SuaraJogja.id - Pemda DIY akan melakukan tes PCR atau swab massal setelah perpanjangan status tanggap darurat COVID-19 kelima mulai 1 Oktober 2020. Kebijakan ini diberlakukan mengingat tren kasus positif COVID-19 di DIY makin tinggi.
"Yang sedang digalakkan terus pelaksanaan swab massal. Tes ini ditegakkan supaya target 10 persen tes swab dari jumlah penduduk yang diminta WHO bisa tercapai," ungkap Sekda DIY Baskara Aji di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Rabu (30/09/2020).
Tes swab massal ini, menurut Aji, dimaksudkan untuk penanganan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 bisa dilakukan sesegera mungkin. Dengan demikian, kasus bisa ditangani lebih dini dan penyembuhannya bisa lebih cepat.
Selama ini rata-rata tes swab yang dilakukan gugus tugas DIY sebanyak 800 sampel per hari. Bila dihitung per minggunya, maka diperkirakan mencapai 5.000 lebih.
Kalau dihitung sesuai aturan WHO, DIY wajib melakukan tes swab minimal 3.800 per minggu. Sebab total jumlah penduduk DIY pada saat ini mencapai 3, 8 juta jiwa.
Tes swab massal akan dilakukan dalam dua cara, yakni hasil tracing kasus COVID-19 serta kaum rentan yang berisiko tinggi seperti tenaga dan karyawan kesehatan, pedagang pasar, maupun orang-orang yang bekerja dalam layanan publik.
Meski tes swab massal dilakukan secara masif, DIY nantinya belum akan menambah laboratorium untuk pengujian sampel. Saat ini DIY sudah memiliki lima laboratorium untuk pengujian hasil swab seperti RSUP Dr Sardjito, BBTKLPP, RSA UGM, Balai Besar Veteriner Wates, dan RSPAU Hardjolukito.
"Yang jadi masalah adalah ketersediaan reagen di pasar ada atau tidak. Kalau dana kita masih punya, tapi kalau tidak ada ketersediaan di pasar maka akan terjadi kevakuman," ungkapnya.
Sementara, Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Pemda DIY Berty Murtiningsih menjelaskan, ada tambahan 36 kasus baru di DIY pada Rabu ini. Sehingga total kasus positif COVID-19 di DIY mencapai 2.643 kasus.
Baca Juga: Kasus COVID-19 Capai 2.607, Pemda DIY Perpanjang Status Tanggap Darurat
Sleman kembali mencatatkan penambahan kasus terbanyak hingga 25 kasus, disusul Kota Yogyakarta dengan 5 kasus, Kulon Progo 4 kasus, sedangkan Bantul dan Gunung Kidul masing-masing 1 kasus baru.
Dari 36 kasus baru, 22 kasus di antaranya dari hasil tracing kontak kasus. Sebanyak 2 kasus dan pelaku perjalanan dan 3 kasus lain dari periksa mandiri.
"Kasus yang masih dalam penelusuran mencapai sembilan kasus," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Kasus COVID-19 Capai 2.607, Pemda DIY Perpanjang Status Tanggap Darurat
-
54 Pasien Sembuh, Kasus COVID-19 DIY Tambah 39 Orang
-
Tambah 20 Kasus Baru, Pasien COVID-19 di DIY Tembus 2.519 Orang
-
Kasus Covid-19 Meroket, Pemda DIY Batasi Rapat di Hotel Maksimal 100 Orang
-
Penutupan Puskesmas Wirobrajan Diperpanjang, Ini Penyebabnya
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Waduh! Cedera Kevin Diks Mengkhawatirkan, Batal Debut di Bundesliga
-
Shayne Pattynama Hilang, Sandy Walsh Unjuk Gigi di Buriram United
-
Danantara Tunjuk Ajudan Prabowo jadi Komisaris Waskita Karya
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
-
5 Rekomendasi HP Tahan Air Murah Mulai Rp2 Jutaan Terbaik 2025
Terkini
-
PAD Mandek, Belanja Membengkak: Bantul Cari Jurus Jitu Atasi Defisit 2026
-
MJO Aktif, Yogyakarta Diprediksi Diguyur Hujan Lebat, Ini Penjelasan BMKG
-
Hindari Tragedi Keracunan Terulang! Sleman Wajibkan Guru Cicipi Menu MBG, Begini Alasannya
-
PTS Akhirnya Bernapas Lega! Pemerintah Batasi Kuota PTN, Yogyakarta Jadi Sorotan
-
Kisah Diva Aurel, Mahasiswi ISI Yogyakarta yang Goyang Istana Merdeka