Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Jum'at, 02 Oktober 2020 | 08:35 WIB
Pelaku vandalisme Musala Darussalam di Kabupaten Tangerang, Satrio Katon Nugroho. [Dok. Polisi]

SuaraJogja.id - Kasus musala Darussalam yang dicorat-coret dengan kalimat Saya Kafir dan Anti Islam menyisakan sejumlah fakta. Terbaru, terduga pelaku Satrio menyebut sosok bernama Alda saat peristiwa vandalisme itu terjadi.

Dari pengakuan remaja 18 tahun tersebut kepada sang ayah, saat aksi corat-coret terjadi ia bersama seseorang bernama Alda.

"Mulanya tidak mengaku Satrio saat saya tanya langsung. Dia menjawab bapak seuzon saja, nuduh-nuduh, masuk neraka jahanam. Itu ucapanya sambil ketawa-tawa," kata Karjono saat ditemui suara.com di rumahnya, Kamis (1/10/2020) malam.

Musala Darusalam dicoret kafir. (instagram @aboutsinjay & @singgih.setiono)

Tidak lama kemudian, Karjono menuturkan petugas polisi dari Polsek Pasar Kemis datang ke rumahnya didampingi beberapa warga.

Baca Juga: Jogja Tambah 37 Kasus Positif COVID-19 Baru

"Polisi bertanya dengan nada halus sampai akhirnya dia mengakui semua itu perbuatannya," paparnya.

Anehnya, Karjono menuturkan, anaknya itu mengakui kepada polisi perbuatannya dilakukan bersama dengan Alda, wanita berusia lebih 2 tahun lebih tua dari Satrio.

"Jadi anak saya saat ditanya sama polisi pertama mengakunya berdua sama Alda. Kemudian saat itu juga saya luruskan karena Alda tidak pernah keluar bareng Satrio," paparnya.

Musala dirusak di Tangerang (Ist)

"Lalu ditanya lagi sama polisi di mana ketemunya sama Alda. Satrio menjawab lewat hubungan batin bertemu dengan Alda," lanjutnya.

Alda adalah tetangga Satrio yang rumahnya tidak jauh.

Baca Juga: Fasilitas Unik Lampu Merah Ini Bikin Enggak Bosan, Warganet: Cuma di Jogja

Pantauan Suara.com di lokasi, rumah Alda tepat di depan Musala Darussalam.

Load More