Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Jum'at, 09 Oktober 2020 | 08:34 WIB
Puluhan petugas kepolisian berjaga di kawasan Pasar Beringharjo, Malioboro dan Titik Nol Kilometer usai menghalau massa pendemo, Kamis (8/10/2020). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Penolakan terhadap UU Cipta Kerja yang disuarakan melalui aksi Jogja Memanggil pada Kamis (8/10/2020) melibatkan bentrokan antara aprat kepolisian dan demonstran.

Tembakan gas air mata dan water cannon, disertai lemparan batu dan petasan, membuat massa berhamburan di Jalan Malioboro, menjauh dari kantor DPRD DIY.

Selain banyak korban luka berjatuhan, sejumlah mahasiswa dan peserta aksi lainnya dinyatakan hilang.

Menurut Aliansi Rakyat Bergerak (ARB) dari unggahan di akun Instara @gejayanmemanggil, hingga Kamis pukul 22.30 WIB keberadaan mereka tidak diketahui.

Baca Juga: Aparat dan Massa Aksi Jogja Bentrok, Korban Sesak Napas hingga Patah Tulang

Dalam unggahan tersebut, ARB menyertakan informasi orang hilang dengan daftar 17 nama yang masih belum diketahui kabarnya sampai Kamis malam, seperti di bawah ini:

  1. Dimas Tri Wibowo - UPN
  2. Fitra Ramadan - UAD
  3. Jefri Gusliansyah - UAD
  4. Muhammad Havid - Widya Mataram
  5. Akhfa Rahman Nabil - UGM Filsafat
  6. Arinda Dwiky Fahreza - pekerja freelance
  7. Hugo Surya Saputra - UKSW Salatiga
  8. Gideon Bimasakti - UKSW Salatiga
  9. Asyifa Amir - Gunungkidul
  10. Norbetus Krisna S - Sanata Dharma
  11. Abdurahman Fauzi - Prambanan
  12. Farhan - UM Magelang
  13. Fajar Nurhuda
  14. Muhammad Falah - UGM Fisipol
  15. Aryangga - FIB UGM
  16. Syarif - Amikom
  17. Ali Nugroho - Instiper

Masyarakat yang mengetahui keberadaan ke-17 nama tersebut diminta untuk menghubungi hotline Tim Hukum Aliansi Rakyat Bergerak di tiga nomor ini: 08976201739, 083870949796, dan 08122750765.

Ketiga nomor tersebut, seperti diungkapkan ARB, juga bisa dihubungi untuk "pengaduan orang hilang, ditangkap, dan korban represifitas pada aksi ARB, 8 Oktober 2020."

Sejumlah elemen mahasiswa dan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Bergerak (ARB) menggelar unjuk rasa di Yogyakarta bersama serikat buruh dan massa lainnya dalam aksi Jogja Memanggil, Kamis (8/10/2020).

Aksi ini sebagai salah satu bentuk respons penolakan terhadap pengesahan RUU Cipta Kerja--kini sudah menjadi UU Cipta Kerja--pada rapat sidang paripurna DPR di gedung parlemen, 5 Oktober 2020.

Baca Juga: Cerita Nikita Mirzani Kecewa ke Pendemo Ricuh: Kalian Bar-bar, Bawa Parang

Sempat terjadi adu hantam antara polisi dan massa aksi Jogja Memanggil hingga kantor DPRD DIY sudah penuh gas air mata pada sekitar pukul 14.00 WIB.

Selain itu, polisi juga menembakkan water cannon ke arah massa. Terdapat pula lemparan petasan dan batu saat bentrokan terjadi, membuat para demonstran berhamburan di Jalan Malioboro.

Bangunan Resto Legian di Malioboro, dekat lokasi demo, juga terbakar tak lama setelahnya. Hingga pukul 15.30 WIB, api masih berkobar membakar bangunan tersebut.

Sebanyak dua unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk menjinakkan kobaran api.

Belum diketahui pasti awal mula kronologi kebakaran yang menghanguskan Resto Legian tersebut.

Load More