SuaraJogja.id - Demo menolak pengesahan UU Cipta Kerja di DPRD DIY, Kamis (08/10/2020) sempat berlangsung ricuh. Tidak sedikit demonstran yang terluka akibat aksi tersebut.
Dari pantauan SuaraJogja.id hingga petang ini di lapangan, tim medis yang stand by di halaman hotel Grand Inna Malioboro beberapa kali harus melarikan demonstran ke rumah sakit dengan mobil ambulans yang ada. Tak henti-henti petugas medis bersiap menerima demonstran yang terluka.
Belum ada petugas medis yang bersedia memberikan data pasti terkait berapa banyak demonstran yang terluka akibat aksi ini. Namun dari teriakan petugas medis yang di lapangan, terdengar rumah sakit terdekat yakni RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta telah penuh.
Beberapa kali terlihat demonstran yang terluka berlumuran darah di bagian kepala hingga menutupi wajah. Bahkan sempat ada demonstran yang pingsan akibat terkenal pukulan benda tumpul.
Baca Juga: Sultan Jogja Janji Surati Jokowi usai Temui Penolak Omnibus Law
Hingga pukul 18.18 WIB, aksi demonstrasi belum juga mereda. Puluhan kali tembakan gas air mata dari polisi dan lemparan batu hingga kaca dari demonstran masih terus berlangsung.
Sebelumnya sekitar pukul 16.50 WIB, massa yang berada di sepanjang Jalan Malioboro dipukul mundur oleh aparat kepolisian. Demonstran yang tertekan terpaksa mundur hingga ke seberang rel kereta api yang memisahkan Jalan Mangkubumi dan Jalan Malioboro.
Bahkan polisi sempat bersitegang dengan petugas medis karena membunyikan sirine ambulans terus menerus. Polisi menilai hal itu hanya membuat keributan semata.
Terhitung hingga petang ini sudah beberapa kali pihak kepolisian mengisi amunisi gas air mata. Petugas medis pun terus bersiap dengan segala perlengkapan yang ada.
Salah satu demonstran yang terjebak tak bisa pulang, Oki, mengaku tertinggal oleh rombongannya ketika dipukul mundur oleh polisi sore tadi. Ia yang kehabisan baterai gawainya tidak bisa memberi kabar kepada rekannya.
Baca Juga: Barisan TNI Datang, Massa Jogja Memanggil Bertepuk Tangan
"Saya tunggu sini saja, kayaknya masih belum reda," ujarnya.
Berita Terkait
-
Warga Amsterdam Serang Suporter Israel yang Sobek Bendera Palestina
-
Trend Pengamen Online Ngamen di Trotoar Malioboro Buat Publik Geram
-
Israel Hujani Rumah Sakit dengan Serangan, Pasokan Medis PBB di Gaza Ludes
-
Tenaga Medis Tewas di Gaza, Doctors Without Borders Kecam Serangan Brutal Israel
-
"Kami Bisa Mati Kapan Saja", Kesaksian Mencekam Staf Medis di Bawah Kepungan Israel di Gaza
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kerja Sambil Liburan di Australia Bisa Dapat Gaji Berapa? Yuk, Simak Syarat WHV Terbaru
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Pembunuhan Tokoh Adat di Paser: LBH Samarinda Sebut Pelanggaran HAM Serius
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
Terkini
-
Akademisi UGM: Program Transmigrasi di Papua Masih Dibutuhkan
-
Satpol PP Kota Yogyakarta Terjunkan 100 Personel Amankan Kampanye Terbuka
-
DPD Golkar Gunungkidul Pecat Kader AMPI karena Dukung Paslon Selain Endah-Joko
-
Geger, Remaja Diduga Klitih Diamankan Warga di JJLS Gunungkidul
-
Peringati Hari Pahlawan, The 101 Yogyakarta Tugu dan Museum Benteng Vredeburg Hadirkan Pameran Seni Peaceful Harmony