedang ramai diperbincangkan. Namanya sering kali disebut dalam pemberitaan di media selama masa pandemi Covid-19 ini.
Namun, viral-nya Menkes Terawan kali ini bukan karena prestasinya dalam hal menangani wabah Covid-19, yang masih belum terkendali di Indonesia, melainkan karena pernyataannya.
Pernyataan-pernyataan yang diungkapkan Menkes Terawan ini memancing warganet untuk menghujat sang menteri.
Terbaru, nama Terawan kembali menjadi sorotan karena acara Mata Najwa, Senin (28/9/2020). Di situ Najwa Shihab sang tuan rumah menyampaikan sejumlah pertanyaan di hadapan kursi kosong sebagai perwakilan Menkes Terawan, yang menurut Najwa sudah diundang berkali-kali, tetapi tetap tak hadir.
Baca Juga: 27,3 Juta Orang Sudah Dapat Kuota Internet Gratis dari Kemendikbud
Sindiran keras terhadap Menkes Terawan lantas memutar kembali memori publik terhadap sejumlah pernyataan kontrversial Menkes Terawan sejak virus corona menyebar di seluruh penjuru dunia. Berikut SuaraJogja.id merangkum lima di antaranya yang menjadi kontroversi di publik:
1. Sepelekan dua kasus corona di Indonesia
Menkes Terawan mengaku heran kepada publik yang heboh akibat adanya dua warga Depok yang positif terkena corona.
Ia mengimbau masyarakat agar tidak perlu heboh dengan virus corona ini. Masyarakat diimbau agar tidak khawatir karena angka kematian akibat flu di Indonesia jauh lebih tinggi daripada angka kematian akibat virus corona.
"Padahal kita punya flu yang biasa terjadi pada kita, batuk pilek itu angka kematiannya lebih tinggi dari yang ini corona tapi kenapa bisa hebohnya luar biasanya," terang Terawan pada 2 Maret 2020.
Baca Juga: 160 Orang Positif Corona Tertular dari Klaster Pabrik di Tangerang
2. Minta orang sehat tak usah pakai masker
Pernyataan kontroversial Menkes Terawan juga terkait dengan penggunaan masker. Menurut dia, masyarakat yang sehat tidak perlu menggunakan masker; masker hanya diperuntukkan untuk orang yang sakit saja.
Hal tersebut ia katakan sejalan dengan jumlah masker yang stoknya langka pada saat itu.
"Coba sekarang, sudah orang pasti mau cari masker padahal sudah jelas masker itu untuk orang yang sakit," ujar Terawan pada 2 Maret 2020.
Ia menambahkan pula, "Pergi ke rumah sakit juga pasti juga akan diberi, minta saja diberi kalau dia sakit kalau sehat minta ke rumah sakit juga aneh, haknya orang sakit diambil."
3. Komentari wartawan yang pakai masker
Menkes Terawan mengulang kembali pernyataan kontroversialnya. Ia mengomentari wartawan yang memakai masker saat wawancara pada Terawan.
"Saya yang bingung nih yang sakit siapa, kok semua pakai masker. Itu yang sakit saya atau yang sakit kalian [wartawan]. Ini heboh sekali," kata Menkes Terawan.
4. Bandingkan corona dengan difteri
Menkes Terawan mengungkapkan bahwa virus corona tidak seberbahaya itu.
Ia mengatakan bahwa yang penting masyarakat menerapkan pola hidup sehat.
"Yang penting lakukan tindakan hidup sehat. Kita semua lakukan seperti biasa, apa yang berbeda, enggak ada. Difteri yang begitu hebat saja kita enggak ada takutnya. Apalagi ini corona," ungkap Meneks Terawan.
5. Sebut Indonesia negara paling taat WHO
Menkes Terawan mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara yang taat terhadap WHO.
"Jadi kita negara yang paling taat ini sama WHO. WHO bilang soal istilahnya apa kita ikuti," kata dia.
Reporter: Dita Alvinasari
Berita Terkait
-
Alert! Kemenkes Peringatkan Potensi Peningkatan Covid-19
-
Virus Corona Ngamuk Lagi, Kasus Covid-19 di Singapura Meroket Hingga Dua Kali Lipat
-
Berharap Tak Ada Covid Lagi, Doa Pilu Juliadi di Makam Istrinya yang Meninggal karena Virus Corona
-
Kasus Covid-19 Varian JN.1 Naik Hingga 43 Persen, Paling Banyak Pasien Tidak Alami Gejala?
-
Kasus COVID-19 di Indonesia Mulai Naik, Ini Perbandingan Update Virus Corona Asia Tenggara
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Jogja Hadapi Lonjakan Sampah Pasca Lebaran, Ini Strategi Pemkot Atasi Tumpukan
-
Revitalisasi Stasiun Lempuyangan Diprotes, KAI Ungkap Alasan di Balik Penggusuran Warga
-
Soal Rencana Sekolah Rakyat, Wali Kota Yogyakarta Pertimbangkan Kolaborasi Bersama Tamansiswa
-
Solusi Anti Pesing Malioboro, Wali Kota Jogja Cari Cara Antisipasi Terbaik
-
Praktisi UGM Rilis 2 E-Book Kehumasan: Solusi Jitu Hadapi Krisis Komunikasi di Era Digital