Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Rabu, 07 Oktober 2020 | 14:28 WIB
[Ilustrasi] Suasana perayaan pergantian tahun baru 2020 di Tugu Jogja, Rabu (1/1/2020). [Kintan Sekarwangi / SuaraJogja.id]

"Selamat Hari Ulang Tahun ke-264 Kota Yogyakarta. Sudah pada tahu belum Lur sejarah yang melatarbelakangi penetapan hari jadi atau HUT Kota Yogyakarta?" tulisnya.

Dalam utas yang dibuat @kominfodiy ini, diceritakan mengenai Mataram, yang awalnya dibagi menjadi dua, yaitu Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, sesuai dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755.

Kemudian pada 9 Oktober 1755, barulah pembangunan keraton dimulai dengan melakukan babat alas hutan Pabringan.

Selanjutnya, akun @kominfodiy menjelaskan bahwa pada masa itu Sultan HB I menempati Pesanggrahan Ambar Ketawang. Dari tempatnya, Sultan turut mengawasi dan mengatur pembangunan keraton, dan pembangunan keraton ini selesai pada 7 Oktober 1756. Barulah Sultan HB I beserta keluarga dan pengikutnya diboyong ke keraton.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Tempat Nongkrong Instagrammable di Jogja

Tanggal itulah yang kemudian ditetapkan sebagai hari jadi Kota Yogyakarta.

Selain itu, @kominfodiy menuturkan bahwa perayaan HUT Kota Yogyakarta yang bertema "Tan Mingkuh Tumpak ing Jaman Anyar" ini diharapkan menjadi momentum untuk warga Kota Yogyakarta untuk menyatukan tekad dan optimisme dalam membangun tatanan berkehidupan.

"Perayaan di masa Pandemi Covid-19 ini menjadi momentum bagi warga Kota Yogyakarta untuk menyatukan tekad dan saling gandeng gendong dengan optimis menjalankan tatanan kehidupan baru untuk dapat berkarya bagi Kota Yogyakarta tercinta," pungkasnya.

Reporter: Dita Alvinasari

Baca Juga: Acara Jogja Cross Culture Siap Meriahkan HUT Ke-264 Kota Yogyakarta

Load More